Maafkan jika menurut kalian ceritanya kurang menarik, semoga kedepannya author punya otak encer untuk menulis lebih baik lagi. Maafkan juga karena lama update critanya. Hehe ✌
***************************
Aira :
Siap mas. Mas mau gak temani Aira jalan? Mas kapan ada waktu?Abi :
Aira mau jalan kemana?Aira :
Kemana-mana hatiku senang. Hehe bercanda. Aku ingin pergi ke pantai. Mas tahu pantai yang bagus??Abi :
Oke, kita cari waktu sedikit panjang ya.Aira :
Minggu depan ada tanggal merah di hari Senin. Aira bisa ambil cuti sekalian. Mas Abi sibuk??Abi :
Oke, sampai jumpa minggu depan.Tanpa banyak kata Abi menyetujui ajakan Aira. Aira sempat tidak percaya sebelum akhirnya melonjak-lonjak kegirangan. Ternyata usahanya terbukakan jalannya.
****************
"Wooooowwww......." Aira berteriak riang dan berlari menuju air pantai yang seolah memanggil.
Aira meninggalkan Abi yang hanya mampu melihat keceriaan dan tingkah kekanakannya. Padahal 5 menit yang lalu Aira masih memejamkan matanya rapat, meninggalkan Abi menyetir sendirian hampir setengah perjalanan.
"Mas Abi ayo sini...." Abi hanya tersenyum membalas lambaian tangan Aira sambil melangkahkan kaki mendekatinya.
"Terima kasih ya mas, pantainya bagus. Aku belum pernah kesini." mata Aira terlihat takjub akan ciptaan Tuhan yang begitu indah.
Aira baru tersadar saat menengokkan kepala ke arah Abi. Ternyata dari tadi sudah banyak ekspresi wajah Aira tertangkap kamera Abi.
"Mas Abi nih ya...." Abi berlari menghindari pukulan-pukulan Aira di lengannya sambil terus mengambil gambar Aira yang menurut Abi selalu menggemaskan.
"Huh... Capek mas, ngalah dong sama Aira."
"Enak aja." Abi menjulurkan lidahnya.
Muka Aira memberengut kesal saat membungkuk dan tangannya bertumpu di lutut.
Klik.. Klik..
Aira semakin memanyunkan bibirnya sedangkan Abi tak henti-hentinya mengambil gambar Aira.
Mereka berdua puas berkejaran seperti anak kecil karena memang baru mereka berdua yang berada di pantai itu. Tingkah laku apapun mereka tunjukkan tanpa malu terhadap orang lain.
Abi terlihat lebih lepas mengeluarkan ekpresinya. Aira menyunggingkan senyumnya melihat ekspresi Abi yang jarang ditunjukkan di depan orang lain. Abi juga tidak membuang kesempatan mengambil banyak foto senyum Aira. Dengan tingkah konyolnya justru Aira berpose centil membuat Abi menggelengkan kepalanya.
"Sudah puaskan ambil gambar model cantik nan menggemaskan? Ayo bayar mas."
"Mana? Mana model cantiknya?"
"Ih mas Abi nih jahat. Kuman di seberang lautan nampak, gajah di pelupuk mata tak nampak." Aira menghentakkan kakinya.
"Aku gak bilang Aira gajah lho ya." Abi terkikik dan Aira bersemu menyadari kesalahannya berucap.
Aira menyentuhkan badannya menduduki hamparan luas pasir pantai menatap lautan. Abi mengikuti disebelah kanannya. Aira menelungkupkan wajahnya memeluk lutut. Abi menggelitik mencari perhatian Aira, lebih tepatnya mengkhawatirkan Aira tersinggung. Dan Aira bertahan tetap menyembunyikan wajahnya sampai akhirnya pertahanannya runtuh karena tidak kuat menahan geli. Tetapi serangan gelitikan dari Abi tidak berhenti sampai Aira terjatuh dan Abi berada tepat di atasnya menahan dengan kedua lengannya. Napas keduanya terengah-engah antara lelah tertawa dan lelah mengikuti degub jantung layaknya lari maraton.
Cukup beberapa saat terjadi kecanggungan keduanya setelah akhirnya Aira tertawa kencang dan memukul lengan Abi.
"Minggir... Aku gak mau tertimpa gajah ya." pecahlah suara tawa Abi.
Aira mencubit gemas pipi Abi tetapi yang ada berhentilah suara tawa Abi seketika.
"Pertama kenal aja sok-sokan cool padahal aslinya... Ayo aku lapar mas." Aira menghindar dari keadaan canggung dengan menunjukkan deretan giginya sedangkan Abi sesaat masih terdiam.
"Ayo kakak, anacondaku sudah teriak-teriak."
Abi mengikuti Aira yang tengah berjalan menuju sebuah warung kecil dipinggir jalan karena satu-satunya warung yang telah buka. Meskipun mereka berdua sudah cukup lama bermain di pantai tetapi masih terlalu pagi untuk aktivitas para pemilik warung.
"Mas Abi mau sarapan apa?"Aira menoleh menatap Abi mendengar pertanyaan ibu pemilik warung.
"Seperti biasanya yah bu." Abi tersenyum ramah sedangkan Aira masih bingung melihat keduanya yang tampak akrab.
"Mbak cantik ini pacarnya ya mas? Mbok ya ibu ini dikenalin."
Abi masih terdiam dan Aira berinisiatif memperkenalkan dirinya sendiri.
"Saya Aira bu. Ibu kenal mas Abi sudah lama?"
"Mas Abi sering kesini mbak, jadi ibu hafal. Pertama kali kesini sekitar 5 tahunan yang lalu ya mas?" Abi mengangguk.
"Kamu mau makan apa Ra?"
"Ikut mas Abi aja."
"Monggo mas mbak. Saya siapkan kamarnya dulu."
Selesai menyantap sarapan, sekarang mereka meletakkan ransel kecil bawaan masing-masing dikamar.
Aira sibuk memilih foto yang akan diunggah di akun media sosialnya. Notifikasi dari handphone Aira tidak ada hentinya setelah dia berhasil mengunggah salah satu foto terbaik menurutnya.
Dinda: Bu Aira liburan gak ngajak 😭😭😭
Nayna: Gitu yah mentang-mentang liburan berdua, aku ditinggalin. 😭
Reno: Wow liburan sama siapa nih? Wajahnya bahagia banget yah..
Prisilla: Bu Aira mukanya bersinar, wajah-wajah jatuh cinta. 😍😍😍
Aira: baru saja liburan, sudah ribut semua @deenda @naynaaa @renovila @prisilla
Narendra: Aira liburan dengan siapa @naynaaa?
Aira tertawa melihat komen beberapa orang di instagramnya. Tanpa disadari sedari tadi Abi mengamati berbagai macam ekspresi wajah Aira memandang handphonenya. Mereka memang berada dalam satu kamar karena hanya tersisa kamar itu. Awalnya Abi menolak tapi karena Aira meyakinkan bahwa akan baik-baik saja maka mereka memutuskan mengambil kamar itu.
Abi beranjak ke kamar mandi untuk menyegarkan tubuh dan pikirannya. Lima belas menit kemudian Abi keluar dengan kaos dan celana pendek dan terlihat segar.
"Mandilah, aku mau ngopi sebentar." perintah Abi kepada Aira
"Siap mas." Jawab Aira dengan mengangkat tangannya memberi hormat.
Bergegas Aira menata kamar dan membersihkan diri. Aira terlelap saat Abi kembali.
Abi membenarkan posisi selimut menutupi tubuh Aira hingga dada. Aira menggeliat sejenak dan kembali tertidur. Sebenarnya hari masih terlalu sore untuk berselancar ke alam mimpi tapi karena kelelahan Aira dengan mudahnya terlelap dengan tangan yang masih memegang hp. Abi mengambil hp dan meletakkannya di meja samping tempat tidur.
Abi duduk di sofa panjang yang akan menjadi tempat tidurnya malam ini. Abi membuka hasil jepretannya hari ini. Abi sesekali tersenyum melihat foto-foto Aira.
Tak lama terdengar dering suara hp Aira tapi sang pemilik tak kunjung bangun. Tidak tega melihat tidur Aira terganggu Abi mendekati hp Aira dan mengubah profil hp menjadi diam tanpa berniat mengangkat panggilan itu. Saat itu dia membaca nama yang tertera di layar hp Aira.Tbc
Hayo siapa yang melakukan panggilan itu?
Maaf kalau cuma sedikit, ingin menyapa sejenak melepas rindu dengan cerita ini.
Haha sok-sokan. 😄😄😄Sampai jumpa lagi...
KAMU SEDANG MEMBACA
Introvert Man
Romance"Ada saatnya saya menyerah tapi tidak sekarang" - Khairani Pramesti "Sentuh hati ini dan jika saya sudah membuka diri untukmu berarti kamu spesial untukku" - Satria Abimanyu