Part 17

8.1K 548 42
                                    

"Aku kan nggak tahu kalau Aben juga ada, Jay." tutur Kyora setelah Aben pulang dan kini hanya ada dia, Jay dan Willy di kafe itu. Jangan tanya Kalina, karena dia sudah diusir Kyora entah kemana.

"Emang kenapa Dyta bisa sampe ikut sih, Babe? Kamu ngajakin dia?" tanya Jay manis, maklum baru baikan.

"Iya, aku kan kerumah dia tadi, terus tampang tuh anak murung banget, kayak ditekuk enam belas. Ya udah aku ajak dia nemuin kamu."

"Yah, mau gimana lagi," kata Willy.

"Lagian, tuh cewek siapa sih? Sampe Aben segitu dekatnya sama dia? Pacar baru Aben ya?"

"Hm, kalo kamu mau tahu sih, Aben juga sama galaunya kayak Dyta. Itu cewek tadi, tiba-tiba aja nongol trus deketin Aben. Namanya juga lagi 'sakit' yah Aben mah nggak nolak."

"Lagian Aben, kan kasihan Dyta!" seru Kyora.

"Kamu nggak bilang sih mau ajak Dyta," kata Jay.

Kyora memelototinya, berusaha mencari jawaban kalau Jay baru saja menyalahkannya secara tak langsung.

"Dia aja tuh yang playboy!" kata Kyora. "Bukan salah aku kalau tiba-tiba ngajakin Dyta ke sini."

"Iya, iya," Jay mengelus lengan Kyora berkali-kali. "Aku nggak nyalahin kamu kok, Sayang,"

"Jadi, sekarang gimana? Mereka gimana? Kalau begini caranya, Dyta kayaknya nggak mau deh balikan sama Aben," ujar Kyora pelan.

"Um, kita nunggu Aben dulu deh, dia maunya apa. Ntar salah lagi kalau kita ngelangkah duluan,"

"Gimana nih?" ulang Kyora,

"Udah, nggak usah dipikirin amat. Ntar ada deh jalannya kalau mereka jodoh," kata Willy enteng.

"Eh, tapi emang si Dyta mau balikan sama Aben lagi?" tanya Jay sambil menyesap black coffee pesanannya.

"Eng... enggak tahu deh tapi yang jelas Dyta masih sering gitu bahas Aben, nggak tahu deh."

"Bahas yang gimana?" tanya Willy.

Kyora mengangkat dua alisnya "Kayak Aben tega banget bohongin dia, padahal dia sayang banget sama Aben, kinda stuffs! Secara nih ya, Dyta sayang banget sama Aben dan putusnya mereka ini gara-gara alasan yang nggak banget, Dyta belum bisa move on deh kayaknya."

"Alasen nggak banget gimana menurut kamu? Ini serius tau!" kata Jay.

"Eh, kalian juga bikin ini jadi tambah panjang, kalau kalian-kalian nggak pada nolongin Aben sama taruhannya waktu itu, apa yang kayak gini bakalan ada? Nggak kan? Jadi, alasan karena taruhan itu, bagi aku nggak banget! Aku sih setuju sama Aben, itu dua tahun lalu. Udah lewat, jauh banget! Apa masalahnya kalau sekarang Aben benar-benar sayang sama Dyta?"

"Harusnya kamu ngomong gitu ke Dyta!" sela Willy.

"Wil, kalo aku ngomong gitu ke Dyta, aku bisa dicakar-cakar sama dia! Emosinya lagi nggak bagus," Kyora tertawa.

"Kamu kenapa bisa maafin Jay, Kyo?" tanya Willy sambil melihat Jay.

"Ei, kenapa bahas ini sih?" Jay mengerang menolak membahas masalah dia dan Kyora.

Kyora melihat Jay sebentar "Dia gangguin aku terus," katanya.

"Huh?"

"Nggak tahu lagi deh sms sama telepon dia, ganggu banget pokoknya."

"Yaelah Jay, sok kuat juga kami ternyata. Taunya, wuuu..." Willy melempar Jay dengan potongan kentang yang ada di depannya.

Jay mengelak "Kayak kamu nggak aja, Yang." kata Jay menatap Kyora. "Kamu pasti juga nunggu-nunggu aku ngubungin kamu, kan? Sok ngajak break segala."

Tukar PacarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang