PART 19. JODOH TAK KEMANA!! (bagian 1)

856 72 5
                                    

Malam itu langit bersinar cerah dilangit kota paris. Kerlip lampu kota yang indah ditambah suasana romantis yang disuguhkan kota itu sungguh membuat para muda mudi yang tengah dimabuk asmara menjadi terlena dan tak menyia-nyiakan moment untuk berduaan memadu kasih dengan pasangannya.

Sayangnya tak semua orang di paris bisa menikmati suasana romantis dimalam itu.

Contohnya dua gadis itu.
Sepertinya keromantisan kota paris tak berpengaruh pada dua gadis yang tengah duduk dibanku taman dekat menara Eiffel itu.
Sementara semua orang datang ke menara Eiffel itu bersama dengan pasangannya, dua gadis itu malah duduk berdua tanpa seorang priapun yang menemani mereka. Entah ini faktor Jones atau memang mereka yang tak ingin mengajak pasangan mereka, tapi yang jelas keberadaan dua gadis itu terasa janggal di tempat yang dinobatkan sebagai tempat paling romantis didunia tersebut.

"Huuufhhhhh... kapan ya gue bisa dateng kesini sama cowok. Bosen gue tiap kesini pasti gandengannya sama lo doang. Padahalkan sebagai cewek yang cantik, baik, manis, unyu, tidak sombong, rajin menabung dan solehah... gue juga pengen mencecap romantisme kota paris!! " keluh salah seorang gadis bermantel hitam setelah ia menghela nafas panjang. Uap udara terlihat samar keluar dari mulut gadis itu saat ia bicara.

Malam ini terasa lebih dingin dari malam malam biasanya.

Gadis satunya yang duduk diatas kursi roda disamping gadis bermantel hitam itu cuma tersenyum tipis mendengar keluhan temannya.
"Ngomong apaan sih kak?!! Kan salah kak Chela sendiri, tiap pacaran gak pernah bertahan lebih dari tiga bulan makanya nggak bisa bawa cowok kesini. Jadi jangan salahin Virgie dong!! "

Virgie dan Chela... yah, itu memang mereka. Virgie yang sibuk dengan buku putih dan pensil lukisnya... dengan chela yang merengut duduk disampingnya.

"Nggak!! Ini tetep elo yang salah!!
Kalo elo nggak ngerengek and nyeret gue ke sini, gue pasti sekarang udah kencan sama guling dan bantal gue... dan gue nggak akan berakhir menyedihkan meratapi kejombloan gue di depan menara Eiffel ini... hik... nasip... nasip... " Chela sambil mengeratkan mantelnya.

Virgie melirik chela sekilas. Lukisan pemandangan menara Eiffel saat malam yang ia buat sudah hampir selesai, tapi rasanya ia harus menunda penyelesaian lukisannya tersebut karna harus meladeni kakaknya yang cerewet ini.

"Baru jomblo sebulan aja sok jadi jones. Aku yang jomblo seumur hidup aja fine fine aja tuh!! " cibir Virgie.

"Yee... elo mah jomblonya kelewatan. Lagian gimana bisa dapet pacar, kalo dideketin cowok aja lo langsung siaga satu. " chela balik mencibir.

"Lo kira gue nggak tau apa... banyak cowok paris yang naksir dan bahkan nembak elo kan, tapi lo tolak mentah mentah dengan alasan ini itu. Kenapa?! Jangan jangan lo nggak bisa move on dari Alex ya??! " lanjut chela yang kali ini membuahkan senyum kecut dibibir Virgie.

U-Oh... sepertinya chela terlalu banyak bicara.

Sadar sudah mengatakan sesuatu yang sesuatu yang seharusnya tak boleh dikatakan, Chela segera membekap mulutnya sendiri... lalu membuat tanda 'PiSS' dengan jarinya dan tersenyum kikuk.
"Ups, sorry!! Gue salah bicara. Aduh ini mulut nggak bisa banget disuruh diemnya... "

"Udah nggak apa apa kok, kak. Udah biasa!! "

Hening.
Mendadak suasana terasa canggung. Virgie kembali berkutat dengan lukisannya, sedang chela sibuk dengan segala hal yang sedari tadi terus memenuhi pikirannya.

Ini sudah tiga tahun sejak Virgie memutuskan untuk pergi dari Indonesia dan menetap di Paris.
Ada dua alasan kenapa ia memilih paris untuk tempat pelariannya... alasan pertama karna di paris ia bisa mengembangkan karir melukisnya, bahkan sekarang Virgie sudah punya galeri lukisnya sendiri dinegri itu. Dan alasan keduanya adalah karna Alex tidak mungkin mengejarnya sampai kenegri itu kecuali Alex sudah gila. Yaa, paling tidak itu yang dipikirkan Virgie.

Selama tiga tahun ini chela, mamanya dan papanya mondar mandir Jakarta Paris untuk bergantian menemani Virgie... tapi untuk kali ini chela berpikir kalau semuanya harus disudahi.
Sudah cukup Virgie dengan pelariannya... sudah saatnya Virgie kembali ke Indonesia, tapi masalahnya...

"Eh, lo tau nggak... sekarang ini perusahaan yang dipimpin Alex udah berkembang pesat loh, padahal tiga tahun yang lalu udah hampir bangkrut. Yaa, walaupun gue masih bete sama dia... tapi mau nggak mau gue harus ngakuin kehebatan dia dalam memimpin perusahaannya!! " chela kembali bersuara.

Alex. Satu-satunya alasan Virgie tak mau kembali ke Indonesia, maka dari itu... chela akan mencoba sesuatu untuk memastikan seperti apa sebenarnya perasaan Virgie pada Alex sebenarnya.

"Dan... lo tau juga nggak??! Gosipnya itu, si Alex statusnya masih single loh... alias masih lajang... masih perjaka tinting... " chela bercerita sambil menggebu gebu, dan itu cukup membuat Virgie menghela nafas panjang merasa jengah mendengar semua ucapan chela tentang Alex.

"Trus??! Kalo dia masih single emangnya kenapa?! " Virgie tanpa mengalihkan pandangannya dari lukisan yang tengah dibuatnya.

"Yaa... nggak kenapa kenapa sih. Cuman, klo gosip dia masih single itu bener... itu berarti dia nggak jadi nikah sama cewek yang dijodohin sama dia itu dong ya!! " dan chela semakin gencar memanasi Virgie. Dan itu sukses. Virgie benar-benar terpancing sekarang.

"Udah, stop!! Aku tau kak chela mau ngomong apaan, tapi please kak... ngertiin posisi aku. Aku itu udah nggak ada hubungan apapun dengan Alex, jadi kak chela nggak usah ngasih-ngasih info nggak penting soal dia. Okey??! " Virgie menatap chela dengan pandangan memohon.

"Okey!! Tapi ya... emang kamu nggak penasaran apa kabar Alex sekarang gimana, ya kali aja kan setelah denger kabar terbaru dia bisa sedikit ngurangin rasa rindu lo sama dia gitu... " tapi sayangnya pandangan memohon dari Virgie tak cukup untuk menghentikan chela yang terus saja menggoda Virgie. Sampai Virgie lama-lama terbawa suasana juga.

"Idih, emang siapa juga yang rindu sama dia. Kak chela ngaco nih!! "

"Sekali lagi gue bilangin ya virgie my sister... gue itu tau semua tentang lo. Mulai dari siapa aja cowok yang berusaha ngedeketin lo, sampai kebiasaan lo yang selalu ngelukis wajah si Alex itu setiap malam. Gue tau itu. Jadi nggak usah sok bilang nggak kangen deh ya... "

Bohong!!
Virgie nggak ngelukis wajah Alex setiap malam kok... dia kan ngelukisnya pas ngerasa kangen aja. Eeh, tapi itu sama aja ya :b

Virgie menyimpan kembali kertas gambar serta pensil lukisnya. Sudah saatnya untuk pergi guna menghindar dari chela yang tak akan berhenti bicara sebelum Virgie benar benar tersudut.
"Kayaknya udah terlalu malem nih, sudah saatnya pulang!! " dan tanpa menunggu balasan dari chela, virgie segera memutar roda kursinya meninggalkan bangku taman itu. Namun baru beberapa meter menggerakkan roda kursinya, mendadak Virgie berhenti bergerak karna sesuatu atau lebih tepatnya seseorang yang dilihatnya berdiri didepannya.

Mustahil, mana mungkin itu dia...
Itu tidak mungkin dia kan...

"Alex... " lirih Virgie tanpa sadar.

BERSAMBUNG

BECAUSE SHE IS YOU...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang