Part 3

8.9K 819 34
                                    

Lagu Secondhand Serenade mengalun pelan dari laptop yang dinyalakan Dyta. Si empunya laptop sedang membereskan beberapa kertas tugasnya yang harus dikumpulkan besok. Sudah seminggu sejak mereka setuju untuk tukar pacar. Masih tak ada komunikasi antara dia dan Aben. Dyta mulai rindu Aben. Dia hanya bisa menanyakan Aben ke Kyora atau Willy. Atau kalau rindunya parah, dilihatinya foto-foto Aben yang sengaja ia simpan di ponselnya. Seperti sore ini, saat dia selesai membuat tugasnya, ia membuka album fotonya bersama Aben.

"Yaah, kamu sih!" rutuknya. Lalu satu pesan singkat masuk ke ponsel Dyta. Dari screen, Dyta tahu itu pesan multimedia. Paling foto. Dyta menekan tombol open dan terpampanglah foto Aben dan Kyora yang sedang berangkulan disebuah kafe.

Dibawah foto itu, Kyora menulis 'another good day with the cool boy'. Dyta kehabisan kata-kata saat melihat foto yang sengaja dikirim Kyora padanya. Dirabanya dadanya karena ia merasa sesak sekali. Ia memang tak bisa melakukan apapun, karena sekarang mereka berdua judulnya adalah pesangan kekasih. Wajarlah kalau mereka rangkulan gitu.

Satu pesan singkat masuk ke ponsel Dyta

Dyt, mana foto kamu sama Willy? Hehehe

Dyta membuang ponselnya ke tempat tidur. Ia melangkah keluar dan segera berjalan ke halaman belakang rumahnya. Ia mau marah! Di halaman belakang rumahnya yang asri, Dyta segera duduk di ayunan kayu yang baru dibeli abangnya sebulan lalu itu. Dyta duduk disana sambil memandangi air kolam renang yang tenang. Kolam renangnya memang tak terlalu besar dan cenderung jarang digunakan. Namun, dengan adanya kolam renang itu, suasana nyaman dan tenang sangat terasa di halaman belakang rumahnya.

Dyta menutupi wajahnya dengan sebelah tangan. Hurt so bad, tambah sakit karena orang itu adalah Kyo. Temannya sendiri, orang yang dikenal baik olehnya! Kenapa?? Dyta tau dia tak berhak marah mengingat perjanjian mereka yang telah disetujui sama-sama. Memperlakukannya seperti pacar sungguhan! Ia juga sebenarnya bisa saja melakukan itu sama Willy, hanya saja Willy itu temannya! Teman baiknya dari SMP. Lucu sekali kalau tiba-tiba dia nyium Willy, ya kan?

"Dyt..."

Dyta mengenyahkan tangannya dan memandang ke arah pemilik suara "Wil?"

Panjang umur nih anak.

"Kamu kenapa? Nggak papa?" tanya Willy.

"Kenapa?"

Willy berdiri di depan Dyta "Mmm..." katanya ragu.

"Foto itu?" tanya Dyta. "Kamu dapet juga?"

"Aku dapat fordward dari Jay."

Dyta menggeser duduknya, memeberi tempat pada Willy untuk duduk disebelahnya. "Jay bilang apa?"

"Bukan aku yang jatuh cinta sama Ranti, tapi Kyo yang kepincut sama Aben!"

Dyta tertawa kecut, ia menarik nafas panjang "Itu yang ditakutin Kyo dulu, kalau Jay suka sama Ranti. "Willy menepuk bahu Dyta pelan. "Bukan salah Aben, kan?"

"Hah.. gimana bukan salahnya dia??"

Willy merangkul Dyta akhirnya, diusapnya lengan Dyta pelan karena akhirnya cewek itu menangis juga. Willy diam sambil memikirkan cara mengakhiri ini semua, karena dia juga mulai tidak nyaman. Sebenarnya, sebelum mendapat foto Aben-Kyo, Jay telah lebih dulu mengirim dua fotonya bersama Ranti di kafe kemarin. Foto pertama adalah foto hasil jepretan Ranti waktu Jay sedang manggung. Foto itu dikirim Jay ke ponselnya lalu diteruskan ke ponsel Willy dengan caption 'hasil foto Ranti', lalu foto terakhir adalah foto selfie Ranti dan Jay. Ranti yang tersenyum malu ke kamera dan Jay yang senyum lebar amat. Jay menuliskan 'first date' dijudul fotonya.

Tukar PacarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang