Alex mengehela nafas panjang untuk kesekian kalinya. Entah mengapa perasaannya tiba-tiba jadi buruk... dan entah mengapa juga, sedari tadi ia terus kepikiran sama Virgie. Apa itu berarti sesuatu yang buruk tengah menimpa Virgie??!
Nggak!! Nggak... ia nggak boleh berpikir yang aneh-aneh. Virgie kan sekarang sedang ada dirumahnya, jadi pasti sekarang ia sedang baik-baik saja. Tidak mungkin ada hal biruk yang menimpanyakan!!
Alex berusaha meyakinkan dirinya kalau semuanya baik-baik saja.
Ia harus menghilangkan semua keresahannya saat ini... karna ia butuh berpikir jernih untuk bisa menguasai jalannya meeting saat ini."Jadi bagaimana, apa anda tertarik berinvestasi di perusahaan kami??! Kami tidak bisa menjanjikan yang muluk-muluk, tapi kami akan memastikan untuk memberikan usaha kami yang terbaik agar mendatangkan keuntungan lebih untuk kedua belah pihak!! " Alex berucap pada seorang pria paruh baya ber jas hitam yang tengah membuka-buka map di tangannya. Disamping Alex, ada Marcel yang kembantu menjelaskan isi mas itu kepada pria berjas tersebut.
"Hmmm... sepertinya lumayan menjanjinkan. Baiklah, perusahaan kami menyetujui tawaran kerja sama dengan perusahaan anda!! Kami harap kerjasama ini akan bisa saling menguntungkan ya!! "
Alex memang sedang bersama Marcel, meeting dengan seorang pengusaha untuk membahas kerjasama antar perusahaan mereka.
Mereka melakukan meeting di sebuah restoran, dan nampaknya meeting itu berjalan lancar."Terima kasih, pak!! Terima kasih atas kepercayaan anda pada perusahaan kami. Kami pasti tidak akan mengecewakan kepercayaan yang anda beri!! "
Dan akhirnya meeting itupun diakhiri dengan jabat tangan dua pengusaha beda generasi tersebut.
Meeting sukses, mereka mendapat investor yang diharapkan, jadi sekarang saatnya Alex kembali ke kantor karna masih banyak pekerjaan yang menumpuk disana.Fiuuhhh... gara-gara ayahnya Luna membatalkan kerjasamanya dengan perusahaan papa Alex, kini jadilah Alex yang harus berusaha keras untuk menyelamatkan perusahaannya dari kebangkrutan.
Ia ingin menunjukkan pada papanya kalau tanpa bantuan perusahaan keluarga Lunapun, perusahaan mereka tetap bisa berjaya di bawah kepemimpinan Alex."Kau hebat!! Kalau begini kurasa perusahaan akan terhindar dari kebangkrutan!! " Marcel menyerahkan satu cup kopi tanpa gula kepada Alex. Mereka sudah ada didalam mobil sekarang... dalam perjalanan kembali ke perusahaan, tapi mereka berhenti dulu sebentar untuk membeli kopi di mesin penjual minuman pinggir jalan sebelum melanjutkan perjalanan mereka.
"Terimakasih. Tapi ini masih belum cukup... aku masih harus mengumpulkan lebih banyak investor lagi untuk membuktikan pada papa kalau aku sendiri bisa memimpin perusahaan bahkan walau tanpa bantuan dari ayahnya Luna sekalipun!! " Alex mengambil kopi cup itu dan menyeruputnya sedikit. Sementara Marcel kembali melajukan mobilnya.
"Wow!! Aku tak menyangka kau bisa serius juga dalam bekerjaan. Kurasa aku harus berterimakasih pada Virgie yang sudah berhasil merubahmu jadi pekerja keras seperti ini!! " dan begitulah... perjalanan itu diiringin obrolan ringan dari dua bersahabat itu, hingga tak terasa mereka sudah sampai di depan kantor.
Namun pemandangan yang tak biasa di ruang lobby sudah menyambut mereka begitu mereka memasuki kantor itu.
"Eh, itu bukannya Chela... kakaknya Virgie ya??! Tumben dia kesini!! " ucap Marcel saat melihat chela yang tengah berdebat dengan salah satu petugas keamanan kantor. Beberapa pegawai turut menonton mereka... sepertinya suara membentak dan keras Chela membuat orang-orang penasaran."Gue mau ketemu bos lo, si Alex itu!! Minggir nggak lo!! "
"Maaf, mbak... tapi mas Alex nya lagi keluar. Kalo mbak mau nunggu, mungkin bentar pagi mas Alex nya datang!! "
"Ak... "
Perdebatan itu berakhir saat tiba-tiba Alex mengintrusksi, membuat semua mata kini tertuju pada Alex. Beberapa orang nampak berbisik, dan ada juga yang langsung kabur melihat kedatangan Alex.
"Ada apa ini??! "
Alex menghampiri dua orang yang berdebat itu, namun yang ia dapat malah tatapan sinis dari chela serta sikap hormat dari sang petugas keamanan.
"Nah, dateng juga lo. Gue kira lo ngumpet nggak berani ketemu gue!! " Chela mengambil langkah maju untuk mendekat ke arah Alex, namun lagi-lagi petugas keamanan itu menghadangnya karna mau memberi laporan pada bosnya dulu.
"Mas Alex, eh... bos Alex, ini ada yang nyariin!! Disuruh nunggu tapi dia nggak sabar dan bikin gaduh di ruang lobi!! "
Chela berdecak sambil memutar bola matanya. Dasar security rese'... gangguin aja dari tadi.
Petugas keamanan itu akhirnya baru mau pergi setelah diyakinkan Alex kalau gadis yang tadi berdebat dengannya adalah kenalan Alex. Para pegawai lain yang tadi menonton kini semua membubarkan diri, hingga tinggallah Alex, chela, serta Marcel saja disana.
"Chela, ada apa ini? Apa ada masalah dengan Virgie??! " tebak Alex langsung. Dari tadi perasaannya memang tidak enak tentang Virgie, dan kedatangan Chela makin menguatkan firasat buruknya."Masalah??! Yah, emang ada masalah... Virgie pergi dan itu semua gara-gara elo!! "
Alex terkejut shock mendengar ucapan chela, reaksi yang sama juga ditunjukkan Marcel.
"A-apa??! Virgie pergi?!! Pergi kemana?! " Alex mulai panik. Marcel menatap chela penasaran menunggu jawabannya. Sedang chela sendiri tetap pada Angry mode on nya.
"Ke antartika!! Dan dia pesen sama gue buat bilang sama lo agar gak usah nyari nyari dia lagi. Udah, lo urusin aja perjodohan lo sama cewek anak pengusaha itu... dan lo jangan pernah gangguin Virgie lagi!! "
Dahi Alex berkerut. Ia merasa sepertinya ada salah paham disini... kenapa tiba-tiba chela membahas masalah perjodohan padahal sudah jelaskan Alex menolak perjodohan itu.
"Perjodohan?!! Tunggu-tunggu... ini nggak... "
Baru juga Alex ingin melakukan pembelaan, tapi chela dengan tidak sabarnya malah memotong kata-katanya.
"Whatever, terserah... gue nggak mau denger apapun dari lo. Gue kesini cuma buat ngasih ini, titipan dari Virgie buat lo!! " chela sambil menyerahkan sebuah kotak berbungkus biru pada Alex."Oh iya, satu lagi... kalo yang ini dari gue buat lo!! " dan...
*PLAKK!!
Satu tamparan telak mendarat dipipi kanan Alex, membuat Alex membeku ditempat karna terlalu terkejut."Gue nyesel udah pernah mercayain Virgie buat lo!! Ternyata lo sama aja sama cowok yang lain. BYE MAXIMAL!! " setelah mengucapkan itu, akhirnya chela pergi juga meninggalkan kantor itu. Meninggalkan Alex dan Marcel yang masih berdiri diam ditempat sambil menatap punggung chela yang makin menjauh.
Setelah chela sudah tak terlihat lagi, kini baru pandangan dua orang itu tertuju pada kotak biru yang diberikan chela pada Alex.
Kotak itu dari Virgie kan, kira-kira apa ya isinya?!!BERSAMBUNG
Sorry, pendek.
Kmarin ud ngetik panjang, eh pas dikirim malah ngilang.... kebiasaan squint emotikon!
Kpan2 lanjut lg yaa...: )
KAMU SEDANG MEMBACA
BECAUSE SHE IS YOU...
RomanceKelumpuhan membuat rasa tak percaya diri selalu hinggap pada dirinya... Kisah cinta baginya hanyalah hal yang mustahil. Logikanya... siapa pula pria yang mau menerima kondisi cacatnya dan mau mencintainya apa adanya. Namun ternyata pria itu ada. P...