Chapter 26

3K 183 19
                                    

Alex POV





“Alexandra Xavie kekasih Harry Styles di kabar kan menghilang setelah kepulangan nya dari berlibur di Bali. Begitu pula dengan Harry Styles semenjak berita pergi nya Alex Harry lebih sering terlihat di malam Hari pergi Club dengan beberapa teman nya. Apa kan Halex break up?”





“Alex”

“umm Hi Marrie”

“sedang apa?”

“yang kau lihat? Tapi berita nya murahan dimatikan saja ya” aku mengambil remote Televisi tersebut dan mematikan nya

“sampai kapan aku akan menghilang? Mereka benar kau memang menghilang alex pergi tanpa kabar”


menghilang? Haha aku tidak menghilang kok. Hanya berkunjung –menetapdi- ke panti asuhan yang berada di pinggir kota tempat satu satu nya yang mereka tidak ketahui Nash da Vandra juga.
bukan nya aku ingin menhindar dari mereka semua, hanya saja aku butuh waktu untuk bertemu mereka, butuh waktu untuk bilang pada media bahwa aku dan Harry sudah putus, dan butuh waktu untuk melupakan Harry.


“aku tidak menghilang hanya ingin berkunjung ke panti asuhan ini sudah lama tidak kemari”

“kau bukan berkunjung Alex, sudah satu minggu Alexandra”

“terserah kau, aku akan menemain anak anak bermain dulu”

aku berjalan keluar Panti, menuju taman. Panti ini punya ayah Marrie –teman kampus- kadang aku juga suka kemari untuk membantu nya taua hanya sekedar bermain dengan anak anak.

“ALEX”

“Samatha jangan berlari seperti itu nanti kau terjatuh” aku berteriak pada gadis kecil yang sekarang sedang berlari kearah ku, dia terus berlari lalu memeluk ku sambil tertawa. Aku Rindu Vandra

“Dimana Jack?”

“entah, dia bermain dengan yang lain tapi aku di lupakan huh” hahaha, aksen Irland nya sangat lucu. Mirip………… Niall.

“teman teman mu?”

“mereka pergi ke bukit”

“kenapa kau tidak ikut?”

“aku ingin bermain bersama mu”

“Hahaha baiklah temani aku ke Market mau?”

“yeay mau tapi apa boleh?”

“tentu selagi kau tidak nakal”

“ayey Mommy”





Harry POV





“Harry tolong ambilkan shampoo ku”

“iya Li” aku berjalan malas kearah rak Shampoo yang biasa di gunakan Liam. Ya aku Liam, dan Louis sedang membeli kebutuhan selama di flat kami mendapat break 5 hari. Sejujur nya aku dipaksa aku lebih baik duduk diam dikamar sambil memandangi wajah Alex.

“Marta bisa tolong ambil kan sabun yang biasa untuk ku?” suara perempuan itu mirip Alex

“berapa banyak mom?” tanya gadis kecil di samping nya. Tentu itu bukan Alex bukti nya gadis itu memanggil nya dengan sebutan ‘Mom’ mommy? Right.

“dua saja”

“baiklah”

Alex, Alex. Aku sangat merindukan mu Alex kau kemana? Bahkan Nash dan Vandra pun tak tau kau ada dimana.

“sudahlah Hazz, wanita itu bukan Alex”

“Lou”

“aku tau kau-“

“Mom aku tidak huk sampai huk” ucap gadis kecil itu sambil berloncat, berusaha mengambil sabun yang tadi ku dengar di suruh oleh ‘Mommy’ nya aku melihat kesekeliling, ibu nya tidak ada.

aku berjalan kearah nya, mengambil sabun yang di ingin kan nya

“Ini”

“um Thank you sir” ucap nya polos. Aku berjongkok agar menyamai diri nya

“what your name sweetie

“Samantha, um aku seperti pernah melihat mu tuan tapi dimana ya” ucap nya, sangat lucu sambil mengetuk- ngetuk kepala nya dengan telunjuk.

“aku ingat. Tadi pagi aku melihat mu bernyanyi di televisi dengan 4 laki laki tapi Mom langsung menganti nya. Suara kalian sangat bagus aku suka” jelas nya disertai cengiran yang manis. Aksen nya Irish . mirip Niall

aku tersenyum mendengar suara nya.

“Marta, sudah ku bilang ja-“






Alex POV






“Marta, sudah ku bilang ja-“


kenapa harus di saat seperti ini, kenapa harus bertemu dia. Kenapa?!


“Mom”

“Alex”

“umm maaf kami harus pergi ayo Marta” tetap santai Alex, santai itu Hanya Harry bukan Hantu atau penjahat santai Alex

“ayo Marta” aku langsung mengendong Marta yang tak berkutik dari tempat nya. Berjalan menjauh dari dia aku bisa melihat dari ekor mata ku Marta melambaikan tangan nya ke arah Harry.

“Mom, kau mengenal laki laki itu” bisik Marta di telinga ku, ya aku memang tak keberatan jika Marta memanggil ku dengan sebutan Mom, karena ya memang dari kecil dia dan kakak nya –Jack- di tinggal meninggal oleh kedua orang tua karena meninggal dan di sisi lain aku memang menyukai anak kecil.

“Tidak aku tak mengenal nya dan kenapa kau berbicara dengan orang yang tidak kau kenal sayang? Kan sudah ku bilang jangan sembarangan berbicara dengan orang yang tidak kau kenal”

“pria itu yang membantu ku mengambil ini” Marta memberikan 2 sabun yang tadi ku suruh dia untuk mengambil nya

“ALEX, ALEX TUNGGU AKU INGIN BICARA DENGAN MU” suara teriakan Harry. Aku mempercepat jalan ku

“mom, dia menyebut nama mu” aku tak menjawab, terus berjalan cepat kearah kasir, tapi aku kalah cepat

“Alex aku mohon Alex jangan pergi lagi Alex tolong” Tangan besar Harry memegang lengan ku dengan erat

“lepas Harry” aku berusaha melepaskan nya, tapi sulit dengan keadaan aku mengendong Marta

“please Alex, tolong  Lima menit. Lima menit saja aku ingin kita bicara Alex”

“apa lagi yang harus di bicarakan Harry semua sudah jelas bukan? Aku ingin mengakhiri hubungan Fake kita jadi please jangan ganggu aku lagi” pegangan nya melonggar, dia membuka akses untuk ku agar bisa lepas dari nya

“Alex aku sungguh mencintai mu,aku ingin hubungan kita tidak berakhir aku ingin hubungan kita nyata Alex aku bersungguh sungguh” suara nya terdengar parau


aku juga Harry aku juga. Tapi aku takut.






Harry POV





“Alex aku sungguh mencintaimu, aku ingin hubungan kita tidak berakhir aku ingin hubungan kita nyata Alex aku bersungguh sungguh” aku terduduk lemas di lantai Market, suasana nya sepi da tak aterlihat ada nya pengunjung di Market ini begitu pula dengan Liam dan Louis mereka tak terlihat.



“Aku mencintaimu Alex, bukan Rachel aku ingin bersama mu Alex bukan Wanita itu” ucap ku lagi dengan wajah yang menunduk, aku sungguh tak sanggup jika melihat Alex yang meninggalkan ku.


“aku juga Harry aku juga” suara Alex, itu suara Alex oh tidak aku hanya bergurau

“aku juga mencintai mu Harry sangat” kali ini sosok gurauan Alex memeluk tubuh ku, dia terisak. Alex?itu Alex?

“A-al lex?”

“Harry aku mencintai mu” aku melepas pelukan nya, memastikan itu memang Alex yang nyata ku sentuh pipi yang kurindukan selama ini . ini nyata.

“aku sangat Alex sangat Mencintai mu”



-------------------------------



“jadi kau tak akan pergi lagi bukan?”

“aku tak tau”

“kenapa kau tidak tau?”

“aku , aku fikir ini semua memang sudah harus nya berakhir Harry”

“tapi aku mencintai mu Alex sangat mencintai mu. aku berjanji, aku tak akan meninggalkan mu aku akan tetap bersama mu menjaga mu Alex mencintai mu sampai kapan pun Alex

“apa aku harus percaya dengan semua kalimat yang telah kau ucapkan? Bukan janji manis belakang bukan?”

“tentu tidak Alex, aku bersungguh sungguh percaya lah” aku mengengam erat kedua tangan Alex, menyakin kan nya bahwa perasaan ku memang tulus dan aku tak ingin berpisah dengan nya

“beri aku waktu Harry sekarang aku harus pergi, sampai jumpa” dia melepas genggaman ku

“ayo Marta, Marrie dan yang lain sudah menunggu kita” Alex mengendong Marta yang dari tadi berkutat dengan ice Cream yang ku belikan, mereka berjalan menjauh Marta melambaikan tangan nya kearah ku. Ku balas dengan seyuman.Marta? siapa gadis kecil itu? Kenapa dia memanggil Alex dengan sebutan ‘Mom’ ? 

My Fake Boyfriend ⏩ h.e.s [editing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang