Chapter 6

3.4K 224 2
                                    

Sekarang aku dan harry kan pulang, kami sedang berjalan menuju tempat parkir. Tapi tatapan ku tertuju pada seorang nenek nenek penjual gelang di sebrang jalan sana.

“apa yang kau lihat?”

“ha? Nenek-nenek itu” jawab ku sambil menunjuk kearah nenek itu

tiba tiba Harry menarik tangan ku menyebrang jalan dan berhenti tepat di tempat nenek itu berjualan.

“yang ini bagus” ucapku melihat kearah gelang bertali putih susu dan biru laut dengan hiasan gembok hati perak

“kau suka?” Tanya Harry

“iya, nek aku ingin yang ini yah” ucap ku tersenyum pada nya sambil mengambil beberapa lembar uang di dalam dompetku

“biar aku saja yang bayar, berapa harga nya?” jawab Harry lalu bertanya pada sang nenek

“tidak usah, aku sudah merepotkan mu seharian ini”

“tak usah menolak” menatap tajam kearahku, dan itu membuatku ngeri. Ugh baik lah terserah dia saja inti nya dia yang ingin membelikan ku bukan aku yang meminta nya

“5 pounds” jawab nenek itu sambil memberikan gelang nya pada Harry

“terima kasih yah nek” ucap ku tersenyum lagi kearah nya sambil berjalan menjauh bersama harry

“tunggu nona” suara nenek itu menghentikan langkah ku dan Harry, seketika nenek itu sudah berada di belakang ku

“aku ingin memberikan pasangan gelang yang tadi kau beli untuk pacar mu” member gelang bertali hitam dan putih dengan hiasan kunci berwarna perak pada Harry

“untuk ku?  Buat apa?” Tanya Harry pada nenek itu

“kalian pasangan yang sangat serasi, semoga hubungan kalian abadi, saling percaya dan menjaga satu sama lain. kau jaga kekasih mu yang cantik dan bersih ini jangan sekali kali untuk menduakan nya dan jangan menyesal pula jika suatu saat nanti dia akan bahagia dengan orang lain jika kau menduakan nya” ucap nenek itu sambil menunjuk kearah Harry

dari tadi aku hanya menatap Harry binggung, begitu juga dengan nya. Setelah nya aku mengambil beberapa pounds dalam dompet ku lalu

“berapa harga nya ne-" nenek itu sudah tak ada di belakang ku.

“dimana nenek nya?” Tanya ku binggung pada Harry dia hanya mengangkat kedua bahunya

“sudah ayo kita pulang” ucapnya lalu menarik tangan ku

*******

“apa kau merasa tak aneh dengan ucapan nenek tadi?" sambil masuk kedalam mobil

"ucapan yang mana?" tanya Harry

"ugh tidak jadi" 

sepanjang jalan pulang aku hanya diam, mencerna semua kata-kata nenek itu

'kalian pasangan yang sangat serasi, semoga hubungan kalian abadi, saling percaya dan menjaga satu sama lain. kau jaga kekasih mu yang cantik dan bersih ini jangan sekali kali untuk menduakan nya dan jangan menyesal pula jika suatu saat nanti dia akan bahagia dengan orang lain jika kau menduakan nya' 

apa Harry punya kekasih lagi selain aku? 

apa yang kau fikirkan ha? kau hanya kekasih pura pura! tidak lebih, jadi hak dia jika memang ia benar benar memiliki kekasih! 

tapi apa guna nya aku jika dia memang memiliki kekasih sungguhan? untuk menjadi budak nya? 

"kenapa diam saja?" suara Harry yang sangat khas membngunkan ku dari lamunan yang sangat tidak penting itu. ugh tidak itu lamunan yang sangat penting

"ha? tak apa.. memang nya tidak boleh jika aku diam?"

Harry tak menjawab pertanyaan ku hanya melirik lalu fokus lagi menyetir mobil

ddrrttttt dddrrttttttttt

'alex bisa kah kau pulang sekarang? aku membutuhkan mu'

-Nash

'ada apa nash? kuusahakan 15 menit lagi tiba dirumah'

-Alex

"umm Harry?"

"iya?"

"bisa kah kau mengantarku pulang kerumah?" jujur aku sebenarnya takut menayakan ini pada Harry, entah apa yang membuatku takut

"kita memang akan pulang kan?"

"eh tidak maksud ku mengantarku pulang kerumah Nash, bisa tidak?"

"rumah Nash?" 

"umm iyaa sekarang dia membutuhkan ku, jika kau tidak bisa mengantar kau bisa menurunkan ku disini dan aku akan naik taksi" pilihan yang sangat bodo

"ku antar saja" jawabnya datar 

******

"terima kasih sudah mau mengantar ku" ucap ku dengan senyum pada Harry. sekarang aku sudah sampai di depan rumah Nash

"tak usah berterima kasih, jika urusan mu sudah selesai cepat pulang yah" ucap Harry dengan wajah memelas. maksudnya apa dia memasang tampang seperti itu?

"ehh tapi ini kan rumah ku?" tanya ku binggung. jelas aku binggung rumah nash kan rumah ku juga kenapa Harry malah menyuruh ku untuk terus tinggal dirumah nya?

"tidak sekarang rumah mu itu dirumah ku, baik sampai bertemu dirumah Alex" ucap Harry lalu menjalan kan mobil milik nya

"terserah" ucap ku juka ikut melangkah kan kaki kearah pintu masuk rumah 

"Nash! nash aku pulang" ucap ku

"Alex!" pintu terbuka dan terlihat laki laki berambut coklat gelap berdiri diambang pintu lalu memelukku erat

"hey hey ada apa dengan mu Nash? apa yang terjadi? kau sakit?" tanya ku binggung sembari meletakan punggung tangan ku diatas kening nya

"ugh aku tak apa apa Alex! hanya saja aku rindu dengan adik kecil ku" ucap nya lalu menepis tangan ku yang ku letakan di atas kening nya

"ayo masuk aku ingin menunjukan sesuatu pada mu" lalu menarik tangan ku

aku melihat ada seorang gadis berambut pirang sebahu sedang duduk di sofa.

"siapa dia?" bisik ku pada nash

sebelum nash menjawabnya gadis itu sudah menoleh terlebih dulu kearah ku dan nash

"Alex." ucap gadis itu....

My Fake Boyfriend ⏩ h.e.s [editing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang