PART 20. HAPPY ENDING

685 53 5
                                    

Rasanya enggan bangun dari tempat tidur.

Waktu sudah menunjukkan pukul 8 waktu paris, tapi udara dingin ditambah keadaan hujan diluar membuat Virgie betah ditempat tidur empuknya.

Chela??!

Entah pergi  kemana dia dari tadi pagi... yang Virgie tau, saat ia bangun tidur... chela sudah siap pergi dengan mantel tebalnya dan tak bilang mau pergi kemana. Tidak ada acara kepo kepo'an soal kejadian semalam dari Chela, padahalkan Virgie ingin curhat soal perasaannya yang setelah sekian lama akhirnya kembali bertemu dengan Alex.

Ahh, ngomong ngomong soal Alex dan soal kejadian semalam... Virgie jadi bersemu sendiri. Jantungnya juga masih berdetak kencang sejak semalam.
Memang sih... Alex cuma memeluknya, mengajaknya makan malam -tapi Virgie tolak - dan mengantarkannya pulang tanpa membahas soal perasaan mereka lagi. Tapi tetap saja... Virgie merasa..... utuh.
Seolah sesuatu yang selama ini hilang darinya telah kembali. Dan bukankah memang seperti itu.

Alex telah kembali. Oh, ralat... Alex telah menemukannya.

Tapi benarkah begitu?!
Kalau memang Alex menemukannya lalu kenapa?! Itu bukan berarti Alex masih menginginkannya kan. Dan juga... keluarga Alex tak mengukai Virgie karna kelumpuhan kakinya. Ingat!!

Dan keraguan kembali membayangi Virgie.

Virgie meraih kursi roda disamping tempat tidurnya. Ini bukan saatnya tidur tiduran dikamar...

Tapi cuacanya juga tidak mendukung untuk keluar rumah. Lagi pula emang Virgie mau kemana?!

Nemuin Alex??

Emang dia berani?!
Dan lagi... Virgie juga tidak taukan dimana Alex tinggal.

Haahhh!!
Virgie menghela nafas panjang.
Sudah terlanjur turun dari tempat tidur... dan kebetulan perut Virgie juga sudah meminta haknya, jadi Virgie memilih untuk menggerakkan roda kursinya menuju dapur. Seingatnya ada makanan beku dikulkas yang bisa dihangatkan.

"Selamat pagi. Aku membuat roti panggang dan punya beberapa selai buah disini... tidak terlalu buruk untuk sarapankan!! "

Mata Virgie terbelalak.
Alex disini. Didapurnya. Bagaimana bisa??!

"A-lex??! "

"Siap melayanimu tuan putri!! "

Dan ada apa dengan sikap manis dan senyum menawannya itu. Sungguh Virgie butuh penjelasan tentang semua kejutan ini.

Alex. Didapur rumahnya. Sebuah kejutan yang sangat mengejutkan bukan.

"Ta-tapi bagaimana kau... "
Virgie bingung... tak tau harus mengatakan apa ataupun melakukan apa. Bahkan saat Alex berjalan mendekatinya dan berjongkok menyetarakan diri didepannya... Virgie masih dalam kebingungannya.

"Semalam ada yang kelupaan. Kau meninggalkan ini!! " Alex meraih tangan Virgie... tak menghiraukan raut bingung Virgie dan lalu memasangkan sebuah cincin dijari manis Virgie.

Mata Virgie membulat. Tak mungkin Virgie lupa cincin itu... itu masih cincin yang sama dengan tiga tahun yang lalu.

"Ini??! "

"Milikmu. Kini cincin ini sudah berada di jari yang tepat. " senyum merekah penuh harap dari Alex sungguh membuat Virgie dilema. Disatu sisi ia senang Alex kembali melamarnya. Ternyata ia masih mencintai Virgie...
Tapi disisi lain Virgie masih ragu.
Pantaskan ia menerima cincin itu??!

"Ta..  tapi aku... "

"Virgie. Will you marry me?! Maukah kau mempercayakan aku untuk menemani dan mendampingimu sampai maut memisahkan kita?!! "

Virgie menelan ludahnya dengan susah payah.
Alex bahkan tak memberinya kesempatan untuk ragu apalagi menolaknya. Tapi... tapi ini...
Bukankah ini terlalu mendadak. Dan juga... bagaimana kalau orang tua Alex menolaknya seperti dulu.

"Tolong kali ini jangan menolak. Kali ini kupastikan tidak akan ada yang mengusik kita... bahkan orang tuaku pun tak kan bisa menentang keinginanku lagi setelah aku membuktikan kalau aku layak untuk mendapatkan gadis istimewa sepertimu. " Alex berusaha meyakinkan. Sementara Virgie masih ragu.... bisakah ia percaya pada kata kata Alex itu?!

"Udah, terima aja... bosen gue ngeliat muka kusut lo tiga tahun terakhir ini. " suara itu...

Virgie menoleh, dan mendapat Chela sudah berdiri dibelakangnya. Dengan Marcel yang mengekor dibelakangnya.

"Kak chela?! Bukannya tadi kakak pergi. "

Jangan bilang kalau keberadaan Alex disini ada hubungannya dengan Chella.

"Harusnya. Tapi gak jadi... gara gara orang yang mau gue temui malah datang kesini duluan. "

Dan ternyata memang ada hubungannya.

"Tolonglah, Vir. Please gak usah gengsi gengsian atau minder minderan lagi. Itu cuma nyakitin kalian berdua tau gak. " dan Marcel ikut bicara yang harus Virgie akui... yang ia katakan itu benar.

"Jadi gimana?! Lamaran aku kali ini diterima kan??! "

Virgie kembali menatap Alex yang masih setia menggenggam tangannya.

Sanggupkah ia menolaknya kembali lalu kabur lagi menjauh dari Alex dan berakhir dengan penyesalan tiada akhir dalam dirinya?!

Jawabannya adalah. Tidak!!

Sudah cukup ia menghindari Alex.

Sudah cukup waktu yang dihabiskan Alex untuk menunjukkan kesungguhan cintanya.

Sudah cukup!!

Semua sudah cukup!!

Virgie kemudian mengangguk mantap.
"Asal kamu gak ngerasa terbebani sama aku... aku bersedia, lex. Asal kamu bisa menerima semua kekuranganku, tak ada hak untukku menolak. "

Dan sedetik kemudian Virgie merasa tubuhnya terangkat. Alex begitu bahagia atas penerimaannya sehingga langsung menggendongnya dan memutar mutar sambil terus bergumam kata terima kasih serta mengecupi Virgie.

Chela dan Marcel yang melihat itupun turut berbahagia.

Akhirnya!!!

Akhirnya Virgie mendapatkan cinta sejatinya juga. Dan Alex... setelah penantian dan perjuangannya sekian lama, akhirnya ia mendapatkan gadis impiannya. Dan untuk kali ini... tak akan dibiarkannya siapapun, atau apapun memisahkan mereka. Tidak akan!!

TAMAT

BECAUSE SHE IS YOU...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang