Saat Minggu pagi aku diajak mama untuk pergi ke rumah temannya.Ya.Tentu aku menolaknya.Aku lebih memilih untuk melanjutkan permainan di PlayStation 2 ku ini.Namun mama terus memaksaku.Ia berkata "Ini akan seru!".Ya,aku tahu itu akan seru namun akan lebih seru lagi jika aku memenangkan permainan ini.
Mama menawarkan sebuah coklat untukku.Tanpa pikir panjang aku langsung mematikan PlayStation ku.Aku lemah terhadap ini.Aku selalu lemah terhadap coklat.Coklat terlalu manis untuk ditolak.
Setelah beberapa menit berkendara,akhirnya kita sampai di sebuah rumah.Rumahnya nampak sama dengan rumah lainnya.Tak ada bedanya.Aku bertanya tanya dalam hati apa aku harus duduk berjam jam mendengar percakapan orang dewasa yang membosankan?Atau aku akan bermain dengan anak laki laki yang jorok?Atau aku harus rela menderita karena bermain masak masak dengan anak perempuan?
Saat mama selesai mengetuk pintu,sang pemilik rumah pun membukakan pintu.Lalu,kalian pasti tahu apa yang akan terjadi.Ya.Mereka tersenyum,menanyakan kabar,lalu akhirnya kami pun masuk ke dalam rumah.
Kami duduk di sofa.Sementara itu,sang tuan rumah pergi sebentar.Saat sang tuan rumah tak ada,mama menyuruhku untuk menjadi anak baik.Aku tak tahu apa yang dimaksudnya.Setiap hari aku selalu bertingkah seperti anak baik layaknya kartun Disney yang ada di TV.Tapi bukan Cinderella karena aku anak laki laki.Aku selalu merasa mual melihat kartun anak perempuan seperti Cinderella,Barbie,dan semacamnya.Aku selalu berpikir apa yang menarik dari kartun Barbie?Mereka terlihat seperti tongkat dengan mata lebar dan rambut aneh yang menghabiskan hidupnya hanya untuk bernyanyi dan berdansa.Kenapa begitu banyak orang membuang uangnya demi boneka itu?Atau anak anak perempuan yang berusaha untuk menjadi Barbie?Mereka cantik apa adanya ......... seperti yang ku lihat sekarang ini.Tidak.Bukan itu maksudku.
Ya.Sang tuan rumah membawa anak perempuannya.Ia nampak malu bersembunyi di belakang kaki mamanya.Mamanya menyuruhnya untuk berjabat tangan denganku namun ia tidak mau.Ia nampak begitu takut untuk menjabat tanganku.Apa yang salah denganku?Tidakkah dia lihat aku yang keren ini dengan kemeja baruku bergambar pahlawan super?
Setelah mamanya memaksanya seperti mamaku memaksaku untuk datang kesini,akhirnya dia sedikit mengangkat tangannya.Aku bisa lihat ia gemetar saat hendak memegang tanganku.Karena terlalu lama,aku pun sedikit mengulurkan tanganku dan langsung berjabat tangan dengannya.Dia terkejut lalu menarik tangannya kembali.
Saat mamaku dan mamanya sedang mengobrol aku hanya duduk diam seperti anak baik.Ia pun juga begitu.Tiba tiba mamanya menyuruh kita berdua untuk bermain bersama.Aku tahu ia akan menolaknya namun sebelum ia mengeluarkan kalimat penolakannya,aku terlebih dahulu turun dari sofa dengan cepat lalu menghampirinya.
"Baiklah.Kami akan bermain.Ya kan?"Ucapku lalu menoleh ke anak itu.
Aku mengulurkan tanganku lalu dengan ragu ragu ia memegang tanganku.Rencanaku berhasil.Ia tidak menolaknya.Kami pun segera pergi untuk bermain.
Sampai di halaman belakang kita hanya duduk berdampingan.Kita seperti anak baik yang harus berakting karena tidak bisa menolak permintaan orangtua nya.
Setelah beberapa menit berada dalam keheningan,aku pun memberanikan diri untuk mengeluarkan sebuah kalimat.
"Siapa namamu?"Tanyaku lalu menoleh ke arahnya.
Ia sedikit menoleh ke arahku lalu mengembalikan pandangannya ke bawah lagi.
"Namaku Jessica Veranda.Biasa dipanggil Jessie"Jawabnya pelan namun aku masih mendengarnya.
"Jessie..Kurasa itu terlalu mainstream.Bagaimana kalau aku memanggilmu Ve?"
"Boleh saja.Ehm...Si-siapa namamu?".Aku sungguh terkejut ketika dia menanyakan namaku.Ternyata dia bisa bicara.
"Namaku Dave Helmer.Panggil aku Dave.Oh iya!Apakah kau tidak punya sesuatu yang bisa dimainkan?"
"Aku punya"Jawabnya lalu berdiri dan berjalan ke suatu tempat.Aku pun mengikutinya.
Kami tiba di depan pintu lalu ia membukanya.Aku hanya bisa melongo melihat setumpuk mobil mobilan,mainan prajurit,senjata dan banyak robot.
"Aku hanya punya ini"
Tidak.Tidak Ve.Ini sempurna.
"Lalu..Apa kita tidak bisa memainkan mainan ini sekarang saja?".Aku sangat tidak sabar.
"Ya.Tentu"
Aku segera mengambil sebuah pistol air yang persis sama seperti di iklan yang ku lihat di televisi beberapa hari yang lalu.
Aku berlari layaknya prajurit yang sedang berperang.Aku menembak ke segala penjuru arah.Hingga akhirnya tembakanku mengenai wajah Ve.Aku langsung terhenti dan melihatnya.Akankah dia menangis?
Ternyata tidak.Ia mengangkat pistol airnya lalu menembakku.Aku segera membalasnya lalu berlari sambil tertawa dan ia pun mengejarku.
Kami berperang lama sekali hingga sebagian baju kita basah dan kita mulai lelah.Kami memutuskan untuk duduk di ayunan.Kami saling berbagi cerita mengenai hal bodoh yang dilakukan Patrick hingga kehebatan Batman.Aku sungguh antusias dengan percakapan ini.Ini pertama kalinya aku bertemu anak perempuan yang tidak menceritakan Barbie.
Namun saat ia ingin menceritakan kisah tentang Batman yang tidak aku ketahui,mama memanggilku.Sungguh menyebalkan.Kami pun masuk ke dalam rumah.
"Ada apa?"Tanyaku.
"Kita akan pulang sayang.Ayo segera berpamitan"Jawabnya membuatku kesal.
Setelah mama dan aku berpamitan,kami segera masuk ke mobil.Saat mobil mulai berjalan,aku melihat Ve melambaikan tangannya.Aku pun segera membuka jendela lalu sedikit mengeluarkan kepala dan melambaikan dengan senyuman yang lebar.
"Jangan keluarkan kepalamu Dave.Itu berbahaya"Ucap mama.
Aku segera memasukkan kepalaku ke dalam.Di dalam mobil aku menebak nebak bagaimana kelanjutan cerita Ve.
"Mama,apa besok kita akan berkunjung ke rumahnya lagi?"Tanyaku.
"Ada apa Dave?Apa kau ingin mengunjunginya lagi?"
"Ya,aku ingin.Aku ingin mendengar kelanjutan kisah Batman yang tak ku ketahui"
"Jadi,Jessie menceritakanmu tentang Batman?"
"Ya.Dia ahli dalam hal itu"Jawabku.
"Benarkah?Kalau begitu bagus.Akhirnya kau mempunyai satu teman anak perempuan"
"Ya.Sepertinya begitu.Oh iya!Kau menjanjikanku sebatang coklat"
"Ya.Aku akan membelikanmu sebatang coklat yang manis"
Hari ini aku sangat senang.Selain mendapat coklat,aku juga mendapat satu teman anak perempuan yang menyukai Batman dan pahlawan super lainnya.
Aku sungguh tidak sabar untuk menunggu esok hari.