Sore yang sibuk seperti hari-hariku biasanya. Aku baru saja sampai ditempat biasa mengajar tambahan pelajaran.
Drrt... drrt...
Teks pesan :
"Assalamualaikum mbak Aira, "
dan diikuti dengan emoticon smile dibelakangnya.Dengan mengernyitkan dahi, aku abaikan pesan tersebut. Gak penting menurutku karena baru-baru ini aku juga mendapatkan teks pesan seperti itu. Awalnya aku sering merespon pesan seperti itu karena kupikir mungkin teman lama memakai nomor baru yang belum aku simpan. Dan ternyata hanya orang iseng ingin kenalan tapi berujung teror.
Aku mulai mengajar murid-murid yang sering mengeluh tentang kimia.
"Bu, kenapa sih kimia itu menyebalkan?" celetuk salah satu murid."Siapa yang bilang? Kimia itu sungguh sangat menyenangkan. Kalian aja yang kebanyakan alasan. " jawabku sambil tersenyum
"Itu sih karena ibu guru kimia jadi bilang menyenangkan."Aku seorang guru kimia di sebuah sekolah swasta dan guru les privat. Aku menikmati sekali pekerjaan ini. Meskipun gajinya tidak sebanyak orang-orang yang bekerja di suatu perusahaan tapi Alhamdulillah gaji selalu cukup dan satu hal yang selalu kuingat perkataan dari guruku semasa sekolah. Gaji guru itu dunia akhirat. Selama ilmu itu bermanfaat Insha Allah pahala akan terus mengalir.
Menghadapi anak ababil itu sudah biasa bagiku. Mengikuti pola pikir mereka yang terkadang memaksaku untuk ikut ke dalam dunia mereka. Yah benar sekali, menyamar jadi ababil. Karena itu banyak sekali murid yang dekat denganku. Mulai dari curhat hingga kongkow bareng pernah kulakukan dengan mereka. hahaha
************
Merindukan salah seorang sahabat yang sudah lama tak ku jumpai, ku buka salah satu aplikasi messanger. Ku telusuri satu per satu nama kontak di handphone. Ku temukan nama kontak baru yang muncul. Yap kontak orang iseng yang beberapa waktu lalu mengirimiku sms. Terpampang foto banyak laki-laki berlatarkan pantai. Ku teliti wajah siapakah yang ku kenal di foto tersebut. Kutemukan satu wajah yang ku kenal semasa kuliah dulu.
" Mana mungkin dia memanggilku Aira? teman kuliah kebanyakan memanggilku Rani. Ah entahlah masa bodoh."
Namaku Khairani Pramesti. Panggilanku dari kecil adalah Aira. Semenjak SMA banyak yang memberikan panggilan yang berbeda mulai dari Khaira, Rani sampe Ame'. Ya itulah cara teman-teman memberikan panggilan sayang versi mereka.
Tujuan semula menjadi terkesampingkan karena nomor tak dikenal tersebut. haha, biasa sifat dasar manusia yang selalu ingin tahu alias kepo.
Ini tulisan pertamaku, maaf jika masih amatiran. Hihihi
Selamat menikmati part selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Introvert Man
Romance"Ada saatnya saya menyerah tapi tidak sekarang" - Khairani Pramesti "Sentuh hati ini dan jika saya sudah membuka diri untukmu berarti kamu spesial untukku" - Satria Abimanyu