9. Dont call me

85 13 0
                                    

*Callista POV

"Gue jonathan ta, princessku mau maafin aku?" Katanya lagi.

Aku kaget dan terasa seperti kena serangan jantung.

Dia langsung memegang tanganku dengan lembut lalu menciumnya pelahan. Aku hanya duduk mematung tak dapat bergerak lagi.

"Princess, kalo kamu lupa sama aku, aku akan jelasin semuanya" katanya setelah mencium tanganku.

Aku hanya terdiam.

"Dulu kita sering main bareng, bercanda bersama. Kamu inget gak permainan istana kita? Kamu jadi princess nya dan aku prince nya. Tiap hari kita main itu. Bahkan bangunan istana yang kita buat masih ada di samping rumah ku, kamu ingat?" Jelas nya.

Aku tak dapat bergerak lagi. Aku membayangkan semuanya sangat detail. Sial, aku flashback.

"Atau kamu ingat kejadian pariwisata sekolah dulu? Aku yang menyelamatkan kamu ketika tersesat di jalan. Kamu bilang, 'I love you'. Kamu berjanji akan menikah dengaku di masa depan nanti" Tambahnya lagi.

Aku mencerna kata katanya, tanpa sadar aku meneteskan air mata ku yang mahal.

Tiba tiba dia mengambil sapu tangan dari kantongnya dan membersihkan air mata ku. Seketika aku langsung menepis tangannya hingga ia kaget melihat perlakuan ku.

"Gue benci lo, pergi dari kehidupan gue dan jangan pernah lagi muncul di depan muka gue" kataku singkat sambil melotot. Aku langsung turun dari ayunan dan pergi menjauh.

"Princess" teriaknya yang membuat langkahku terhenti tiba tiba. Aku terdiam disana tanpa menoleh ke arahnya.

"Kamu ingat tentang kita---" katanya lagi yang langsung ku potong.

"Lex, gue gak mau denger tentang kenangan kita lagi. Gue berharap gak pernah ketemu lo selamanya" bentak ku, lalu berjalan menjauh lagi.

"Tapi aku slalu berharap akan bertemu denganmu di setiap detik hidupku" teriaknya. Aku pun terhenti.

Aku menoleh ke belakang "gue gak peduli satu patah kata pun yang keluar dari mulut lo itu!" bentak ku

"Walau kamu gak peduli, tapi terimakasih udah mau menoleh ke arah ku dan membalas nya" ucapnya di iringi ketawa kecil.

Bener juga, kenapa juga aku harus menoleh ke arah dia. Harusnya aku diam saja dari tadi. "Ingat ya lex! Ini terakhir kali nya gue bicara sama lo, sampe lo mohon mohon di kaki gue pun gue gak bakal mau!" Tegas ku.

"Ampun deh, Princess ku udah liar nih, harus di takluk in nih" cengirnya.

"Apa maksud ...." sial kalo aku membalas artinya aku masih peduli sama dia. Dasar cowo genit, pasti cuma mancing aku ngomong.

"Aku tahu kok ta, kamh masih peduli sama aku, kamu pasti gak mau nge diemin aku kan?" Tanyanya sok cool

Kali ini aku tidak boleh kena jebakannya. Aku hanya terdiam dan melanjutkan jalan ku.

"I love you princess sayang" teriaknya memecahkan keheningan.

Langkahku berhenti. Sepertinya kali ini kaki ku sedang mendukung Jonathan, ia tak membiarkan aku kabur.

Dia pun mendatangi ku. Terdengar langkah kakinya yang semakin medekat dan tiba tiba ....

"Apaan sih?" Kataku sambil menyingkirkan badannya dari tubuhku inj

"I miss you.. aku kangen memeluk mu seperti ini" Katanya sambil memeluk ku lagi

Aku mengerutkan keningku.

"Pergi dari hidup gue sekarang juga" tegasku sambil melemparkan badannya sekuat tenaga.

"Kenapa?" Katanya dengan lembut.

"Gue gak mau lo meluk meluk badan mahal gue ini!" kataku dengan ketus

"Kamu lupa? Posisi seperti ini kulakukan saat kau kedinginan di tengah badai salju" katanya merayuku.

"Aku tak ingat. Yang gue ingat kita ini udah putus" bentak ku.

"Aku belum memutuskan hubungan kita, ta" katanya.

"Bukan urusan gue, gue ngerasa kita udah putus, dan gue gak mau lo meluk gue kayak gini, gue udah ada pacar!!" Teriakku

Dia terdiam, aku pun menoleh melihat wajahnya terkaget kaget setengah mati mendengar perkataan ku tadi.

Apa yang kau pikirkan Callista? Ini kesempatan bagus untuk pergi menjauh. "Maaf kan aku, aku berkata kasar ya" kataku pelan

Ia pun masih terdiam. Oh tidak apa yang ku lakukan, kenapa juga aku masih peduli dengan cowok itu? Aku benar benar tidak bisa membohongi perasaan ku ini.

Dia pun kembali memeluk ku. Kali ini aku tidak melepaskannya, aku merasakan kedamaian hati ku yang sangat dalam.

Aku begitu tercengang melihat Mike ada di seberang dengan tatapan marah. Aku langsung melemparkan tubuh Jonathan dan langsung mengejar Mike.

The MamacoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang