Hyyyaaaa yang masih pada suka sama cerita ini mana suaranya???😘😘😘
Penasaran sama kelanjutan kemarin? Mari kita simak lanjutannnya. 😄😍😘**********************
"Aira... Aira..." lelaki itu menepuk pipi Aira pelan.
Tiba-tiba muncul Kharis dan Nayna setelah penasaran melihat kerumunan di depan mall.
"Aira?? Aira kenapa?" Nayna terdengar panik.
"Ayo cepat kita bawa ke rumah sakit. Kalian naik taksi, biar aku urus mobilnya." sela Kharis ditengah isak tangis Nayna.
Dan kini Aira terbaring lemah di sebuah ranjang dengan selang infus ditangannya. Akhirnya Nayna menuruti untuk tidak membawa Aira ke rumah sakit. Namun di salah satu kamar sebuah apartement.
"Kenapa bisa begini sih Ra? Selalu bikin orang khawatir."
Tak lama kemudian munculah Kharis setelah mengurus mobil Nayna dan mobil Abi.
"Bagaimana kata dokter?" tanya Kharis
"Dokter bilang Aira shock dan tubuhnya sedang tidak dalam kondisi baik. Butuh isirahat cukup dan sudah disuntik vitamin oleh dokter, besok sudah bisa pulih kembali kondisinya." jelas Abi mengulang perkataan dokter.
Yah sekarang Aira sedang di apartemen Abi yang dirasa tempat paling dekat untuk dituju selain rumah sakit. Abi menelpon dokter pribadinya untuk mengetahui kondisi Aira.
Nayna juga sudah menelpon bunda Aira, sedikit berbohong jika Aira akan menginap dirumahnya karena orang tuanya pergi keluar kota. Itu juga salah satu alasan mengapa tidak membawa Aira ke rumah sakit.Flashback on
Abi yang menunggu Aira kembali dari kamar mandi tidak sengaja bertemu dengan Keysha, anak dari salah satu pengusaha yang sedang bekerja sama dengan perusahaannya. Abi sudah membuang pandangannya ke gelas minuman yang ia pegang. Tapi tanpa malu Keysha justru duduk disebelah Abi dan mencoba beramah tamah yang dianggap Abi dengan sok kenal. Keysha mencoba mencium pipi sebagai sapaan tapi Abi berhasil menghindar. Saat itu pula Abi melihat Aira berlari keluar restoran meskipun terhalang pandangannya oleh Keysha.
Abi meninggalkan Keysha dengan sopan beralasan jika dia ada janji dengan orang lain. Segera diikutinya langkah Aira, meskipun awalnya Abi sempat kesusahan mencari jejak Aira.
Abi ingin segera memanggil Aira tapi dia bingung harus menjelaskan seperti apa. Toh tidak ada hubungan yang berarti juga antara dirinya dan Aira. Abi tetap mengikuti kemanapun Aira melangkah, sampai di depan mall dan melihat niatan Aira untuk menyebrang jalan. Abi mulai mengkhawatirkan ketakutan Aira. Abi tahu benar jika Aira takut menyebrang jalan apalagi jalanan di depan matanya saat ini bukanlah jalanan yang bisa dibilang mudah untuk ditakhlukkan bagi Aira. Jangan tanya darimana Abi bisa tahu ketakutan Aira. Abi bukan orang yang mudah menggali segala sesuatunya secara langsung dari sumbernya tapi bisa dengan mudah mendapatkan informasi apapun yang ia mau.Tanpa disadari Aira, Rifki dan Abi mengikuti dan mengawasi dari arah yang berbeda. Aira sibuk dengan pemikirannya sebelum akhirnya memberanikan diri untuk mulai melangkah ke jalan raya.
Rifki berlari secepat mungkin untuk menyelamatkan Aira saat dilihatnya ada motor yang melaju dengan kecepatan tinggi. Ternyata usahanya kalah cepat dengan Abi. Abi sudah berhasil menarik Aira ke tepi jalan dan mendekapnya. Sedangkan Rifki hanya bisa memandang meskipun hatinya ingin sekali menolong Aira yang jatuh pingsan.
Flashback off
Aira perlahan membuka matanya dan menyadari bahwa ini bukanlah langit-langit kamarnya. Kepalanya sedikit merasa pusing dan terasa sakit dipunggung tangannya saat mencoba bergerak. Baru disadarinya jarum infus yang tertancap dengan cantik disana. Aira yang mencoba bangun dan bersandar di kepala ranjang berhasil membangunkan Abi yang duduk melipat tangannya di sebuah kursi tak jauh dari pandangan. Tanpa banyak kata Abi segera membantu Aira menegakkan tubuhnya. Hanya ada Abi karena Nayna baru saja pulang pagi ini mengambil baju ganti untuk Aira dan dirinya. Dan Kharis sebagai supir yang setia mengantarkan Nayna kerumahnya. Kharis dan Nayna berani meninggalkan Aira dengan Abi karena percaya Abi bukanlah seperti lelaki nakal diluaran sana. Bahkan bisa dibilang Abi seperti lelaki yang takut terhadap wanita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Introvert Man
Romance"Ada saatnya saya menyerah tapi tidak sekarang" - Khairani Pramesti "Sentuh hati ini dan jika saya sudah membuka diri untukmu berarti kamu spesial untukku" - Satria Abimanyu