EHEM..." Cosmo mendehem dengan keras "Kalian ini kenapa? Saling bertatapan seperti itu?" tanyanya pura-pura tidak mengerti.
Kei menoleh pada Cosmo dan menatapnya marah. "Ka..kamu--"
Cosmo tidak mempedulikan Kei, ia malah menatap kakaknya "Al...aku tahu kamu pasti ingin meminta penjelasan pada Kei" ucapnya santai sehingga membuat Kei mendelik "Tapi aku pinjam Kei dulu sebentar ya" Tanpa menunggu jawaban Alvin, ia pun mendekati Kei dan membawanya keluar dari apartemen.
"Kamu..." ucap Kei dengan nada marah ketika mereka telah berada di luar " Ternyata kamu sengaja mengatur semua ini--"
"Habis kamu tetap ngotot tidak mau memberitahukan padaku tentang apa yang aku tanyakan waktu di Kensingston Garden sih" sahut Cosmo enteng.
"Ka...kamu...Hanya gara-gara aku tidak mau memberitahukannya---" Tadi siang sampai mereka pulang, Kei memang tidak menjawab pertanyaan Cosmo. Karena ia tidak mau menambah kebohongan makanya ia terus saja mengelak. Tapi Kei sama sekali tidak menyangka kalau Cosmo akan membongkar penyamarannya hanya karena itu. Ia pun menghela napas lelah "Aku benar-benar telah menyesal telah mempercayaimu. Kamu ternyata bukan orang yang bisa menepati janji. Kamu benar-benar menyebalkan"
"Maaf" ucap Cosmo tiba-tiba. Wajahnya berubah menjadi serius "Sebenarnya aku tidak berniat mencampuri urusan kalian apalagi sampai membongkar penyamaranmu seperti ini--"
"La..lalu mengapa--"
"Karena--" Bukan melanjutkan kalimatnya, Cosmo malah menghela napasnya.
"Apa?" desak Kei.
"Aku hanya ingin mencoba membantu kakakku"
"Membantu?” Kening Kei berkerut. Membantu ap--"
"Dan aku harap kamu juga bisa bekerja sama"
"Eh?" Ia sama sekali tidak mengerti maksud perkataan Cosmo "Apa mak--"
"Sudahlah" Lagi-lagi Cosmo memotong perkataan Kei "Kamu tidak usah banyak tanya. Nanti kamu juga akan mengerti"
"Heh...."
"Kakakku itu pasti sudah tidak sabar menuntut penjelasan darimu. Jadi lebih baik kita masuk ke dalam" Cosmo pun melangkahkan kakinya akan masuk kembali. Tapi baru beberapa langkah, ia berhenti dan menoleh pada Kei yang belum beranjak dari tempatnya. "Ayo---"
"A..aku--ta..tapi---"
"Tenang saja" ucap Cosmo menenangkan "Tidak akan terjadi apa-apa"
Apanya yang tidak akan terjadi apa-apa. Buatmu memang tidak apa-apa, tapi buatku-- Kei menggerutu.
Cosmo tersenyum kecil mendengar gerutuan Kei "Aku akan membantumu bicara pada kakakku itu"
"Eh apa? Membantuku bicara?"
"Benar" Cosmo mengedipkan mata padanya "Aku kan kangmas comblangmu. Jadi..ayo kita temui dia sebelum kemarahannya semakin menjadi"
"Heeeh....."
%%%%%
Alvin masih duduk di tempatnya. Ia sama sekali tidak tahu apakah ia harus bernapas lega karena ternyata ia masih 'normal' atau malah marah karena Kei membohonginya.
"Al..." panggil Cosmo sambil masuk "Aku sudah selesai dengannya. Jadi sekarang silahkan kalau kamu mau memarahinya" Ia menoleh pada Kei yang langsung melotot padanya "Ayo..."
"A--aku--"
"Ayolah...Dekati Alvin sana" ucap Cosmo dan karena Kei masih saja tidak beranjak dari depan pintu Cosmo pun mundur selangkah. Berdiri di belakang Kei dan mendorongnya.