Part 14

35 3 4
                                    

Enaknya dilanjut gak ya?
Kadang itu semangat banget saat ide bermunculan dikepala. Tapi kadang tiba-tiba pingin ngebersihin aja nih tulisan alias hapus total.

Huuaaaa 😭😭😭😭😭 saya galau.

*****************

Kebiasaan Aira dan Nayna jika sedang menjelajah mall bersama. Kali ini Nayna yang mempunyai request style apa yang mau mereka gunakan saat jalan bersama. Nayna menggunakan dress hitam dengan potongan A-line dan tak lupa ikat pinggang kecil yang terikat manis dipinggangnya. Aira tak kalah cantiknya memakai dress fuschia tanpa lengan yang sedikit menggembung dibagian bawahnya dibalut dengan rompi putih. Keduanya berjalan santai dengan heels kesayangan mereka. Mereka tampak acuh dengan pandangan beberapa lelaki yang tekagum dengan cantik alami yang terpancar dari diri mereka. Hingga terdengar suara lelaki mengaduh kesakitan. Disampingnya terlihat perempuan memberengut kesal karena lelakinya seakan tak bergeming melihat Nayna dan Aira yang melewati mereka dengan anggunnya.

"Rasain tuh, emang enak gitu dapat cubitan maut?" Nayna tertawa tanpa malu tepat dihadapan pasangan tersebut, sedangkan Aira sibuk menarik lengan Nayna meninggalkan tempat itu sesegera mungkin. Bukan karena apa-apa. Tapi Aira menghindari macan betina yang mengamuk kalau-kalau saja mereka berdua di posisi yang salah.

"Ayo buruan Nay, filmnya keburu mulai."Aira mencoba mengalihkan perhatian Nayna.

Nayna menyusul Aira yang sudah berjalan cepat menuju bioskop.

"Ayo buruan Nay." Aira menoleh ke arah Nayna yang tertinggal sedikit dibelakang tanpa disadari saat membalikkan tubuhnya kembali kedepan, Aira menabrak tubuh besar di depannya.

"Maaf." Aira masih tertunduk melihat ke arah sepatu laki-laki tersebut sebelum akhirnya melihat wajahnya. Betapa terkejutnya Aira, pria dihadapannya justru tersenyum manis. Sedangkan dibelakang sana Nayna menutup mulut karena keterkejutannya.

"Khairani Pramesti."
Aira menatap heran lelaki di depannya ini mampu menyebut namanya dengan lengkap.

"Maaf."

"Kamu melupakanku?"
Aira masih terlihat bingung dengan lelaki di hadapannya ini. Aira tampak berpikir den mengingat wajah-wajah yang pernah ia kenal.

"Kalau kamu mengenalku dengan baik, pasti kamu tahu ingatanku sangat payah." Aira tampak malu-malu mengatakannya karena sejujurnya dia benar-benar melupakan nama orang di depannya ini. Bahkan Aira lupa dengan wajah itu.

"Rifki??" suara Nayna dari arah belakang membuat keduanya tersadar.

Rifki tersenyum ke arah Nayna. Dan menjabat tangan Nayna. Sedangkan Aira masih berusaha mengingat nama dan wajah lelaki di depannya ini.

"Rifki Hendrawan?"

"Syukurlah ternyata ingatanmu tak separah yang kau katakan. Hahaha.." celetuk Nayna membuat Aira memberengut.

"Apa kabar Nay, Ra? Diluar dugaan bisa bertemu kalian disini."

"Seperti yang kamu lihat. Nayna lebih sehat dari sebelumnya dan aku yah seperti ini."
Nayna memanyunkan bibirnya karena lebih sehat maksud Aira adalah lebih gemuk.

"Oh ya Rif, aku sama Aira mau nonton film nih. Maaf banget ya, karena ini jamnya sudah mau mulai. Boleh kami permisi dulu?"

"Aku juga menonton di studio 1."

"Sama kalau gitu, ayo kita kesana."

Tanpa diduga mereka duduk bersebelahan. Nayna yang tahu diri memilih duduk dipinggir dan membiarkan Rifki dan Aira bersebelahan. Tapi Nayna tampak sibuk mengetikkan sesuatu di hpnya.

Introvert ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang