Chapter 12

2.6K 174 1
                                    

“ka! dimana sepatuku?”

“kenapa kaos kaki nya besar sebelah?”

“jangan teriak teriak Van kakak denger kok, sepatu kamu dibawah, Vandra Itu satu lagi punya harry, cepet turun terus sarapan”

Vandra cerewet banget, mentang mentang hari pertama sekolah kali. Ugh nyusahin *eh

“Ada apa? kenapa wajahnu ditekut seperti itu?” tanya Harry yang tiba tiba nempuk pundak ku

“eh Harry, mood ku sedang tidak baik, gadik kecil itu terlalu cerewet” jawab ku

“hahah wajar lah hari pertama sekolah” ucap Harry enteng lalu meminum teh milik ku

“itu punya ku hazz, punya mu yang itu” ku tarik gelas milik ku lalu menujuk gelas bergambar wajah dirinya sendiri

“ka! Ayo berangkat!!” kalian pasti sudah tau kan yang berbicara seperti itu siapa?

“biar aku aja yang mengantar mu, bagaimana?” Tanya Harry pada vandra

“tidak, biar aku saja. Hari ini kau ada latihan Hazz ingat” aku mulai berdiri, mengambil kunci mobil yang tergantung

“tak apa, setelah mengantar Vandra aku bisa langsung ke basecamp kan?”

iya juga sih, kalau Harry yang mengantar Vandra berarti aku tak akan telat datang ke kampus dan tak akan kena hukum . ide bagus

“baiklah kalau itu mau mu, jaga diri mu van. Jangan nakal, kalau sudah pulang langsung kerumah, jang-“

“ayolah ka, aku bukan anak kecil lagi, ugh ayo Harry kita berangkat” ucap Vandra lalu menarik tangan Harry

************

“Alex! Alex! Tunggu”

aku mengehentikan langkah ku

“Nash? Ada apa?”

“aku, aku ingin minta maaf pada mu karena telah membentak mu. Itu hak mu ingin tinggal dirumah Harry atau tidak jadi maafkan aku yah”

“aku sudah memaafkan mu Nash jangan seperti itu” aku memeluk Nash, jujur aku rindu dengan pelukan hangat nya

“ku dengar orang tuamu meninggal yah? Aku turut berduka cita lex”

aku tak menjawab.

“maaf” ucap nash lirih

“hahaha, tak apa. Oiya dimana Rachel aku rindu pada nya nanti sehabis mata pelajaran terakhir aku kerumah kita yah" 


Harry POV

entah rasanya akhir akhir ini aku merasa bahagia. kenapa yah?

"kau terlihat lebih semangat man akhir akhir ini ada apa?" seseorang menepuk pundak ku 

"entah Lou, aku juga binggung" mengaruk belakang leher ku, jujur itu sama sekali tak gatal 

"fallin in love?" tebak nya, bisa jadi tapi dengan siapa?

"with Alexandra" lanjut Liam. sejak kapan dia bisa membaca fikiran ku hey?!

"maybe" 

"kenapa tak kau bilang saja perasaan mu yang sebenarnya pada alex harr?" 

"apa yang di bilang Niall benar harr, kenapa kau tak memberi tau nya lalu membuat hubungan yang sebenarnya" 

"Alex tak suka dengan ku Zayn" aku menundukan kepala ku 

"siapa bila- ups" Niall langsung menutup kedua mulut nya dengan tangan 

"apa yang kau bilang Ni?" tanya Louis 

"tidak tidak ada" Niall mengeleng gelengkan kepala nya 

"beri tau aku atau kau..............." ucap ku lalu mengambil semua makanan Niall 

"TIDAK!! KEMBALIKAN KEKASIH KU PADA KU HAZZ! DIA TAK SUKA DENGAN MU!! AAA KEMBALIKAN BAIK AKAN KU BERI TAU!!" 

hahaha bagus, tapi hampir saja gendang telinga ku pecah karena teriakan niall 

"jadi kalian ingat waktu aku dan Alex pulang dengan keadaan basah?"

aku dan yang lain hanya mengangguk 

"iya Alex bilang dia suka dengan hujan. karenavsua-"

"bisa kita langsung ke bagian inti?" 

"hehe maaf kan aku Li, Alex bilang kalau dia suka dengan mu hazz malah sayang seperti layak nya pacar" jelas Niall 

apa yang baru saja di bilang niall itu nyata? apa niall berbohong? tapi mana mungkin? apa aku nyatakan saja seperti yang dibilang Louis, Zayn, Liam dan Niall? tapi kalau Alex menolak perasaan ku yang sesungguh nya bagaimana? 

My Fake Boyfriend ⏩ h.e.s [editing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang