***
Hai, Alex... emmm, maksudku... hai.
Ah, aku tidak pandai memulai obrolan dengan orang lain...Ehemm... begini. Aku hanya ingin mengucapkan terima kasih dan maaf padaku. Ini sekaligus salam perpisahan dariku untukmu.
.
Emmm... Alex... mungkin ini terakhir kalinya aku menyebut namamu. Aku ingin.... emm... aku...
Huufhhh...
Terimakasih karna sudah mau jadi temanku...
Terimakasih sudah bersedia menemani hari-hariku...
Terimakasih telah membuat kenangan indah untukku...
Dan terimakasih atas segala perhatian serta kepedulianmu padaku.Tapi maaf...
Kurasa cukup, kita harus mengakhirinya sekarang.
Aku sudah memutuskan untuk mengakhiri semua mimpi indah ini. Kuharap kau bisa mengerti dan mau menerima keputusanku... dan lanjutkanlah hidupmu tanpaku.
Aku tau kau pasti akan lebih baik jika tanpa aku.Sekali lagi aku minta maaf...
Aku kembalikan cincin yang kau berikan padaku waktu lalu. Aku tak pantas menerimanya... berikanlah cincin itu pada gadis yang lebih pantas menerimanya.
Kuharap, jika kita bertemu lagi nanti... cincin itu sudah berada dijari yang tepat.Yang terakhir. Hiduplah dengan baik... buatlah orang tuamu bangga padamu, dan menikahlah dengan gadis baik yang tulus mencintaimu. Aku tau aku tak berhak mengatakan ini, tapi...
Aku akan senantiasa mendoakan untuk kebahagiaanmu.
***
Alex menghapus air mata yang menggenang di sudut matanya menggunakan jempolnya.
Ini sudah sebulan lebih Virgie menghilang, dan ini sudah ratusan kalinya Alex melihat video itu tanpa merasa bosan.Yah, itu adalah video perpisahan dari Virgie. Satu dari dua benda di dalam kotak biru yang sebulan yang lalu diberikan Chela pada Alex.
Kotak biru itu memang berisi dua benda... yang satu adalah rekaman video perpisahan yang dibuat virgie untuk Alex. Dalam video itu nampak jelas Virgie yang tengah duduk diatas kursi rodanya mengucapkan kata demi katanya sambil berusaha tersenyum dan berusaha terlihat ceria. Tapi walau begitu Alex bisa melihat betapa kerasnya Virgie berusaha untuk membendung air matanya saat setiap kata terlontar dari mulutnya.Dasar bodoh!!
Kalau Virgie pikir video itu akan bisa membuat Alex menyerah dan merelakan kepergiannya, maka itu salah. Video itu justru jadi motifasi Alex untuk mencari tau keberadaan Virgie dimanapun ia berada.
Berbagai cara sudah dilakukan Alex untuk mencari tau keberadaan Virgie... namun tanpa bantuan atau kerjasama dari chela serta keluarga Virgie, itu membuat Alex pencarian Alex semakin sulit. Sampai saat ini Alex masih tak bisa menemukan keberadaan Virgie yang seolah hilang tertelan bumi.Oh iya, satu lagi benda di kotak biru itu adalah sebuah cincin. Cincin yang sempat diberikan Alex kepada Virgie dulu saat di dinner pertama mereka.
Waktu itu Alex memberikan cincin itu sebagai tanda keseriusannya pada Virgie. Walau Virgie tak mau menerimanya, tapi Alex bersihkeras meminta Virgie untuk menyimpan cincinnya. Alex yakin suatu hari nanti Virgie pasti akan mengenakan cincin itu dihari pernikahan mereka... dan sampai saat ini, Alex masih meyakini hal itu.*Tokk!! Ttokk!!
Suara ketukan pintu membuat Alex mengalihkan pandangannya dari laptop tempatnya memutar video dari Virgie untuk menengok kearah pintu...Sebagai info... Alex sedang berada di ruang kerja kantornya sekarang. Akhir-akhir ini Alex memang lebih sering menghabiskan waktu dikantor, bahkan tak jarang ia lembur dan menginap dikantornya. Banyaknya hal yang harus ia kerjakan ditambah ia yang malas menghadapi orang tuanya yang masih saja terus membujuknya untuk menikah dengan Luna, membuat Alex lebih nyaman berada dikantor.
"Masuk!! "
*Kriieeetttt!!!Pintu itu terbuka dan menampilkan sosok yang membuat Alex harus menghela nafas berat dan terpaksa mematikan video Virgie di laptop nya.
"Mama. Tumben mama disini. Alex kira mama jagain papa di rumah sakit!! " Alex sambil menutup laptop nya dan menatap mamanya yang berdiri didepannya.
Papanya Alex memang tengah dirawat dirumah sakit sekarang, karna serangan jantung akibat stress memikirkan saham perusahaan yang makin anjlok. Maka dari itu sekarang Alex lah yang memimpin perusahaan.
"Mama mau bicara sama kamu!! "
"Yaudah bicara aja... Alex bakal dengerin kok!! " Alex dengan santainya, namun sayangnya sang mama tengah tidak ingin santai sekarang. Dan perdebatan merekapun dimulai. Rutinitas baru yang selalu mereka lakukan jika bertemu dalam sebulan terakhir ini.
"Alex, sampai kapan kamu kayak gini terus??! "
"Kayak gini gimana maksudnya??! "
"Alex!! Kamu tau apa yang mama maksud!! "
"Okey. Trus sekarang maunya mama, Alex harus gimana?!! "
"Kamu juga tau apa yang mama mau Alex!! Mama cuma mau kamu bahagia bersama Luna!! "
"Dan mama juga pasti taukan apa yang Alex mau. Alex nggak mungkin bisa bahagia bersama Luna... cuma satu orang yang bisa membuat Alex bahagia... dan mama juga tau siapa orang itu!! "
"Tapi orang yang kamu maksud itu tidak ada, dia sudah pergi!! "
Selalu saja begini. Meladeni sang mama berarti harus siap menerima kenyataan menyakitkan ini. Tapi bukan Alex namanya kalau ia langsung menyerah.
"Dia memang pergi, tapi bukan berarti dia tidak akan kembali kan ma... dan Alex sendiri yang akan membawa dia kembali!! "
"Kamu itu... sampai kapan kamu akan terus keras kepala seperti ini??! " mama mulai meninggikan suaranya, begitu pula Alex yang mulai terpancing oleh mamanya.
"Sampai mama dan papa mau mengerti dan menerima pilihanku."
"Papa kamu sedang dirumah sakit karna serangan jantung akibat perbuatan kamu, dan perusahaan ini juga diambang kebangkrutan... dan kamu masih ingin mama sama papa nerima keputusan gila kamu?! Apa kamu nggak kasihan sama mama dan papa?!! Seumur hidup mama dan papa cuma minta satu hal sama kamu... yaitu agar kamu mau menerima perjodohan dengan Luna dan memimpin perusahaan ini dengan baik. "
Alex terdiam. Kali ini ia tidak bisa menyangkal kata-kata sang mama.
"Mama harap kamu memikirkan pilihan kamu kamu. " lanjut mamanya lalu pergi keluar meninggalkan Alex yang nampak mulai frustasi memikirkan semuanya.
Aaarrgghhh.... kenapa sih mamanya selalu datang dan merusak suasana hatinya, membuat Alex kembali bimbang pada pilihannya kan.
Begitu pintu kantornya tertutup, Alex segera meraih ponselnya untuk menghubungi seseorang...,
"Marcel!! Keruanganku sekarang!! "
BERSAMBUNG
KAMU SEDANG MEMBACA
BECAUSE SHE IS YOU...
Lãng mạnKelumpuhan membuat rasa tak percaya diri selalu hinggap pada dirinya... Kisah cinta baginya hanyalah hal yang mustahil. Logikanya... siapa pula pria yang mau menerima kondisi cacatnya dan mau mencintainya apa adanya. Namun ternyata pria itu ada. P...