Chapter 18

34.9K 1.3K 37
                                    

* Kalau crita ini (mungkin) masih belom pindah ke jalur cepat, maap yee... saia males ngedit xixixixi.... :p

*****

Setelah berkeliling melihat-lihat Tower of London, Alvin mengajak Kei ke sebuah Café yang berada di pinggir sungai Thames. Sepanjang perjalanan dari Tower of London menuju Café itu, Kei diam seribu bahasa. Ia tidak bicara sepatah kata pun pada Alvin. Hanya ketika sampai di Café dan Alvin bertanya akan memesan apa, ia menyahut seperlunya kemudian kembali diam. Sampai pesanan mereka berdua datang,

Alvin menyeruput kopi pesanannya kemudian bertanya pada Kei, “Kamu mau sampai kapan melakukan aksi tutup mulut seperti itu, Kei?”

Kei tidak menyahut. Ia menyibukkan diri memotong kecil-kecil cake pesanannya dengan garpu.

“Kei?”

Kei tetap diam.

“Kamu benar-benar marah padaku ya?” tanya Alvin lagi “Karena aku tidak menepati janji? Atau…” Ia mengulum senyum,  “Kamu melihat hantu karena itu ingin cepat-cepat pergi dari sana?”

Kei tidak terpancing oleh perkataan Alvin dan tetap diam saja.

“Kei?” panggil Alvin “Yang mana?”

Kei menatap Alvin tidak senang. “Tentu saja karena Anda tidak menepati janji” ucapnya. Ia benar-benar kesal karena Alvin memang tidak menepati janjinya. Tadi Alvin berjanji padanya hanya 10 menit di Tower of London, tapi ternyata sudah lebih dari waktu yang sudah dijanjikan, dan ia sudah teriak-teriak waktu sudah habis, Alvin tidak mau mendengar dan tetap saja melihat-lihat tempat itu. Baru ketika Kei meninggalkannya, Alvin menyusulnya dan mengajaknya ke Café ini untuk mengistirahatkan kaki mereka sejenak.

“Jadi bukan karena melihat hantu?” canda Alvin.

“Pak Alviin!!!” seru Kei gemas “Saya ini sedang kesal pada Anda. Jadi Anda tidak usah becanda seperti itu!”

“Kalau begitu,” ucap Alvin tenang. “Maafkan aku.”

Kei kembali tidak menyahut. Ia mencebik dan memainkan potongan cake dengan  garpu yang dipegangnya.

Alvin menghela napas lelah. “ Jadi, kamu tidak mau memaafkanku?”

Lagi-lagi Kei tidak menyahut.

“Sepertinya kamu sudah tidak mau menemaniku jalan-jalan,” lanjut Alvin dengan nada kecewa, “Kalau begitu kita sudahi saja ya, Kei?”

Kei mengangkat kepala dan menatap Alvin. Tapi ia tidak berkata apapun.

“Kita pulang saja ya, Kei?”

Apa? Pulang? Spontan Kei  pun menjawab. “Tidak mau!”

Alvin mengangkat sebelah alisnya.

“Sa..saya…” Kei menunduk dan kembali memainkan potongan cake dengan garpu yang masih dipegangnya. “Belum mau pulang. Saya masih ingin jalan-jalan dengan Anda” lanjutnya dengan suara perlahan.

Alvin tersenyum kecil. “Kalau begitu, kamu mau memaafkanku?”

Kei menggeleng.

Alvin mengerutkan kening. “Tidak?”

“Mmm...maksud saya, Anda tidak perlu minta maaf, Pak Alvin" ucap Kei, "Karena saya juga bersalah pada Anda,"

Alvin menatap Kei tak mengerti.

"Sa...ya sadar," ucap Kei lagi, "Saya sudah keterlaluan pada Anda"

"Keterlaluan?"

Kei mengangguk. "Saya....ehm....terlalu sebentar memberi waktu pada Anda untuk melihat-lihat Tower of London yang begitu luas," ucapnya mengakui "Jadi, kalau Anda mau berlama-lama, eh..sedikit lebih lama" ralatnya cepat ketika melihat Alvin mengangkat sebelah alisnya, "Seharusnya saya tidak usah ribut dan meninggalkan anda. Toh, saya tidak melihat hantu di sana,"

My Careless Cleaning 'Boy'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang