Alluna - BROKEN

341K 17.3K 308
                                    

ALLUNA

BROKEN

Persiapan pernikahan ku sudah 90%. Semua sudah siap. Aku bahkan meluangkan seluruh waktuku, mencurahkan segala pikiranku untuk pernikahan yang kupikir akan berakhir bahagia ini.

Tapi apa.. dengan kurang ajarnya laki-laki itu pergi meninggalkanku. Lari dengan simpanannya yang selama ini luput dari pengawasanku. Sialan memang.

Namaku Alluna Queen Kharisma. Dan aku tidak percaya lagi apa itu yang namanya Cinta. Buang waktu.

"Jadi bagaimana ini sayang?" Mamaku bahkan bingung setengah mati.

Aku mengibaskan tanganku dan berdecak pelan. Tidak sopan memang. Tapi mau bagaimana lagi, aku sudah malas dengan semua ini.

Terserahlah mau bagaimana nanti akhirnya. Bagaimana keputusan akhir mereka. Apakah undangan yang sudah disebar itu akan ditarik kembali, apakah acara akan dialihkan menjadi acara lain, atau bagaimana. Itu terserah. Aku tidak peduli.

"Kamu mau kemana Lun?" Papa ikut berdiri ketika aku juga berdiri.

"Pergi" aku menghembuskan nafas lelah. "Alluna butuh waktu sendirian Pa. Alluna capek"

"Jangan melakukan hal yang nggak-nggak Lun"

Astaga!

Memangnya aku akan melakukan apa? Minum baygon yang terkenal sebagai obat galau paling ampuh atau memotong nadiku sendiri hingga berdarah-darah mengenaskan? Dear, hidupku bahkan terlalu berharga untuk menangisi pria brengsek semacam Bagas Bramasta Ragasiwi.

"Alluna cuma butuh waktu sendiri. Itu aja"

Aku memandang kedua orang tuaku dan orang tua Bagas yang duduk melingkar di meja ruang tamu. Jujur saja, aku benci tatapan mata yang mengasihani itu.

"Alluna nggak akan bunuh diri atau hal konyol lainnya, kalau itu yang mama pikirkan"

Aku sedih, tentu saja. Mana ada calon pengantin wanita yang tidak sedih jika ditinggal oleh calon suaminya pergi dengan wanita lain. Tapi sampai bunuh diri atau menyiksa diriku sendiri tidak akan ku lakukan. Aku masih waras dan ingin hidup. Laki-laki bukanlah segalanya.

"Terserah mama, papa, ayah dan ibu mau membuat keputusan seperti apa. Alluna terima" Dan aku tidak peduli, lanjutku dalam hati.

Dan aku benar-benar pergi dari tempat suram itu. Melepas lelah dan melepas air mata yang sedari tadi tertahan tidak bisa keluar entah karena apa. Terlalu sedih mungkin atau justru terlalu marah.

a.n Alloha... gue dateng dengan cerita baru, bergenre chiklit kali ini. Menonjolkan sisi dewasa gue. Hahahahaha. Dewasa yang kekanak-kanakan, maksudnya.

Makasih buat yang udah meluangkan waktunya buat membaca. Saran dan vote selalu ditunggu. Terimakasih :)

27 September 2015

Alluna (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang