33

38.7K 2.8K 35
                                    

Entah apa yang sekarang ini ada di pikiran Dante saat melihat sebuah kursi beroda ada di depannya.

Oh tuhan, sebuah kursi beroda?

Cecillia mematung di depan pintu setelah menutup pintu kamar bawah yang kini akan dipergunakan oleh Dante agar Dante bisa menggunakan kursi berodanya tanpa perlu khawatir terjatuh dari tangga.

Ekspresi wajah Dante sama sekali tidak bisa terbaca oleh Cecillia dan itulah yang membuat Cecillia takut bahwa apa yang dipikirnya akan memudahkan Dante justru akan berbalik menyinggung perasaan Dante.

Cecillia beranjak mendekat ke ranjang, duduk di lantai dan menggenggam tangan Dante, "kami membuatnya bersama-sama saat aku meminta tolong pada mereka, kami mengumpulkan potongan kayu dan besi dari gudang, juga mendapat sedikit dari tempat pengelasan di kota" jelas Cecillia pelan, terlalu takut jika saja Dante akan marah saat mengetahui bahwa kursi beroda miliknya adalah dari bahan yang tidak terpakai namun masih sangat kuat.

Cecillia kembali mengusap punggung tangan Dante perlahan saat tidak mendapatkan respon apapun dari Dante, "aku minta maaf jika kau tidak suka, tapi kau bisa menggunakannya untuk sementara. Aku akan menabung lagi dan akan membelikanmu yang lebih bagus" dan hanya mendapat desah lelah dari Dante membuat Cecillia memaksa dirinya untuk menelan ludah walaupun rasanya seperti menelan pisau yang menyayat kerongkongannya.

Dante melepaskan pegangan tangan Cecillia membuat Cecillia terkejut saat Dante bergerak menggeser tubuhnya sendiri dengan susah payah, menurunkan kakinya dengan tangannya agar menggantung di lantai, "duduklah di pangkuanku" pinta Dante mengulurkan tangan pada Cecillia yang masih duduk dilantai kamarnya membuat Cecillia melihat bergantian ke arah kaki Dante yang menggantung lemah dan mata biru gelap Dante sebelum menggeleng.

"tidak Dante, aku tidak ingin menyakitimu. Aku tidak seringan yang kau bayangkan" tolak Cecillia membuat Dante akhirnya tergelak dan Cecillia sungguh sangat ingin melihat itu. Dante terlihat sangat normal dan tampan.

Hati Cecillia berdenyut menyakitkan saat kembali melihat ke arah kaki Dante membuat Dante menunduk untuk mengusap dagu Cecillia untuk mengangat pandangan wanita itu kembali ke matanya.

"kakiku sudah tidak bisa merasakan lagi, manis. Kau bisa memotongnya dan aku tidak akan menyadarinya" yakin Dante membuat Cecillia akhirnya menurut untuk berdiri dari lantai dan berdiri didepan Dante.

"sungguh tidak sakit?"

"entahlah, coba saja duduk"

"dan berjanjilah untuk menjerit jika merasa sakit" pinta Cecillia membuat Dante kembali tergelak dengan menarik pinggang Cecillia mendekat dan meminta Cecillia untuk duduk di pangkuannya.

"berteriak sayang... laki-laki tidak menjerit" koreksi Dante membuat Cecillia bersandar di bahunya dan memeluk leher Dante.

Tubuh Cecillia kecil sekali dalam dekapannya.

"aku suka sekali kursi berodanya" bisik Dante membuat Cecillia melepaskan pelukan mereka dan menatap Dante.

"sungguh?"

"sungguh. Aku merasa seolah kalian memberiku kaki baru" lanjut Dante membuat Cecillia terisak di pundak Dante.

"aku akan memberikan apapun untukmu" isak Cecillia hingga bahunya bergetar hebat.

"aku baru menyadari bahwa aku punya banyak sekali daftar penyesalan, kau mau mendengar salah satunya?" bisik Dante mengusap punggung Cecillia saat Cecillia mengangguk di bahunya, "aku ingin sekali berdansa denganmu karena saat pesta dansa pernikahan kita aku sama sekali tidak berdansa denganmu dan aku baru menyesalinya saat aku bahkan tidak bisa berjalan lagi" dan membuat Cecillia semakin keras menangis sebelum menjerit dan berdiri dari pangkuan Dante, menatap kesal pada Dante.

"Dante..." protesnya membuat Dante menatapnya bingung.

"apa?" tanya Dante bingung.

"aku sedang sedih, kau membuat kata-kata sedih tapi ternyata kau ingin merayuku. Kau tau, ini bukan saat yang tepat. Aku bahkan menangis untukmu" omel Cecillia menghapus air matanya dan bersungut-sungut.

"apa maksudmu? Aku tidak sedang merayumu"

"lalu... lalu apa yang..." kata Cecillia tergagap dengan menutup matanya menggunakan telapak tangannya menghalangi pandangannya sendiri dan menunjuk ke arah celana Dante yang menggembung, "jelas sekali kau berbohong Dante" dan membuat Dante mengumpat kasar.

"aku bersumpah aku tidak sedang merayumu, berkali-kali aku berpikir ingin bercinta denganmu tapi tidak terjadi sesuatu pada si bodoh tak berotak ini tapi justru disaat seperti ini dia memilih bangun, sial" kesal Dante membuat Cecillia tergelak keras mendengar istilah Dante untuk bagian tubuhnya itu namun segera terdiam saat mengingat kembali apa yang pernah dikatakan oleh dokter Jackson bahwa memang penderita paraplegia beresiko mengalami impotensi.

Tapi jelas sekali Cecillia tidak hanya berhayal saat sesuatu yang keras menekan bokongnya tadi.


BASTARD prince (Paxton seri 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang