11. Boyfriend is coming

80 9 0
                                    

*Callista POV

Aku membuka mataku. Kulihat sekeliling, aku merasa pernah kesini.

"Princess udah sadar ya? Bagus lah" kata seseorang dari balik pintu. Yang kuyakin dia adalah, Jonathan.

"Gue dimana?" Tanyaku kebingungan.

"Di rumah ku" katanya langsung masuk ke dalam kamar sambil membawakan ku makanan.

"Nih makan dulu. Udah aku buatin soup kesukaan mu" katanya sambil menyodorkan soup yang baru matang itu.

Aku hanya mengangguk pelan. Dia membantu ku untuk bangun dari tempat tidur. Aku duduk diatas kasur yang empuk ini. Ia mengambil kuah soup dengan sendok dan menyodorkannya ke mulut ku. Apa? Dia mau menyuapi ku?

"Gue bisa makan sendiri kok" kataku galak sambil mengambil mangkok soup di tangannya dan memakannya.

LUAR BIASA. Rasa nya seperti di surga.

"Enak gak?" Katanya memecahkan lamunanku.

"Gak" ucapku dengan sok jual mahal.

"Masa?" Katanya gak percaya.

"Udah ah. Ceritain kenapa gue bisa disini? Gue kan udah males ketemu lo lagi. Gara gara lo juga, gue jadi berantem sama...."

"Sstt" desisnya sambil mengarahkan tangannya ke depan bibirku. "Istirahat dulu, marah nya nanti aja. Kamu masih sakit. Nanti aku ceritain kalo udah sehat. Oke?" Katanya perhatian.

Aku pun hanya diam dan menurutinya. Aku kembali menaruhkan badanku di atas kasur dan semuanya menjadi gelap lagi.

------

Aku terbangun dan badan ku terasa segar. Aku serasa hidup kembali. Aku merasa sudah tidak memikirkan masalahku dengan Mike. Tapi aku masih penasaran dengan Jonathan.

"Eh, mana janji lo?" Kataku memecah keheningannya di depan tv.

"Janji apa?" Katanya polos.

"Terus aja pura pura polos" kataku ngambek.

"Ih lucu deh kalo ngambek." Katanya manis.

"Udah cepetan!" Kataku galak.

"Jadi tadi tuh aku gak sengaja lewat trus liat kamu lagi nangis di tengah hujan, aku juga liat Mike pergi ninggalin kamu. Eh tiba tiba kamu jatuh pingsan. Ya udah lah aku tolongin kamu, gak mungkin aku tinggal gitu aja kan? Badanmu demam tinggi. Jadi aku bawa ke rumahku yang paling deket dari sini" jelas nya.

Pengen marah tapi kalo dipikir dia perhatian juga kok. "Ah lo nguntitin gue terus ya?" Kataku sok jual mahal.

"Kan udah dibilang gak sengaja lewat" katanya sabar.

"Iya udah terserah! Udah ah gue mau pulang, bye" aku langsung melangkah keluar dari rumahnya tanpa bicara apapun. Mungkin aku bisa dibilang orang gak tahu terima kasih deh.

------

Hari ini seperti pagi biasa, aku berjalan ke loker dan membereskan buku buku yang akan kubawa ke kelas hari ini.

"Maaf" kata seseorang dari belakangku. Kuyakin dia adalah Mike.

"Maaf kalo kemarin kamu lagi sakit dan aku meninggalkan kamu di tengah hujan seperti itu" kata Mike seperti menyesalinya.

Aku hanya terdiam.

"Ini semua salahku. Mungkin ini semua karena ego ku yang besar membuat aku tak pernah berpikir apapun jikalau ada pihak mu. Aku mau kamu datang ke central park jam 7 nanti, kita akan jalan jalan dan anggap sebagai permohonan maaf ku" katanya pelan pelan.

Aku pun mematung tak dapat mengungkapkan apa apa lagi.

"Jawabannya terserah kamu. Ini hanya permintaan maaf ku aja. Kalo kamu gak datang berarti kamu belum maafin aku. Gak papa kok, aku akan berusaha jadi yang terbaik terus" katanya lagi lalu meninggalkan aku.

"Aku pasti datang" gumamku pelan.

------

"Eh lis, lo dipanggil ke ruang osis." Kata ariane.

"Kenapa?" Tanyaku bingung.

"Udah kesana aja, katanya rapat dadakan" katanya.

Aku memang termasuk pengurus osis walaupun keadaan ku tidak terlalu berguna. Kali ini aneh biasa nya rapat dadakan cuma pengurus inti.

Aku berjalan menuju ruang osis, kulihat sebuah meja yang besar dan kursi yang mengelilinginya. Aku pun duduk di tempatku.

Setelah semua kursi penuh, rapat langsung dimulai.

"Selamat siang semua, maaf karena rapat dadakan ini. Saya disini ingin memberitahu rencana acara kita selanjutnya." Kata bella, si ketua osis itu.

"Karena sebentar lagi adalah hari valentine. Jadi event yang cocok adalah 'the boyfriend is coming'. Ada pertanyaan?" lanjut Bella.

"Bagaimana jalannya event tersebut?" Tanya klara setelah mengangkat tangannya.

Bella tersenyum dan langsung menjawab "Kita akan memilih cewek yang bersedia, lalu kita akan pajang di mading profile cewek tersebut. Dan cowok yang ingin jadi pacarnya harus mendaftar. Dari cowok cowok yang mendaftar kita akan mengundi nya pada saat valentine nanti, dan saya rasa event ini cocok untuk event tahunan pada saat hari valentine"

"Cowok yang akan terpilih bagaimana?" tanya adi si sekretaris.

"Cowok itu akan menjadi pasangannya, dan kita semua akan mengawasi hubungan mereka agar berjalan dengan lancar." Jelas si bella.

Semua peserta rapat menatap bella dengan wajah bingung.

"Misalnya pasangan tersebut berantem karena sebuah masalah, ya kita harus mencari inti masalah dan membantu pemecahannya. Kita ngelakuin ini sampe valentine tahun depan setelah pasangan baru yang diundi muncul lagi." Lanjut bella.

"Tapi bagaimana pemilihan sang cewek itu? Saya rasa tidak ada yang mau ambil resiko di event tahun pertama yang belum tahu keberhasilannya. Dan juga kita harus mengambil bahan percobaan nya tentunya harus cantik agar banyak cowok yang mau daftar" ujar bani.

"Terimakasih atas saran Bani, sepertinya cewek bahan percobaan diambil dari orang dalam yang mungkin kedudukannya tidak kelihatan di osis ini" kata Bella sambil berpikir.
"Kamu, Callista akan jadi percobaan" katanya sambil menghadap ke arahku.

Aku terkejut "tidak bisa, saya tidak mau" teriak ku.

"Maaf, cuma kamu yang cocok Callista. Kamu cantik mungkin banyak cowok yang mau. Dan juga kedudukan mu di osis tidak terlihat, jadi tidak jadi ke curigaan bagi anak anak." Jelas Bella pelan dengan muka licik.

"Tidak bisa, saya punya pacar, sepertinya saya tidak cocok untuk event seperti ini" bantah ku.

Semua peserta rapat melihatku sambil mengangguk seakan berkata 'benar, alasan Callista bisa diterima'

"Oh tidak apa apa Callista. Menurutku kamu tidak cocok dengan Mike. Mungkin kau bisa cocok dengan pacar baru nanti" katanya dengan senyum licik di wajahnya sambil menekankan kata tidak cocok

Semua peserta rapat melihatku dengan perasaan iba dan kasian, tapi mereka juga takut untuk melawan perintah Bella. Bella itu bersifat otoriter.

Yang aku tahu dia memamg menyukai Mike dari dulu, tapi sayangnya cinta nya bertepuk sebelah tangan. Dia memang benar benar ingin membalas dendamnya sekarang.

Halo halo makasih yang udah mau sempetin baca cerita ku sampai sini dan terus vote cerita ini. Oh ya author iseng iseng bikin cerpen nih ya kalo disini jadinya one shoot. Kalo ada waktu lagi baca ya judulnya
"The death dream"
cuma 1 part doang kok. Minta vote dan comment nya juga yaa.

The MamacoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang