Part 4

96 5 5
                                    

AIRA POV

Rendra kerumah dan menjelaskan semua kesalahpahaman yang terjadi diantara kita selama ini. Ternyata dia tidak mengenal cewek super sexy yang aku lihat sedang berada di atasnya saat aku datang ke kantornya waktu itu. Pantas saja dia tidak mengejarku seandainya dia tahu aku datang berkunjung dan kemungkinan bisa salah paham dengan kejadian itu. Ya mungkin saat itu aku juga terlalu berpikir seperti anak kecil yang langsung menyimpulkan tanpa mendengar penjelasan dari Rendra dan setelah kejadian itu aku sering menghindarinya dan memutus komunikasi dengannya. Ternyata diam-diam dia berkomplot dengan adikku Vino.

Saat ini aku dan Rendra sudah berbaikan kembali dan hubungan kami mulai membaik. Membaik tapi bukan berarti balikan menjadi sepasang kekasih. Masih ada rasa takut kejadian itu terulang kembali atau mungkin Rendra benar-benar melakukan perselingkuhan seperti itu. Mana ada cewek yang mau diselingkuhi? Secara dia itu suka sekali tebar pesona kiri kanan. Tidak salah jika banyak cewek yang tergila-gila hingga bisa berbuat nekat menggodanya.

Pagi ini aku buru-buru berangkat ke sekolah karena ada tugas dari kepala sekolah tempatku mengajar. Sebelum sibuk seharian di sekolah wajiblah untuk menengok peliharaanku di handphone. Satu persatu socmed ku buka dan membaca tiap notification yang ada. Tiba-tiba muncul satu whatsapp.

Rendra :
Nanti malam jalan yuk, ingin refresh otak nih... Besok kamu off kan?

Aira :
Mmm... boleh deh sekalian mau cari buku. Berangkatnya jangan malam-malam ya...

Rendra :
Oke sampai jumpa nanti malam ya sayang... hahaha

Aira :
Mmm... biasa deh...

Rendra mulai mendekatiku lagi. Malam ini dia mengajakku jalan. Dan seperti biasa selalu ada kata-kata sayang membuatku merona di pagi hari.

Ah tanpa sadar aku sudah membuang 15 menit waktuku untuk cengar cengir tidak jelas karena Rendra. Aku harus segera berangkat sekolah.

"Bunda.. Aira berangkat ke sekokah dulu ya, nanti Aira sarapan di sekolah, ada tugas mendadak dari kepala sekolah. Bilang sama Ayah aku pergi dulu" Pamitku pada bunda yang sibuk membuat sarapan di dapur.

"Kebiasaan kamu itu, duduk dan makanlah sebentar. Bunda suapin ya?? Yang ada disekolah kamu nanti gak makan." Omelan dari Bunda yang hafal dengan kelakuanku yang sering melupakan makan karena terburu-buru berangkat sekolah.

"Tenang bun, nanti diajak makan Pak Kepsek setelah tugasnya selesai. " Ku kecup punggung tangan bunda sambil sedikit berlari dengan heels kesayanganku.

******

"Kerjaan yang bagus Aira, kamu memang tidak pernah mengecewakan saya" puji Bapak Kepsek

"Dengan senang hati saya membantu bapak demi sekolah ini" balasku dengan senyuman

"Silahkan sarapan dulu di kantin, bilang saja saya yang akan membayarnya ya" perintah pak Kepsek

"Baik pak, terima kasih. Saya permisi dulu. "

Bukannya pergi ke kantin aku justru pergi ke ruang guru mempersiapkan bahan mengajarku pagi ini.

"Pagi anak-anak, PR nya dikumpulkan di ketua kelas nanti selesai pelajaran diletakkan di meja bu Aira" perintahku

"Baik buuuu... " jawab murid-muridku serempak seperti suara paduan suara

"Yang mau dapat nilai plus bisa maju ke depan".

"Saya nomer 1 bu"

"nomer 2 bu"

Kelas riuh suara murid yang berebut nomer soal untuk dikerjakan di depan.

Introvert ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang