Part 10

7.3K 669 16
                                    

Mendapati ketiga nomor ponsel pria-pria itu tak aktif, menimbulkan suatu kecurigaan di pikiran Ranti. Bisa-bisanya nomor Willy, Jay dan Aben tak aktif dalam waktu yang sama. Mereka nggak lagi naik gunung, tracking ke daerah manapun, nggak juga sedang explore tempat baru. Nggak ada agenda semacam itu kata Tigor.

Dua minggu ini, nggak ada acara sama sekali. Jadi, kebingungan Ranti beralasan dong. Terakhir kali nomor Willy bisa dikontak, dua hari yang lalu. Willy mengiriminya pesan kalau dia akan pergi beberapa hari, tanpa menyebutkan lokasi pergi kemana. Ranti pikir itu biasa, tapi setelah dua jam kemudian nomornya nggak aktif bahkan sampai sekarang, Ranti tau ada yang nggak beres.

Dihubunginya Kyora untuk menanyakan apakah Jay bisa dikontak. Kyora bilang bisa. Jay selalu mengontaknya. Namun, Kyora juga bilang pada Ranti kalau cowok itu sedang sibuk penelitian untuk tugas kuliah dan lagi nggak mau diganggu.

"Aku juga heran gitu, Ran. Bisa-bisanya dia nggak mau aku ganggu! Memang selama ini aku ganggu dia sama urusan kuliahnya gitu?" suara Kyo terdengar sedih di seberang telepon.

"Hm, tapi dia ngubungin kamu terus?"

"Iya, dia telepon aku, kadang sms kok. Kenapa? Willy juga nggak bisa ditemuin sekarang? Yaa mereka sibuk kali, Ran!"

"Iya aku tahu! Tapi, nggak bisa dihubungin dua hari, Kyo! Bahkan sekarang nomor Jay sama Aben pun nggak aktif!"

"Masa?" Kyora tak percaya. "Sejam lalu Jay baru sms aku, kok."

"Oh ya? Jay selalu ngubungin kamu duluan?" Ranti mulai membaca situasi.

"Mmm iya sih," kata Kyora. "Beneran nomor Jay nggak aktif sekarang?"

"Iya, aku coba kontak mereka sebelum aku kontak kamu nih."

"Kalo gitu aku tutup dulu, aku mau coba telepon Jay dulu."

"Oke, ntar kamu kasih tahu aku ya."

"Oke,"

Ranti mengakhiri telepon dengan Kyora. Yang harus dihubunginya sekarang tinggal Dyta. Kalau Dyta juga nggak tahu apa yang terjadi, maka benar ada yang terjadi. Yang mereka ingin sembunyikan dari Ranti, Kyora dan Dyta.

Nomornya nggak aktif!

Ranti sudah yakin ini yang terjadi. Tak lama, Kyora balik telepon dia.

"Ada apa sih, Ran?" tanya Kyora.

"Aku juga nggak tau, Kyo. Kayaknya, ada yang lain deh dari mereka. Mereka mungkin nyembunyiin sesuatu! Aku belum kontak Dyta sih."

"Jangan-jangan mereka bikin kejutan untuk kita!" Kyora histeris sendiri.

Ranti menggigit bibirnya, nggak ada yang nggak mungkin memang kalau ketiga cowok itu udah nyatu.

"Ah, gila nggak tu!" Kyora masih excited dengan khayalannya tentang sebuah kejutan.

"Kyo, aku telepon Dyta dulu deh!" katanya.

"Oke, deh. Aku tutup."

Ranti langsung cepat mencari nama Dyta pada recent call. Dyta tak mengangkat pada panggilan pertama. Ranti makin uring-uringan. Menurutnya, lebih baik nomor ponsel tak aktif sama sekali dibanding teleponnya cuma jadi missed call doang. Diteleponnya lagi Dyta, untunglah diangkatnya.

"Halo, Ran,"

"Dyt, halo. Lagi apa kamu?"

"Hmm, nggak ada. Kenapa?"

"Mmm, aku cuma mau nanya aja, kamu bisa ngubungin Aben sekarang?"

Aben? Dyta menarik nafas. Yeah, temannya tak tahu kalau dia dan Aben abis selisih paham dua hari lalu. Dan belum sekalipun dia menghubungi atau dihubungi Aben.

Tukar PacarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang