"Hei Dave!Apa kau tak mau bergabung dengan kami?"Tawar Fred padaku.
Aku diam sejenak lalu berpikir.Kurasa aku memang harus bermain.
"Ya.Tentu"Jawabku lalu berlari menghampiri mereka.
***
"Jangan bersembunyi disini Michael!Ini tempatku"Ucapku.
"Aku takut jika harus bersembunyi sendirian.Aku takut diculik oleh hantu"
"Tidak ada hantu di siang hari Michael!"
"Tapi,tapi.Tapi aku juga takut dengan binatang menjijikkan seperti kecoa,cacing,atau belalang"
"Dengan kau berada disini,itu tidak merubah keadaan,Michael!"
"Tapi aku tidak mau bersembunyi sendiri!"
"Jangan terlalu keras ketika berbicara!"
"Kalian kena!"Ucap Nico yang tiba tiba sudah di depan mata kami.
"Ini semua karena kau Michael!!"Bentakku ke Michael.
"Iya.Ini salahku.Nanti aku akan bersembunyi sendiri"Jawab Michael.
"Kalian harus suit karena hanya kalian berdua yang kena"Ucap Sam.
Aku dan Michael pun suit.Lalu....
Aku kalah.
Aku harus jaga.Saat aku hendak berjalan ke pos jagaku,aku melihat dua orang yang sangat familiar di mataku sedang berjalan ke arah jarum jam 3.Aku terus melihat mereka.Tiba tiba anak itu menoleh lalu menatap ke arahku.
Itu Ve!Aku harus menghampirinya!
Saat aku hendak berlari,teman temanku menahanku.
"Kau mau kemana?Sekarang giliran kau jaga"
"Jangan jadi pengecut Dave!Sekarang giliranmu untuk jaga!"
Teman teman memarahiku.Aku pun tak bisa menentang mereka.Lagipula,aku juga masih terlalu takut untuk menemui Ve.
Tenang Dave..Tenang...
Kau bisa menemuinya lain hari.
***
Setelah berjam jam bermain,aku memutuskan untuk pulang.Aku pulang dengan baju yang terkena sedikit lumpur.Aku segera berlari ke rumah agar tak ada yang melihatku dengan penampilan seperti ini.
Kubuka pintu rumah lalu berjalan masuk dengan kaki menjinjit layaknya seorang pencuri.Tapi sepelan apa pun aku melangkah,mama pasti mendengarnya.
"Dave..Kenapa kau baru pulang?".Suara mama dari arah dapur.
"Aku bermain dengan teman laki lakiku.Seperti katamu"
"Tadi Jessie berkunjung ke sini"
Bodohnya aku malah lebih memilih untuk menuruti kata teman teman laki lakiku.Sekarang Ve akan benar benar membenciku untuk selamanya karena lebih memilih bermain teman laki lakiku.Ve pasti mengira,aku sudah melupakannya.
Tuhan.Mengapa jadi begini?
Seandainya ia tak menoleh ke arahku dan aku terus melihat wajah sampingnya saja hingga ia belok di perempatan.Harusnya kau tak menoleh Ve..
***
Pagi ini aku berjalan ke kelas dengan cemas.Aku cemas jika Ve tidak masuk lagi.Ku percepat langkahku hingga aku hampir terpeleset karena tak bisa menghentikan langkahku.Aku bergegas masuk.Dan...
Dia masuk!
Saat kita bertatapan,ia membuang muka.
Oh,tidak..
Aku berjalan ke tempat dudukku lalu duduk.Aku menoleh ke arahnya.Tanganku gemetaran.
"Apa kemarin kau mengunjungi rumahku?"Tanyaku gugup.
"Ya.Dan kau melihatnya sendiri"
Aku bingung harus menjawab apa.
"Aku benar benar tidak tahu kenapa kau menghindariku.Jika itu karena peristiwa saat bersepeda,seharusnya aku yang menghindarimu"Ucap Ve.
"Aku ti-tidak menghindarimu Ve"
"Lalu momen disaat kau melihatku berkunjung ke rumahmu dan kau lebih memilih melanjutkan untuk bermain dengan teman temanmu itu disebut apa?Apa namanya?"
"A-aku mengira kau tidak berkunjung ke rumahku"
"Dan aku juga mengira kau benar benar seorang teman.."Ujarnya membuat dadaku terasa sesak.
"T-tapi..."
"Jangan berbicara denganku lagi untuk sekarang,hari ini,besok,dan selamanya"Potongnya.
Aku sungguh terkejut ketika Ve berubah menjadi seperti ini.Tak pernah ku lihat ia sebegitu marahnya.Ini semua salahku.Aku memang keterlaluan.
Saking marahnya ia memutuskan pindah tempat duduk menjauh dariku.Lalu saat aku hendak duduk di sampingnya saat makan siang,ia segera membereskan bekal makannya lalu pergi.Aku hanya dapat menghela nafas dan terus berdoa agar semua ini cepat berakhir.
Ve menjauhiku dengan rentang waktu yang cukup lama.Kami terus berjauhan sampai sekarang,kelas 7 SMP.Bayangkan saja betapa kosongnya hari ku selama bertahun tahun.Aku terus memainkan PlayStationku dan tidak pernah mau keluar rumah.
Saat mamanya Ve berkunjung ke rumahku,ia tidak pernah ikut.Berbagai alasan dari Ve untuk tidak berkunjung ke rumahku telah dilontarkan mamanya Ve berkali kali.
Aku sungguh tidak pernah menyangka jika aku dan Ve satu sekolah lagi.Bahkan sekelas lagi.Padahal aku berharap aku dapat bersekolah di sekolah yang berbeda agar aku bisa melupakannya.Tapi meskipun begitu,aku sedikit lega.Setidaknya aku masih bisa melihat wajah sampingnya yang tak akan menoleh ke arah ku lagi.
Aku terdiam sejenak lalu menautkan jariku dan memejamkan mataku.Dengan hikmat dan suasana yang seakan akan menjadi hening,aku berdoa.Hatiku yang terdalam berbicara kepadaNya.
Tuhan.Ku mohon akhirilah semua ini.Dadaku terus merasa sesak ketika melihatnya namun tak mampu melakukan apa apa.Aku sungguh tak ingin lebih dari ini.Aku hanya ingin satu doaku ini Engkau kabulkan.Aku berjanji akan memboncengnya dan tidak akan pernah terjatuh lagi.Aku janji aku akan menjadi anak yang baik.Aku mohon Tuhan.Bebaskan aku dari sebuah ngarai mengerikan yang tak berdasar ini.
Aku benar benar merindukanmu Ve.Aku merindukan semua yang mengenai dirimu.Bahkan sebuah cerita Batman.Aku merindukan semua ceritamu.Sekalipun jika itu hanya bualan,aku akan tetap mendengarnya.Aku selalu tertarik mendengarkan setiap ceritamu.Lemparkanlah pandanganmu ke arahku dan kau akan bisa melihat sorot mataku yang menunjukkan betapa ku merindukanmu.Akan ku tunjukkan jika aku ini benar benar temanmu.
Berikanlah aku sedikit celah.
Sedikit saja untukku berbicara.
Aku akan memberimu sebuah alasan~