BAGUS
DIA, ALLUNA
Hidup itu pilihan dan aku memilih untuk berbakti kepada orang tuaku. Aku menyayangi kedua orang tuaku, sungguh dan adik kembarku tentu saja. Apapun akan kulakukan untuk mereka.
Dan untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku menyesal karena memilih untuk berbakti pada orang tuaku dan menyayangi kembaran bodohku itu. Ingin rasanya membangkang tapi tidak berdaya.
"Do you want to drink coffee, sir?"
Aku tersenyum dan menggeleng pada pramugari cantik itu. Aku sangat lelah dan aku ingin tidur saat ini. Sayangnya perkataan ayah semalam benar-benar membuat kepalaku mau pecah. Aku bahkan harus menelfon sana-sini untuk mendapat tiket penerbangan pertama ke Indonesia.
Adik kembarku berulah -Lagi. Ini bukan pertama kalinya dia membuat kekacauan, tapi kali ini kekacauan yang dia buat benar-benar tidak termaafkan.
Bayangkan saja, dia meninggalkan calon istrinya untuk pergi bersama wanita lain yang entah bagaimana ceritanya telah hamil dua bulan. Anaknya. Iya, dia mengakui itu. Khilaf katanya.
Tidak cukup sampai disitu, aku sebagai kakaknya dan yang selalu menjadi tamengnya harus mengatasi kekacauan yang dia buat. Tidak masalah jika hanya meminta maaf pada kedua orang tua calon mempelai wanita dan mengganti rugi sejumlah uang yang telah mereka keluarkan.
Tapi ini...
Sungguh gila. Ayah memintaku untuk menggantikan posisi Bagas. Memintaku untuk menikahi Alluna.
Aku tau Alluna. Bagas menceritakan segala detail tentangnya. Kami kembar, dan tidak ada rahasia diantara kami.
Aku pernah bertemu Alluna. Hanya sekali dan hanya aku yang menyadari pertemuan itu. Aku melihatnya dari dalam mobil saat mengantarkan Bagas ke butik Alluna.
Alluna cantik. Aku akui itu. Selera Bagas tentang wanita memang tidak perlu diragukan lagi. Alluna seksi, tentu saja. Dengan body bak gitar spanyol seperti itu, lelaki mana yang tahan untuk tidak meliriknya dua kali.
Sorot matanya tegas. Saat pertama kali melihat Alluna aku tau kalau Alluna adalah wanita yang sulit untuk dikendalikan. Alluna adalah tipe wanita yang selalu ingin dominan dalam segala hal.
Sebenarnya aku tidak keberatan jika harus menikah dengan Alluna. Alluna itu termasuk tipe ku. Lagipula aku juga tidak sedang dekat dengan wanita manapun saat ini. Aku tidak punya waktu untuk keluar dan berburu wanita. Bahkan 24 jam saja terasa kurang untuk mengurus pekerjaanku.
Yang jadi masalahnya sekarang adalah, apakah Alluna mau menerimaku sebagai calon suaminya?
a.n part kedua. Hehehe.
Mohon saran, kritik dan votenya :)
28 September 2015
KAMU SEDANG MEMBACA
Alluna (COMPLETED)
ChickLitApa jadinya jika kamu batal menikah? Undangan sudah disebar dan segala persiapan sudah matang. Tinggal menunggu hari saja, tapi mempelai prianya malah lari dengan wanita lain. Alluna mengalaminya. Dia tidak bunuh diri atau menangis meraung-raung sep...