Alex kembali ke ruangannya dengan wajahnya yang kusut tak bertenanga. Diomeli sang ayah selama lebih dari dua jam karna tidak fokus saat meeting benar-benar menguras energy nya. Huuffhhh... capek.
Tapi sisi baiknya adalah... dia menemukannya. Akhirnya dia menemukannya!!
Gadis yang sudah mengubah hidupnya!!
"Chel, bisa keruangan gue sekarang?!! "
"....... "
"Oke, gue tunggu!! " *Tuuuuttttttt!!
Alex menutup telfon digenggamannya setelah baru saja ia menghubungi Marcel, sahabat sekaligus sekretaris kepercayaannya.
Kalau sekretaris biasanya seorang wanita, itu tidak berlaku untuk Alex... karna entah mengapa, ia tidak merasa nyaman dengan mahluk bernama wanita.HEI!! jangan salah paham dulu. Alex memang tidak nyaman berada didekat wanita kecuali mamanya, tapi itu bukan berarti kalau Alex mengidap kelainan sexual. Dia hanya merasa risih dengan tingkah manja para wanita yang selalu over acting jika berada didekatnya. The women is a problem. Wanita itu adalah masalah, dan Alex paling malas berurusan dengan masalah... kecuali kalau masalah itu mengangkut gadis pemilik sapu tangan pink yang selalu dibawanya kemana-mana.
Ah, ya... sapu tangan itu!!
Alex merogoh saku celananya dan mengeluarkan sapu tangan yang bagai jimat kesayangannya.
"Akhirnya, sebentar lagi kita akan bertemu lagi my lady!!" Gumam alex melihati sapu tangan itu dengan senyum yang terus mengembang dibibirnya.
*TOK!! TOOKKK!!!
Suara ketukan pintu membuat pandangan Alex beralih ke pintu."Masuk!! " perintah Alex dan tanpa menunggu waktu lama, pintu didepannya terbuka dan seorang pemuda berbadan tegap, beraut tegas, dengan kaca mata minus bertengger di hidungnya... masuk ke dalam ruang kerja Alex sambil membawa setumpuk kertas ditangannya.
Tanpa basa basi pemuda itu langsung menaruh tumpukan kertas ditangannya ke meja Alex lalu duduk bersebrangan meja dengan Alex. Alex berjengkit ngeri menatap tumpukan kertas didepannya.
"Oh God!! Are you crazy!! Pekerjaan lagi??! " pekik Alex seraya menatap horror pemuda didepannya. Pemuda itu cuma membenarkan letak posisi kacamatanya lalu membalas tatapan Alex dengan ekspresi datarnya.
"Baca, teliti, kalau ada yang salah tandai yang perlu direvisi, trus kalau menurutmu semua sudah benar tinggal kau tanda tangani saja!!" Ucapan pemuda yang tak lain adalah Marcel, sekretaris Alex itu sama sekali tidak mengubah pandangan ngeri Alex pada setumpuk kertas didepannya.
"Tidak bisakah aku mengerjakan semua ini lain kali?! Aku sudah cukup pusing setelah menghadiri rapat membosankan tadi, dan lagi pula tumpukan map yang tadi pagi kau serahkan padaku belum kusentuh sama sekali... jadi bisakah kau tidak menambah pusing dikepalaku dengan kertas kertas sialan ini!! " Alex menatap secara bergantian map serta kertas yang nampak berserakan dimejanya.
" Bukankah sudah tugasmu untuk mengerjakan ini!! Dan kalau kau ingin pekerjaanmu cepat selesai, lebih baik kau mulai mengerjakannya sekarang!! " tidak ada rasa takut atau segan dimata Marcel kepada Alex.
Lagi pula apa juga yang harus disegani atau ditakuti dari seorang Alex nazar mubarok?! Emang sih Alex itu ganteng, super ganteng malah. Mempesona dan karismatik sudah pasti. Tajir gak perlu diragukan lagi. Plus nya ini ya... Alex juga termasuk dalam golongan ber-IQ tinggi yang mampu mengerjakan segala sesuatunya dengan sempurna. Pokoknya Alex itu most wanted boy banget deh.
Cumaannnn... ada cumannya nih. Sifat malas dan slengekan, serta sikap cuek Alex pada sekitar membuat semua wibawah serta kharisma nya tertutupi. Tapi walau begitu, cap sebagai most wanted boy tetap melekat padanya walau Alex tidak terlalu mempedulikan masalah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BECAUSE SHE IS YOU...
RomanceKelumpuhan membuat rasa tak percaya diri selalu hinggap pada dirinya... Kisah cinta baginya hanyalah hal yang mustahil. Logikanya... siapa pula pria yang mau menerima kondisi cacatnya dan mau mencintainya apa adanya. Namun ternyata pria itu ada. P...