"Papi? Mami?" ucap Alvin dengan nada terkejut. "Ka..kalian...mengapa kalian ada di sini? Kapan..."
"Baru, Al" Cosmo menjawab pertanyaan Alvin "Papi dan mami baru saja datang"
Alvin menatap adiknya kesal. "Kamu...mengapa kamu tidak memberitahukan padaku kalau..."
"Tidak sempat, Al" sela Cosmo cepat. Ia mengedipkan sebelah matanya pada kakaknya "Aku kan tidak mau mengganggu kalian"
Ucapan Cosmo, membuat Alvin juga Kei yang tadi langsung meloncat dari pelukan Alvin begitu melihat kedatangan Cosmo dan kedua orang tuanya ,dan pindah ke ujung sofa, merah padam.
"Cosmo! Kamu..."
Cosmo tidak memperdulikan seruan kesal kakaknya. Ia malah menoleh menatap kedua orang tuanya. "Mam, pap..." panggilnya "Bagaimana kalau kita menunggu di luar dulu selama…hmm, lima menit..." Cosmo menoleh pada Alvin, "Lima menit, cukup kan, Al?" tanyanya meminta persetujuan.
"A..apa...?"
Sebelum sempat Alvin menyelesaikan pertanyaannya, Cosmo sudah menoleh lagi pada kedua orang tuanya yang juga sedang menatapnya tidak mengerti. "Supaya Alvin bisa melanjutkan apa yang tadi tidak sempat dilakukannya, mam...pap..."
Wajah Alvin dan Kei memerah.
"Soalnya kan kasihan Alvin kalau hasratnya tidak tersalurkan..."
"COSMOO!!" seru Alvin marah.
"Atau kamu lebih suka kalau ada saksi, Al? Supaya ada yang bisa langsung teriak, ya..sah! Kalian sudah sah menjadi..."
"Cosmo! Kamu..."
"Memangnya aku kenapa, Al? Aku kan cuma..."
"COSMO!"
"Cukup! Cukup kalian berdua" seru papi mereka, angkat bicara "Kalian ini setiap kali bertemu, selalu saja ramai" Ia menatap tajam Cosmo "Jangan suka mengganggu kakakmu, Cosmo..."
"Benar, Cosmo" Maminya pun ikut berbicara "Kamu ini sudah dewasa, tapi masih suka sekali mengisengi kakakmu dan membuatnya marah"
Cosmo hanya nyegir mendengar ucapan maminya. "Ah..iya..mami" ucapnya "Bagaimana kalau kenalan saja dengan calon kakak iparku" ia pun menatap Kei sambil tersenyum-senyum jahil.
Heh?
Kei langsung mengerjap. A..apa??? Calon kakak ipar? Ya ampun,cosin itu! Bicaranya selalu sembarangan. Benar-benar mengesalkan !
Cosmo menggandeng tangan maminya dan mengajaknya menghampiri Kei, diikuti oleh papinya.
Kei langsung berdiri dan mengulurkan tangannya. "Halo, om...tante. Apa kabar? Saya..."
"Heh...stop..stop...stop...!" sela Cosmo. "Salah, Kei salah!"
"Hah?" Kei menatap cosmo bingung.
"Bukan om dan tante dong, harusnya mamer dan pamer..."
"A..apa?"
"Benar kan, Al?"Cosmo menoleh pada Alvin yang langsung memberi tatapan ingin membunuh padanya "Eh..salah juga deng..." Ia cepat-cepat meralat kalimatnya "Sorry, Al" ucapnya mengulum senyum "Sorry, Kei" lanjutnya pada Kei "Harusnya kamu itu memanggil mami dan papiku itu camamer dan capamer. Kalian kan belum diresmi..."
"COSMOO!" seru Alvin kesal.
"Apa sih, Al? Kamu itu kenapa panggil-panggil aku...?"
"Cosmo, cukup!" ucap maminya cepat karena tahu Cosmo akan mulai lagi mengisengi kakaknya "Kamu ini, selalu saja menggoda orang"