47

35.8K 2.4K 19
                                    

Cecillia membawakan mangkuk kaldu untuk Dante dan mencium pipinya membuat Dante tersenyum lebar dan membalas ciuman di pipi Cecillia saat makan siang tiba. Mereka mendapat jatah makan yang sama dengan para pekerja yang bekerja di peternakan Little Cruz dan mereka berdua sangat amat bahagia.

Bukan hanya karena mereka akan punya bayi tapi juga karena mereka punya teman-teman yang baik dan Dante belum pernah sebahagia ini saat tidak ada yang mengenalinya sebagai seorang Paxton.

Persetan dengan Paxton jika Dante saat ini memiliki segala yang tidak di milikinya saat menjadi Paxton.

"kalian merasakannya juga atau tidak? sepertinya William menjadi sangat pendiam ya?" tanya Hellen yang tiba-tiba menghampiri mereka dan memberi isyarat dengan dagunya ke arah palang tempat Willis duduk memandang ke padang rumput di depannya.

Punggungnya merosot seolah kelelahan tapi memang benar, Dante juga menyadari bahwa Willis tiba-tiba menjadi pendiam sejak kembali kesana. Mungkin sedang memikirkan soal teman-temannya di peternakan Paxton tapi entahlah. Dante tidak ingin mencari tahu karena segala sesuatu tentang Willis bukan menjadi prioritas ke ingin tahuannya.

"iya, aku juga merasakannya. Dia hanya mau berbicara jika ada yang mengajaknya bicara dan jika tidak maka dia lebih suka melamun sendiri" jawab Cecillia sebelum melihat ke arah Dante dan tersenyum lebar.

Demi tuhan, Dante belum pernah melihat senyuman seindah itu dan wanita secantik itu.

Dulu dirinya merasa bahwa Tattianna adalah wanita paling cantik yang pernah di lihatnya tapi saat ini justru Dante tau apa itu arti 'cantik' yang sesungguhnya saat menatap istrinya.

Karakter Cecillia lah yang membuatnya terlihat sangat cantik ditambah dengan mata abu-abu yang selalu berbinar bahagia untuk mengawali hari yang berat sehingga sepanjang hari terasa sangat ringan bagi Dante.

"kau tidak ingin mencari tau?" tanya Dante membuat Cecillia menunduk dan menggeleng pelan membuat Dante tergelak.

"tidak apa. Tapi kali ini saja, dan jangan lupa katakan padanya bahwa kau mengandung 'bayiku'" peringat Dante membuat Cecillia cemberut.

"oh astaga, sungguh?" tanya Hellen antusias membuat Cecillia mengangguk dan tersenyum malu-malu.

"selamat sayang, aku akan menjadi nenek sebentar lagi. bolehkah?" tanya Hellen memeluk Cecillia membuat Cecillia tersenyum dan mengangguk karena Cecillia tau ketiga anak laki-laki Hellen memang belum ada yang menikah.

"kau pasti akan menjadi nenek yang baik" jawab Cecillia sebelum menyadari apa yang baru saja dikatakannya dan menatap Dante karena takut Dante akan tersinggung atau sedih saat membahas soal 'nenek'.

Dante tersenyum dan mengangguk, "kau akan jadi nenek yang luar biasa, nyonya Glory"

"panggil saja aku Hellen, sayang. Agar terdengar lebih akrab" membuat Dante tersenyum dan mengangguk.

"terima kasih Hellen"

"sama-sama, sayang. Baiklah aku harus memeriksa apa kalduku masih ada karena kalian tau sendiri kadang kala para gentleman itu suka lupa diri dengan makanan enak. Aku tidak bermaksud menyinggungmu sayang" dengan melihat ke arah Dante membuat Dante tergelak.

Sulit untuk tidak menyukai wanita seperti Hellen yang menyenangkan dan lucu.

Cecillia berputar dan berlutut didepan kursi beroda Dante untuk menggenggam tangan Dante setelah Hellen kembali ke gudang, "kau yakin aku boleh menemui Willis?"

Dante mengusap pipi Cecillia dan tersenyum miring, "terpaksa, karena aku tau kau tidak akan bisa tidur sebelum berbicara dengan laki-laki keparat itu yang sayangnya memang terlihat menyedihkan beberapa hari ini" membuat Cecillia tersenyum.

BASTARD prince (Paxton seri 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang