Pagi yang cerah...
Hari yang cerah...
Dan senyum yang cerah yang terus tersungging di bibir alex membuat semua jadi semakin sempurna.
Alex tidak bisa menyembunyikan suasana hatinya yang tengah bahagia saat ini, hingga itu berpengaruh pada sikapnya yang jadi lebih bersemangat, ramah dan bersahabat dengan orang lain. Sedikit aneh sih, karna Alex yang biasanya bersikap dingin, cuek, dan pemalas tiba-tiba berubah... dan perubahan itu berhubungan dengan kejadian satu hari yang lalu dimana ia baru memulai perjuangan cintanya.
"Seriusan?! Tuh cewek nantangin lo buat nikahin dia??! "
Alex memutar bola matanya jengah. Ini sudah ketiga kalinya Marcel menanyakan hal yang sama semenjak ia menceritakan kejadian kemarin di pertemuan keduanya dengan Virgie. Huufh, gak nyangka... ternyata orang pendiam kayak Marcel bisa jadi cerewet juga, dan itu membuat marcel lebih menyebalkan.Tapi yang lebih menyebalkan lagi adalah cara Marcel yang terus menyebut virgie dengan sebutan 'tuh cewek'. Alex tidak suka sebutan itu.
"Ck, udah gue bilang gue gak suka cara lo nyebut dia dengan panggilan 'tuh cewek'. Dia itu punya nama, dan namanya adalah Virgie. Virgie kirana!! Yang sebentar lagi akan jadi nyonya Alex. " ucap Alex dengan mata berbinar plus nada bangganya dan kali ini giliran Marcel yang memutar bola matanya malas.
"Yah, whatever lah. "
Marcel melihat keadaan sekitar. Mereka tengah makan siang di cafe dekat kantor sekarang. Bukan tempat yang baik untuk mengobrol apalagi mengobrol masalah pribadi sebenarnya, mengingat tengah ramainya cafe itu dengan sebagian besar pengunjungnya adalah pegawai kantor.
Tapi yah mau gimana lagi, marcel tidak bisa menunggu waktu yang tepat seperti yang Alex janjikan untuk memenuhi rasa penasarannya tentang cerita pertemuan Alex dengan Virgie kemarin."Trus..trus... lo terima tantangannya?! " tanya Marcel antusias.
"Udah pasti gue terima lah. Gue gak mungkin ngelewatin kesempatan itu gitu aja!! Gue rasa ini jalan takdir yang akan mempersatukan cinta kami berdua!! " sekali lagi Alex berucap dengan mata berbinar dan nada bangganya yang ditanggapi Marcel dengan gerakan seperti orang yang mau muntah.
Bisa ngeledek juga nih orang. Bilang aja kalo iri.
"Kenapa lo?! " tanya Alex merasa tersinggung dengan reaksi yang ditunjukan Marcel barusan.
Buru-buru Marcel kembali pasang tampang flat nya dan memperbaiki posisi kaca matanya... kalo ini diterusin, mood Alex bisa berubah jadi buruk... dan itu bukan hal yang ingin Marcel hadapi hari ini."Ehemm!! Nggak, gue gak kenapa-napa. Cuman lagi mikir aja... kira-kira gimana cara lo buat ngeyakinin orang tua lo soal virgie?! " marcel kembali ke mode seriusnya yang jujur membuat lebih nyaman dari pada Marcel yang mendadak cerewet kayak tadi.
"Maksud gue, lo pasti butuh restu mereka buat nikahin virgie kan. Sementara... gue rada gak yakin kalau orang tua lo bakal bisa nerima kondisi virgie yang tidak sempurnah. Yaa... lo tau lah maksud gue!! " lanjut Marcel kemudian.Raut Alex mulai berubah keras saat Marcel mengucapkan kata 'Virgie tidak sempurnah'. Ups, salah bicara lagi nih kayaknya.
Emang ya, ngomong sama orang yang tengah jatuh cinta itu musti kudhu harus hati-hati. Soalnya orang yang tengah jatuh cinta itu lebih sensitive perasaannya, lebih sensitive dari cewek yang lagi pms.Alex segera membuka mulutnya, hendak protes mengungkapkan ketidak sukaannya. Tapi belum juga bersuara, Marcel udah keburu srobot duluan.
"Eits, jangan marah dulu. Gue gak maksud ngatain virgie , tapi itu memang kenyataannya. Dengan kondisi virgie yang tidak sempurna, akan sulit buat orang tua lo nerima dia... dan mau tak mau lo harus ngakuin itu!! "
KAMU SEDANG MEMBACA
BECAUSE SHE IS YOU...
RomanceKelumpuhan membuat rasa tak percaya diri selalu hinggap pada dirinya... Kisah cinta baginya hanyalah hal yang mustahil. Logikanya... siapa pula pria yang mau menerima kondisi cacatnya dan mau mencintainya apa adanya. Namun ternyata pria itu ada. P...