His Name

1.4K 78 1
                                    

Ve POV

Hari ini adalah hari pertama ku masuk sekolah.Bukan sekolah dasar.Tapi taman kanak kanak.Sebenarnya aku sangat tak ingin bersekolah di taman kanak kanak.Aku hanya ingin langsung masuk ke kelas 5 sekolah dasar lalu seterusnya.Kenapa aku tak menginginkan sekolah di taman kanak kanak?Karena aku akan menemukan banyak anak jorok.Bekas coklat yang menempel di pipi,mengompol,memakan kotoran hidung,air liurnya menetes,dan masih banyak lagi.Aku sungguh tidak tahan dengan itu.Aku beruntung tidak mempunyai adik.Atau bisa dikatakan 'belum'.

Aku menangis saat mama menyuruhku untuk masuk kelas.Aku terus bersembunyi di belakang kakinya.Mama terus meyakinkanku bahwa tidak akan terjadi hal yang buruk.Saat bel masuk pun aku harus memberanikan diri untuk masuk kelas.Aku berjalan ke dalam sambil melihat anak anak di sekitar yang sepertinya terus memandangiku dengan sinis.

"Apa kau lihat lihat?!"Bentak salah seorang anak perempuan kepadaku.Aku terkejut sekaligus takut melihatnya.Aku bergegas untuk mencari tempat duduk.Aku duduk sendirian di bangku paling belakang.

Beberapa menit kemudian,guru pengajar pun masuk.Saat itu juga ada anak laki laki yang baru datang.Ia diantar mamanya masuk ke dalam namun ia sepertinya menolak mamanya untuk mengantarnya ke dalam.Ia terus mendorong mamanya.

"Kau di luar saja.Aku tidak apa apa.Aku akan baik baik saja"Ucapnya bisa ku dengar.

Anak itu sangat bertolak belakang denganku.Disaat aku menginginkan terus berada di samping mama ia malah sebaliknya.

Sepertinya ia berhasil meyakinkan mamanya.Ia berlari masuk sendirian.Ia segera mencari tempat duduk.

"Bolehkah aku duduk disini?"Tanyanya yang tiba tiba di sampingku.

Aku terkejut.

Bukannya ia yang berkunjung ke rumahku kemarin?

"Kau?!"Ucap kami bersamaan.

Sejenak,kami ditelan keheningan.

"Ehm..Bolehkah aku duduk disini?"Tanyanya.

"Tentu saja"Jawabku dengan mantap.

Aku bersyukur satu kelas dengannya.Setidaknya ada yang tertarik untuk mendengarkan ceritaku.

Di dalam kelas,aku dan Dave saling berbagi cerita sambil mewarnai gambar.Aku melanjutkan cerita Batman kemarin yang belum tuntas.Aku dapat melihat sorot matanya yang begitu tertarik mendengar ceritaku.Bisa dibilang,Dave adalah satu satunya temanku yang 'benar benar teman'.

Aku tidak mempunyai teman perempuan yang benar benar menjadi temanku.Itu karena mereka tidak menyukai apa yang ku ceritakan dan aku juga tidak menyukai apa yang mereka ceritakan.Namun,bukan berarti aku adalah seorang anak yang tomboy.Sebenarnya aku sangat feminim dalam hal berpenampilan dan tingkah laku yang sopan layaknya anak perempuan lain.Aku juga berdandan dan pernah bermimpi menjadi seorang putri yang diselamatkan oleh pangeran berkuda putih.Hanya saja,aku juga suka sebuah topik obrolan yang 'berbeda'.

Saat istirahat,kami berjalan bersama menuju cafetaria untuk memakan bekal makanan yang kami bawa dari rumah.Hari ini aku membawa roti selai kacang.Ku lihat Dave membawa makanan....Dengan banyak sayur.Aku heran.Kenapa ia begitu suka dengan benda berwarna hijau yang pahit itu?

"Kenapa kau suka sayur?"Tanyaku.

"Aku tidak pernah menyukainya.Mungkin tidak akan"Jawabnya membuatku bingung.

"Lalu kenapa kau membawa begitu banyak sayur?"

"Kata mama aku akan menjadi sehat jika memakannya.Jadi,aku harus memakannya"Jelasnya.Aku hanya mengangguk ngangguk.

Tiba tiba ada seorang anak perempuan duduk di dekat kami.Ia adalah anak perempuan yang membentakku pagi tadi.Aku pun langsung merasa malas untuk memakan rotiku.

"Kenapa kalian selalu berdua?"Tanya anak perempuan itu.

"Kalian berpacaran ya?"Tebaknya membuat kami sama sama tersedak.

"Hahahaha.Ternyata kalian benar benar berpacaran"

"Tidak!"Jawab aku dan Dave bersamaan.

"Jika aku melihat tingkah laku kalian,kalian sama persis dengan adegan di televisi"Ucap anak perempuan itu.

"Kau terlalu banyak menonton televisi"Jawab Dave.

"Semua orang tidak pernah terlalu banyak menonton televisi"Jawab anak perempuan itu membuatku kesal.

Kenapa ia tidak pergi saja dari sini?Lalu tanpa memedulikan kata kata anak perempuan itu lagi,aku segera menghabiskan roti ku.

Selesai makan,kami segera kembali ke kelas.

Saatnya pelajaran menulis.Aku mengeluarkan buku dari tasku.

"Oh tidak!Aku belum memberi nama pada buku ku"Ucap Dave mengagetkanku.

Aku melihatnya menulis nama pada bukunya.Tulisannya sedikit keluar dari garis.

Dave Helmer.......

Kinal?!

Darimana ia dapatkan nama itu?Sejak kapan ia mempunyai nama itu?Apa dia salah menulis?

"Apakah kau tidak salah tulis?"Tanyaku.

"Tidak"

"Tapi...Sejak kapan kau mempunyai nama Kinal di belakang?"

"Oh..Itu adalah nama keluargaku.Setiap anggota keluargaku mempunyai nama Kinal di belakang nama mereka"

"Kenapa kau tidak memberitahuku dari awal?"

"Aku pikir nama itu tidak penting

"Kinal adalah nama yang berbeda Dave!Kalau begitu apakah aku boleh memanggilmu Kinal saja?"

"Ya.Tapi jangan memanggilku saat aku sedang bersama keluargaku"

"Kenapa?"

"Karena mereka semua akan menoleh"Jawabnya membuatku tertawa.

It Always Will Be You VerandaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang