12. Valentine day

72 6 0
                                    

Haii aku udah selesai UTS nih.. sesuai janji ku akan ku update 3 part langsung yaa..

*Callista POV

Tadi malam aku seneng banget, aku masih tidak bisa lupakan senyumannya yang sudah lama ilang.

*flashback On

"Akhirnya kamu datang juga, makasih udah maafin aku" katanya pelan sambil berjalan ke tempat duduk kecil.

Aku hanya terdiam masih bersikap dingin.

"Satu menit lagi, aku bakal ngasih kamu hadiah yang istimewa" katanya lagi.

Setelah beberapa lama diam, ia berkata "hitung ya, 3... 2... 1..."

Deeerr.. deeeerr

Bunyi kembang api sontak membuat aku menatap ke langit. Kembang api itu membentuk sebuah tulisan 'Thanks for coming, Callista'. Aku paling suka dengan kembang api.

"Gimana? Kamu suka gak?" Katanya sambil tersenyum.

"Oh God, makasih Mike aku suka banget" aku langsung memeluk dia.

Aku tersadar dari lamunanku dan melihat anak anak yang ramai mengelilingi mading. Apakah ada berita terbaru?

"Misi misi" kataku sambil berdesakan dan akhirnya aku sampai di depan mading.

What? Apa apaan ini?? Kertas yang berisi pengumuman acara 'Boyfriend is coming' dan dibawahnya ada profile ku.

"Sial kau bella" umpatku keras sambil menjauhi segerombolan tersebut, sebagian melihat ke arahku dengan tatapan bingung.

------

Hari valentine pun tiba, Mike memberi ku sebuah coklat raksasa sebesar 50×50 cm berbentuk love. Tanpa basa basi aku langsung menerimanya dan meneluknya sebagai tanda terimakasih.

Hari pengundian untuk acara 'boyfriend is coming' telah tiba. Semua siswa disana sangat bersorak. Sedangkan aku sangat membenci saat itu. Organisasi inti osis berkumpul diatas panggung dan mengocok kertas yang ada di dalam sebuah kotak bening.

"Lumayan juga, banyak yang suka sama lo" ledek ariane sambil mengarah ke dalah kotak bening tersebut yang sudah terisi 3/4 kertas undian.

"Lo harusnya belain gue dong" kataku marah.

"Callista" sesorang dengan suara berat yang ku yakini Mike datang dengan napas terengah-engah seperti habis lari.

"Kenapa?" Kataku bingung bercampur panik.

"A-acara itu" kata Mike terbata sambil menunjuk panggung 'the boyfriend is coming'. Aku mengerutkan dahi. "Bagaimana hubungan kita sekarang?" Tanya nya lagi.

"Maafkan aku Mike, aku dipaksa oleh Bella sebagai bahan percobaan acara tahun ini"

"Baiklah dipersilahkan Callista yang naik keatas panggung dan memilih undian nya" kata seseorang diatas panggung itu.

Semua orang langsung mengarahkan pandangannya ke tempatku. Mike langsung memelukku. Sebagian orang terkejut dan terdiam.

"Berjanjilah padaku, kita akan baik baik aja setelah acara ini" Kata Mike berbisik sebelum melepaskan aku.

"Akan ku usahakan menepati janji itu" kataku dengan lemas.

Mike pun melepaskan ku dan aku berjalan menaiki tangga panggung.

Salah satu host mengarahkan ku untuk mengambil salah satu undian tersebut yang sedari tadi dikocok. Aku pun mengambil asal dengan wajah melas. Seseorang meminta kertas yang telah kuambil untuk dibukakan.

Setelah dibuka, dia membisikan sesuatu kepada host nya. Bahkan aku pun tidak diberitahu.

Setelah keheningan yang cukup lama, host membuka mulut, "Pemenang dari undian ini adalah,--"

Sang host memberhentikan bicaranya. Semua peserta yang mendaftar tampak penasaran.

"Alexi" teriak host itu dengan keras.

Aku terkejut. Apaa? Alexii? Berarti dia ....
Wajahku sungguh tak karuan becampur antara kaget, jengkel, marah.

------

"Sudah tenang. Ini kan cuma permainan, jangan baper gitu dong" kata Ariane menghiburku dari tadi.

"Gak bisa rin. Lo tahu kan Bella itu kayak apa? Dia bisa ngelakuin semuanya untuk mendapatkan yang dia mau." Kata ku marah.

"Belum tentu juga. Lo jangan berpikir negatif gitu dong kasian Bella seandainya dia gak berbuat gitu" kata Ariane.

"Yaelah rin. Gue udah kenal Bella lama. Dia itu jahat, gue tahu dia mau nyingkirin gue dari Mike supaya dia bisa ambil Mike" Kata ku kesal.

"Ya udah mau gimana lagi acara ini gak mungkin batal. Yang gue denger, kalo lo berhasil sama pasangan lo, pihak osis bakal kasih hadiah uang ya buat kayak bulan madu gitu. Lo ambil aja keuntungannya" kata Ariane yang tambah membuatku kesal.

"Heh? Keuntungan apa? Masa iya gue harus bulan madu sama Jonathan gila itu? Ogah" bentak ku kesal.

"Lo jangan marah marah gitu dong. Otak lo jadi kesumbat gak bisa pikir jelas kan" katanya yang disambung dengan cekikikan nya.

"Trus apaan maksud lo?" Kataku sambil menaikan alis sebelah kanan.

"Osis ngasih nya berupa uang kok. Jadi lo pura pura pacaran sama Jonathan, kalo udah berhasil lo di kasih uang buat bulan madu bareng, ya gak usah lo pake buat itu lah. Lo langsung aja bagi 2 sama Jonathan buat keperluan lo kan? Masalah selesai" jelas Ariane.

"Ide lo bagus rin, gue terima" kata ku sambil memberi kan tanganku untuk bersalaman. Ariane kebingungan dan akhirnya mengulurkan tangannya juga.

The MamacoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang