46

36.7K 2.6K 36
                                    

Cecillia mengangkat gaun-gaun cantik yang baru saja di keluarkan oleh Hellen saat malam ini Cecillia mengajak Dante untuk berkunjung ke rumah pondok Joseph untuk mengambil gaun-gaun yang kata Hellen boleh di milikinya tapi Cecillia benar-benar tidak menyangka bahwa gaun-gaun itu sangat cantik dan banyak.

Bukan bermaksud untuk mengatakan bahwa Hellen tidak terlihat seperti orang kaya hanya saja Cecillia tidak menyangka bahwa saat Hellen masih muda dulu sudah ada gaun-gaun cantik seperti yang sekarang menumpuk di depannya ini.

"oh Hellen, ini cantik sekali" puji Cecillia membuat Hellen me merah dan tersenyum lebar.

"sekarang sudah tidak muat untuk ku gunakan, kau tau sendiri tubuh seorang wanita akan dengan cepat berubah saat sudah memiliki satu batalyon anak" membuat Cecillia tertawa oleh perumpamaan Hellen yang berlebihan padahal Hellen dan Joseph hanya memiliki tiga orang anak lelaki, "dan semua anakku laki-laki jadi aku tidak mungkin mewariskan baju-baju ini"

Joseph mendengus di sudut ruangan, "begitulah wanita, bisa sangat berseri-seri hanya dengan membahas kain-kain yang mereka sebut gaun" ledek Joseph membuat Dante tergelak dan mendapat pelototan dari Cecillia yang membuat Dante menelan gelak tawanya.

"jangan pedulikan para lelaki yang sama sekali tidak tau soal seni, sayang. Yang penting untuk mereka adalah seberapa cepat kita bisa membuka gaun kita, bukan seberapa cantik saat kita memakai gaun kita" dengus Hellen membuat Cecillia dan Dante tertawa terbahak-bahak sebelum saling menatap dan terdiam.

Entah kenapa mereka jadi ingin cepat menua seperti Hellen dan Joseph dengan kebahagiaan yang sederhana. Membuat Hellen berdehem untuk mengalihkan perhatian Dante dan Cecillia dari tatapan mereka yang bertaut.

"kalian butuh kamar pribadi?" tawar Hellen membuat Dante dan Cecillia kembali tertawa terbahak-bahak lalu menggeleng.

"oh Hellen, kau membuatku malu" sanggah Cecillia sebelum ketukan pintu membuat semua perhatian mereka teralih dan seseorang membuka pintu untuk melongok.

"apa aku ketinggalan pestanya?" tanya Willis membuat Cecillia berbinar-binar dan segera melompat bangkit lalu memeluk Willis sangat erat.

Willis tergelak dan mengusap punggung Cecillia, "aku juga merindukanmu, manis" membuat Dante mencibir tapi anehnya tidak ada lagi rasa cemburu melihat mereka berpelukan karena Dante sangat percaya pada mereka berdua bahwa mereka hanya bersahabat.

"kau tidak mengabari bahwa kau akan pulang" tanya Joseph menjabat tangan Willis saat Cecillia melepaskan pelukannya dan kembali masuk kedalam agar Willis bisa masuk juga.

Willis mengangguk dan menatap mata Dante membuat Dante dapat melihat ada sesuatu yang tidak beres yang ingin disampaikan oleh Willis, dan juga ada keputus asaan di mata Willis.

"aku tidak sempat" jawab Willis singkat sebelum melihat kembali pada Dante, "bisa kita bicara? Empat mata" pinta Willis membuat Cecillia berbalik dan mengerutkan kening menyadari ada sesuatu yang salah.

"tentu" jawab Dante beranjak dengan kursi rodanya keluar dari dalam rumah pondok Joseph membuat Cecillia ikut beranjak.

"aku ikut" tegas Cecillia mengikuti suaminya keluar dari rumah pondok Joseph dan seketika membuat suasana yang tadinya ceria menjadi sangat tegang karena bahkan Joseph dan Hellen bisa merasakan ketegangan yang terkumpul di bahu Willis saat laki-laki itu menatap Dante.

Willis berpamitan dengan Joseph dan Hellen, juga meminta maaf jika belum bisa mengobrol banyak dengan mereka berdua sebelum menyusul Dante dan Cecillia yang beranjak pulang ke rumah utama Willis yang selama beberapa hari ini mereka gunakan.

BASTARD prince (Paxton seri 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang