Bahuku bisa lepas kalau begini caranya. Mengangkat nampan dari dapur ke ruang para pegawai, lalu ke dapur lagi, lalu kembali lagi keruang kerja, dan kembali mengetik, lalu kedapur lagi dan kembali mengantarkan kopi pesanan para atasan itu dan mengetik lagi lalu keruang ms. Britta dan siap-siap diomeli tanpa alasan yang jelas. Pekerjaanku disini sudah seperti pesuruh saja. Padahal jelas-jelas ada Office Boy kenapa harus menyuruhku?
Aku tahu aku anak baru disini, tapi apakah itu tidak terlalu kejam? Aku baru beberapa hari disini, dan beruntungnya aku, semua seniorku disini memanfaatkan muka polosku. Rasanya sangat sakit. Itu semua membuat pekerjaan yang menjadi tugas utamaku disini menjadi terganggu.
Ms. britta selalu marah atas pekerjaanku yang berantakan itu. Sebagai asistennya seharusnya aku hanya mengurusnya dan berbagai keperluannya. Tapi bagaimana bisa aku melakukan itu semua bila mereka selalu menyuruhku melakukan ini itu sepanjang waktu. Ini membuat pekerjaanku terancam.
Untung saja aku masih muda, jadi aku tak harus terlalu banyak berusaha untuk menghidupi keluargaku. Apalagi aku ini anak sebatangkara, tanpa ayah dan ibu. Hanya seorang anak buangan dari panti asuhan.
Tapi tetap saja. Untuk membayar sewa apartemen sederhanaku itu gaji sebagai seorang asisten tidak tetap sepertiku ini belum cukup. Jadi aku juga mempunyai pekerjaan sampingan disebuah caffe milik temanku. Diberkatilah aku karena tubuhku ini cukup kuat untuk kuajak bekerja keras.
"Sampai jumpa besok!!" sapaku mengakhiri pekerjaanku dikantor hari ini. Namun para rekan itu tidak memperdulikanku dan hanya sibuk mengemasi barang-barangnya dan sebagian ada yang sudah pulang, sebagian pula sibuk dengan lembur.
***
Aku merebahkan tubuhku dikasur empuk ini. Kasur yang untuk membelinya aku harus menabung mati-matian selama dua tahun. Malang bukan?
Kebetulan hari ini caffe sedang tutup karena gabby, temanku yang sekaligus pemilik caffe itu menikah. Jadi kuputuskan malam ini aku akan beristirahat dan tidur panjang dirumah.
Beberapa kali aku pernah berpikir.
Kenapa hidupku di dunia ini sangat sial? Dan kenapa aku harus menjadi orang miskin seperti ini? Tak bisakah hidup ini berjalan sesuai keinginanku, seperti dongeng. Dongeng yang dulu ibu selalu ceritakan sebagai penghantar tidur untukku.
Astaga, baru kuingat. Bagaimana bisa aku mempercayai dongeng-dongeng itu jika yang menceritakannya-pun menghianatiku. Dia pergi entah kemana sejak usiaku lima tahun. Membuat ayahku stress dan akhirnya meninggalkanku di panti asuhan yang penuh anak-anak nakal. Setahun kemudia ia meninggal karena kecelakaan.
Seingatku ibu panti pernah memberikan sebuah buku tebal kepadaku saat aku keluar dari panti. Katanya itu peninggalan dari ibuku. Memang dalam ingatanku ada sepintas memori saat ulang tahuku yang keempat ibu menghadiahkanku sebuah buku tebal bersampul coklat yang sampai sekarang belum pernah kubaca. Bayangkan, buku setebal 5 cm tanpa gambar bahkan disampulnya sekalipun.
Tapi ada sebuah hal yang mengganjal saat ia memberikannya padaku. Ia berkata " saat usiamu 20 dan kau merindukan ibumu. Maka berilah air kehidupanmu pada buku ini. maka ia akan mengubah hidupmu."ucapnya dengan sangat cepat hingga kurasa tak semua dari yang ia ucapkan tersampaikan ditelingaku dengan sempurna.
Yap. Disini dia. Aku masih tak mengerti apa maksud dari ucapan wanita itu, wanita yang menurutku aneh. Aku pernah sekali menyusup ke kamarnya dan menemukan beberapa benda aneh. Seperti, pedang, gaun aneh, jubah dan beberapa benda aneh lain. Ia semacam penggemar dongeng.
Menurutku apa yang ia katakan itu hanya hal bodoh karena bsesinya terhadap dongeng.
'YOUR GUIDES' itulah kiranya yang tertulis sebagai judul buku ini. Aku penasaran dan mulai membuka buku ini, mungkin ini bisa menghantarkanku tidur.
Pada halaman pertama kutemukan lembaran kosong bertulis tangan 'my, lovely daughter-emma'. Kurasa itu tulisan tangan ibuku.
Dihalaman selanjutnya ada banyak sekali tulisan kecil, membuatku pusing melihatnya. Benar-benar pusing dan sedikit mengaburkan pandanganku. Aku beberapa kali mengerjapkan mata untuk memperjelas penglihatanku, tapi hasilnya tetap sama. Sepertinya ini bukan karena bukunya, tapi aku terlalu kelelahan hari ini.
Rasa pusingnya semakin menjadi hingga menjalar dari kepala ke hidungku. Hidungku terasa ngilu dan dingin. Rasanya aku akan pilek. Benar saja, tak lama kurasakan cairan keluar dari hidungku. Pasti aku pilek. Aku tak sempat mengambil tisu dan akhirnya ia menetes ke kertas yang penuh tulisan itu.
Dan kurasa tebakanku salah. Aku bukan pilek. Aku berdarah, ya. Aku mimisan.
Tiba-tiba kepalaku kembali terasa pening, amat nyeri. Pandanganku yang sudah buram bertambah buruk. Hingga akhirnya semua gelap. Tubuhku makin melemas dan akhirnya aku tergeletak di atas lantai. Pingsan.
ini cerita yang selalu banyak salah dan errornya. Berulang kali di update, dan aku harap ini edit yang terakhir, jangan salah lagi. Soalnya wattpad kalo dibuka pake laptopku suka error dan bohong. Katanya udah ter-update tapi ternyata belum sama-sekali.
so, ini aku perbaiki semuanya. Hope You enjoy it. Maaf kalo lagi-lagi masih ada salahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LAND OF FAIRY TALES (HARRY & ZAYN)
FanfictionHanya hidup, bertahan hidup dengan normal. Asalkan bisa bernapas, berjalan, dan merasakan indera, aku sudah puas. Namun semua berubah saat dunia aneh ini menarikku. Dan mempertemukanku dengannya. Nafasku tak lagi berguna, hanya dia....nafasku untukn...