Promises

852 55 0
                                    

Ini adalah hari tepat kapan aku harus menemui Viny lagi.Seperti biasanya,aku selalu datang lebih awal.Tapi tak berapa lama,ia pun datang sambil melemparkan senyuman yang memperlihatkan gigi kelincinya.

Aku berdiri untuk meyambutnya.Dia memelukku hingga badanku agak terdorong ke belakang.

"Kita akan kemana?"Tanyaku.

"Ke suatu tempat yang tidak ada di peta"Jawabnya.

****

Kami sampai di sebuah tempat yang sepi.Ya..Sepertinya tempat ini memang tidak ada di peta.Disini hanya ada pohon rindang,rumput dengan bunga bunga kecil dan jalan beraspal yang sangat jarang dilewati terletak jauh di seberang sana.

Kami berbaring di rerumputan itu.

"Kau tahu?Ini sungguh gila.."Ucapnya memecah keheningan

"Aku baru saja bertemu denganmu dan kita telah melakukan hal hal gila"Tambahnya.

"Terkadang,kau membutuhkan hal hal gila untuk membuatmu senang"

"Mungkin begitu..Dan..Hal hal gila hanya dilakukan oleh orang gila seperti kau"

"Ya.Aku memang gila.Inilah caraku menghabiskan masa mudaku"

"Hahaha.Kau seperti tak punya tujuan hidup"

"Lebih tepatnya 'belum'.."

Kami terdiam dan larut dalam pikiran masing masing.Aku berpikir mengenai film yang waktu itu kami tonton.

"Vin.." "Dave.."Ucap kami bersamaan.

"Kau duluan"Ucapnya.

"Tidak.Wanita selalu yang pertama"Jawabku.

Kami sekarang pada posisi duduk.

"Baiklah..Kau ingat pada saat kita mabuk?"

"Ya.Aku hanya ingat kalau kita mabuk berat dan selebihnya aku tak ingat sama sekali"

"Ya.Aku juga begitu.Tapi aku bisa merasakannya Dave.Itu adalah salah satu malam yang terbaik dalam hidupku.

"Apa maksudmu?"

"Kita akan mengubah status kita Dave.."

Aku masih terdiam dan tak menjawab apa apa karena tidak tahu akan maksudnya.

"Ehm..Hahaha.Aku tahu ini gila.Kita baru mengenal beberapa hari.Hampir saja aku melupakan hal itu.Tak seharusnya aku mengatakan ini"

"Tak apa.Itu tak apa.Katakan saja padaku"Sahutku.

"Aku mencintaimu"

Aku tak tahu harus menjawab apa.

"Aku tahu ini terlalu cepat tapi aku tak punya waktu untuk menyembunyikan ini.Dan inti dari semua ini,aku ingin mengubah status kita menjadi sepasang...."

"Kekasih?"Tebakku.

"Apa itu artinya.."

"Ya.Kenapa tidak?".Kata kata ini keluar begitu saja dari mulutku.

Ia langsung memelukku.Aku hanya mengusap usap punggungnya.

***

"Kau belum menceritakanku tentang rahasiamu"Ucapnya.

"Aku tak mempunyai rahasia yang dapat ku sembunyikan darimu"

"Tak apa Dave..Ceritakanlah.Itu takkan membuat pikiranku tentangmu menjadi berubah.Aku tak akan berbalik karena ini"

"Aku memang tak mempunyai itu"

"Semua orang mempunyai rahasia Dave..Seperti masa masa gelap atau masalah yang tak terpecahkan sedari dulu"

"Sayangnya..Aku tidak termasuk orang orang seperti itu"

"Kau yakin?"

"Ya.Tentu.Lalu,bagaimana dengan kau?"

"Sama sepertimu"

Dia pasti berbohong.

"Kapan kita akan tinggal bersama?"Tanyanya mengagetkanku.

"Itu terlalu cepat.Kita bahkan baru saja menjadi sepasang kekasih"

"Ini tidak pernah terlalu cepat Dave..Bahkan kita pernah melakukan hubungan seks"

"Jadi..Karna itu?"

"Aku hanya memastikan bahwa kau tak akan meninggalkanku"

"Aku tak akan melakukan itu.Hanya saja,aku harus menunggu setelah kelulusan SMA.Hanya tinggal beberapa bulan lagi"

"Aku anggap itu sebagai janji"

Sekarang aku lupa akan apa yang ingin ku bicarakan dengannya.Ya...Mungkin aku lebih baik tak berbicara untuk saat ini.Mungkin...


It Always Will Be You VerandaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang