My Fake Boyfriend ⏩ h.e.s [editing]

My Fake Boyfriend

kicauan burung dan silaunya cahaya matahari dari arah jendela kamarku. Aku sangat menyukai suasana pagi yang seperti ini. Hampir 1 tahun aku menetap di London, dan hampir 3 bulan aku menjadi kekasih pura-puranya Harry Styles. Laki-laki yang di gandrungi beribu-ribu pengemar nya.

*********

"Alex!! wake up kita harus pergi kekampus kau tau itu kan? ini sudah siang! apa kau mau kita telat ha?!!" suara cempreng dan melengking di itu merusak pagi ku yang sempurna ini. Arrrggghh!!

"okay aku sudah bangun nash! bisa kah ku untuk tidak berteriak lagi!!" membalas teriakan nash tadi.

kurang lebih 20 menit menghabiskan waktu dikamar mandi dan selesai memakai pakaian aku berjalan menuruni anak tangga menyambar beberapa roti di atas meja lalu menuju kearah luar rumah. Disana di halaman, ada Nash yang sedang memanaskan mesin mobbil golf vauxhall tua berwarna hijau miliknya. tanpa basa basi aku langsung masuk kedalam nya.

"bagimana?" tanya Nash dan mulai menjalankan mobilnya

Alexander Nash, nama nya mirip dengan ku bukan? Alexandra Xavie. memang. Dia sahabatku yang sudah ku anggap seperti kakak sendiri. dia lebih tua 1 tahun dariku. dan dia mengetahui tentang hubungan ku dengan Harry.

"bagaimana apanya?"

"hubungan kau, Alexandra Xavie dan Harry Styles?" tanya nya lagi

"biasa saja, hanya aku sangat sulit memahami perasaan nya" jawabku datar

"sulit bagaimana? kua sudah hampir 3 bulan menjalani hubungan dengan nya Alex, dan tadi pagi aku baru saja melihat gambar mesra mu dengan nya dimajalah dan aku rasa dia-"

"sulit! sangat sulit! kadang Harry bisa menjadi sangat manis layaknya kekasih yang nyata bagiku, tapi terkadang dia bisa menjadi harry yang dingin. yang tidak memperdulikan ku!" memotong ucapan Nash dan menjawabnya dengan nada yang agak tinggi

"maaf suara ku tiba-tiba meninggi" lanjutku dengan nada menyesal

"no problem, aku mengerti lex. tapi apa kau tidak lelah dengan semua sandiwara ini? aku hanya khawatir denganmu, dengan perasaanmu. sampai kapan kau mau bertahan seperti ini?" lalu mematikan mesin mobilnya. yep kita sudah sampai di kampus.

"entah Nash, aku juga tidak tau. Andai saja rasa ini tak muncul mungkin sudah dari 2 bulan yang lalu aku menghentikan permainan bodoh ini" sambil berjalan kearah kelas tentunya dengan Nash.