Hari ini aku pergi ke sekolah seperti biasanya.Ku edarkan padanganku ke seluruh penjuru arah namun tidak terlihat keberadaannya.Apakah ia pindah sekolah?Apa ia membenciku?Apakah ia tak mau menemuiku lagi?
Sampai di kelas,ternyata benar jika ia membenciku.Ia tak terlihat di bangku nomor dua dari belakang.Aku memasuki kelasku dengan malas dan perasaan yang sedih.
"Kemana istrimu Dave?"Tanya Naomi berusaha menggangguku di hari yang sepagi ini.
"Bisakah kau diam?"Jawabku lalu duduk di kursi ku.
"Kenapa?Istrimu mati?"Tanyanya lagi membuatku ingin mendorongnya keluar jendela.
"Dia bukan istriku!Dan dia tidak mati!!"Bentakku.
"Hahahaha.Jessie sudah mati.Dave pun kini sendiri"
Ia membuatku murka.Aku segera bangun dari tempat dudukku lalu menghampirinya.
"Dia tidak mati!!!Bilang itu sekali lagi dan aku akan membakar rambutmu Naomi!!"Bentakku membuatnya terkejut.
Mata Naomi mulai memerah lalu ia menangis.Aku sungguh merasa bersalah.
"Jangan menangis.Aku hanya...Bercanda"Ucapku lalu mengusap air matanya.
"Jangan pegang aku!!"Bentaknya lalu duduk dan tetap menangis.
Aku menghampirinya.
"Maafkan aku"
"Tidak!Aku akan memanggil kakakku untuk menghukummu!"
"Jangan..Aku mohon...Aku tidak akan mengulanginya lagi"
"Ada apa?"Tanya seseorang yang tiba tiba ada di kelas.Ternyata dia guru.
Guru itu pun menghampiri Naomi lalu ia sedikit menunduk.
"Kenapa kamu menangis?"Tanya guru itu.
"Dave memarahiku!"Jawab Naomi sambil menunjuk ke arahku.
"Aku tidak memarahinya Bu.."Jawabku membela diri.
"Dia mengancam kalau dia akan membakar rambutku"Sahut Naomi membuatku sangat takut.
"Benar begitu Dave?"
"Aku memang mengatakannya.Tapi,tapi!Tapi aku tidak akan berani melakukannya Bu..Dia yang terlebih dahulu mengejekku.Dia bilang Jessie adalah istriku dan dia bilang kalau Jessie sudah mati"Jelasku.
"Baiklah.Sekarang kalian harus meminta maaf dan berjanji tidak akan bertengkar lagi"
Aku pun menyodorkan tanganku.Tapi Naomi hanya diam tak menjabatnya.
"Tidak mau!"Ucapnya.
"Kalau kalian tidak saling memaafkan kalian akan dihukum"Ucap guru itu membuat Naomi langsung menjabat tanganku dan melepasnya dengan kasar.
***
Hari ini terasa berbeda.Aku berjalan ke cafetaria sendiri.Aku tidak mendengar cerita Batman sama sekali.Aku hanya duduk di atas pohon di lapangan baseball untuk menghabiskan waktu istirahat ini.
TIba tiba seseorang meneriakiku dari bawah.
"DAVE!!!".Ternyata itu Phil.Anak jelek,gemuk,dan tinggi yang suka mengganggu.Ia selalu mengganggu orang yang lebih lemah darinya.
Aku pun turun dari pohon.
"Ada apa?"Tanyaku.
Tiba tiba ia mendorongku hingga terjatuh.Aku pun segera bangun dan membersihkan bagian seragamku yang kotor.Tanpa kusadari Phil mencengkeram seragamku lalu mengangkatku.Aku terus berusaha untuk melayangkan pukulan.Namun apadaya.Pukulanku tak sampai mengenai wajahnya karena lengan Phil terlalu panjang untuk ukuran anak kelas 3 sekolah dasar.
"Hahahaha.Dasar anak kecil!"Ucapnya.
Ia menjatuhkanku ke tanah membuat punggungku sakit.Namun aku melawan rasa sakit itu lalu berdiri dan berlari ke arah Phil.Aku memukul perut Phil dengan sekuat tenaga.Rasanya seperti memukul sebuah spons.
"Hahaha.Hanya itu?"Tanyanya meremehkanku.
Ia mendorongku dengan keras hingga aku menabrak dinding di belakangku.Saat ia hendak menendangku dengan kaki besarnya itu,aku langsung menghindar lalu berdiri dan menendangnya hingga badannya oleng lalu masuk ke tempat sampah.
Aku menepuk bahuku untuk menghilangkan debu yang menempel lalu pergi meninggalkan Phil.
***
Waktu pulang sekolah,biasanya aku berjalan ke gerbang bersama Ve lalu mengucapkan 'sampai jumpa' dan melambaikan tangan.Namun tidak untuk hari ini.Aku berjalan sendiri sampai ke mobil.
"Bagaimana dengan sekolahmu sayang?"Tanya mamaku.
"Membosankan"Jawabku.
"Kenapa?"
"Tidak ada Ve"
"Kau kan bisa bermain dengan teman laki lakimu"
"Aku tidak mau"
"Hm..Lalu kenapa dengan seragammu?"
"Ehm..Aku terjatuh saat berlari"Jawabku bohong.
Aku harus berbohong.Kalau tidak,mama akan melaporkan Phil jika aku mengatakan kalau Phil telah mendorongku hingga terjatuh.Meskipun aku membenci Phil,tapi aku masih merasa kasihan jika dia harus dihukum.
Dan saat ini aku sangat merindukan cerita Batman dari Ve.Aku sungguh ingin meminta mamaku untuk mampir ke rumah Ve.Tapi sepertinya untuk mengetuk pintu rumahnya saja,aku terlalu takut.Aku hanya ingin sekedar bertanya apakah lukanya masih terasa sakit atau tidak.
Ketahuilah Ve..Ini terasa berbeda.