Chapter 4

3.9K 253 0
                                    

awalnya aku kira Harry akan membawaku kebukit, danau, taman, disney land atau semacam tempat wajar untuk bersenang senang. tapi dia membawa ku ke daerah yang cukup sepi dan sunyi.  sepertinya paparazi juga tak akan mengetahui keberadaan ku dan Harry disini.

"kita dimana? kenapa kau membawa ku kesini?" tanya ku

"dirumah pamanku, sudah ku bilang kan tadi kita aka bersenang senang Alex" jawabnya lalu menarik tangan ku ke luar mobil.

cukup sepi, dan jujur ini tepat indah kedua yang pernah ku datangi setelah Caffe dipinggir danau itu. tempat yang di penuhi ilalang liar, pohon besar dan tinggi yang menurut ku menakjubkan. tak jauh dari pohon itu aku melihat sebuah rumah yang tidak terlalu besar yang di buat dari batang kayu.

"hai Harry!! ada apa nak? jarang sekali kau berkunjung kerumah uncle? kali ini dengan pacar mu yah?" ya laki laki yang belum terlalu tua dengan pakaian berkebun menyapa Harry

"hi uncle hahaha tidak ada, aku hanya ingin berkunjung saja kesini memangnya tidak boleh? ugh haha iya dia pacar ku" jawab harry sambil merangkul bahu ku

"kenapa kau tidak memberi tau yang sebenarnya saja pada paman mu Harry?" bisik ku pada telinga Harry

"sssttt terserah pada ku ingin memberi tau nya atau tidak" jawabnya ikut berbisik 

"siapa nama mu gadis cantik?" tanya paman harry pada ku 

"Alexandra Xavie, kau bisa memanggil ku Alex" jawabku menjabat tangan nya

"nice name Xavie, haha aku Jonathan kau bisa memanggil ku-"

"uncle Joe!! hahaha" sambung harry setelah memutus perkataan uncle Joe tadi

"haha baik uncle Joe" ucap ku sambil tersenyum

Uncle Joe mempersilakan aku dan Harry untuk masuk kedalam rumahnya, tapi sebelum di persilakan Harry sudah masuk terlebih dahulu. 

rumah yang rapih, nyaman pula. banyak terdapat bingkai bingkai foto di dinding rumah nya. aku melihat satu persatu foto itu, dan mata ku terfokus pada foto anak laki laki berambut lurus dan seorang gadis kecil pirang sedang duduk di bangku taman sambil bergandengan tangan.

wajah mereka terlihat sangat senang.

"itu Harry" tiba tiba uncle Joe berdiri di samping ku sambil menatap kearah foto itu juga

"rambutnya berbeda?" 

"dulu rambut Harry memang lurus seperti itu, entah uncle juga tidak tau kenapa sekarang rambut dia bisa seperti itu" 

aku tertawa kecil mendengar penjelasan uncle joe tadi haha Lol 

"lalu yang disamping Harry itu siapa?" aku bertanya lagi pada nya

"dia cinta pertama ku" 

"Ha-harry?" 

"apaa?" tanya nya binggung melihat kearah ku

"tidak ada, jadi dia cinta pertama mu?" melihat kearah nya, dan raut wajahnya jadi sedikit murung

dia hanya mengganguk pelan lalu menundukan wajah nya

"pernah memberi tau tentang perasaan mu pada gadis itu?" tanyaku lagi

"tidak"

"kenapa?!" 

"di pergi ketika aku ingin memberi tau nya" suara nya makin lama makin mengecil 

"kemana? kenapa kau tak menyusul nya?" 

"dia sudah meninggal Alex" kali ini yang menjawab uncle Joe bukan Harry, mungkin suara Harry benar benar habis kali ini.

"yatuhan maafkan aku Harry, aku tak ber-"

"tak apa dear, itu hanya masa lalu. dan sekarang aku juga sudah punya kau kan?" ucap Harry lalu mencium kening ku dengan bibirnya yang lembut itu

"Dan sekarang aku juga sudah punya kau kan?" God, apa dia sungguh menganggapku? maksudku sebagai kekasihnya? tanpa embel-embel fake.

"hey sudah tak baik mengingat masa lalu, kalian tau? hahaha bagaimana jika membantu ku menaman bunga?" tawar uncle Joe

"ya aku setuju dengan uncle!! ayo!" Harry dengan semangatnya menarik tangan ku kearah belakang rumah.

halaman belakang uncle Joe sangat di penuhi dengan bunga bunga yang cantik dan indah dan aku sangat suka. terlihat sangat indah.

"kau suka? kau terlihat sangat senang?" ucap Harry sambil menyenggol lengan ku

"ugh, this is so beautiful Hazz!" jawabku 

"hey lebih baik kalian membantu uncle dari pada berdiam diri disana" ucap uncle Joe 

*******

kurang lebih 1 jam aku dan Harry membantu uncle Joe menanam semua bunga yang ia miliki aku fikir aku butuh mandi. tubuh ku kotor dengan tanah, ya harry selalu melempari ku dengan tanah yang ada di sisi kanan mau pun kiri nya. i hate that!

"pakai ini" ucap Harry sambil memberikan baju pada ku, entah itu pakaian siapa

"hey kau tak sopan tuan! aku sedang berpakaian kenapa kau masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu!" sedikit membentak Harry. saat Harry masuk ke dalam kamar aku haya memakai handuk (?)

My Fake Boyfriend ⏩ h.e.s [editing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang