Aku mengerjapkan mata beberapa kali karena merasakan sesuatu yang cair dan dingin mengenai wajahku ditambah lagi sinar yang menyilaukan mata itu. Disini sangat terang, kurasa bukan kamarku.
Dengan sedikit kesal aku membuka mataku perlahan. Ini terlalu pagi untuk bangun. Astaga, dimanakah aku sekarang? Ini sama sekali bukan kamarku, bahkan aku tak tau dimana ini.
Kutolehkan pandanganku hanya terlihat sungai dan bebatuan kecil. Ya, aku tertidur dipinggir sebuah sungai. Bagaiman aku bisa berada disini? Siapa yang telah menculikku?
Yang ada diingatanku adalah terakhir kali, aku mimisan dan terjatuh dilantai kamarku. Tapi sekarang apa? Kutemukan diriku tergeletak disebuah tempat yang tak kukenal dengan mengenakan gaun putih lusuh yang kuakui sangat indah dan pas ditubuhku, tapi terasa basah dan dingin. Penampilanku juga sangat buruk, dengan rambut berantakan dan beberapa bagian tubuhku terasa perih. Paling perih dibagian kakiku, dan benar. Kakiku terluka cukup parah dan mengeluarkan darah, rasanya sangat perih. Aku mencoba bangkit tetapi aku terlalu lemah, siapa yang telah melakukan ini padaku. Terkutuklah dia!
"YANG MULIA!! Dia disana!!" teriak seseorang dari arah belakangku. Aku memutar tubuhku untuk melihatnya. Kulihat beberapa lelaki berpakaian aneh mengendarai kuda besar dan menghampiriku. Astaga, aku mulai panik. Dimana sebenarnya aku sekarang? Jangan-jangan mereka akan membunuhku.
Tempat ini sangat aneh, juga orang-orang itu. Pakaian mereka sangat aneh, seperti pasukan kerajaan jaman dulu. Apa aku sedang berada disebuah lokasi syuting?. Atau apakah aku sedang terjebak dalam sebuah reality show atau semacamnya.?
Seorang dari mereka, dengan pakaian paling berbeda turun dari kudanya dan menghampiriku. Seorang pria berwajah ketimuran dan,,,,tampan. Kurasa ia adalah pemimpin pasukan ini. aku mulai panik kembali. Ia memegang sebuah pedang yang masih disarungkan. Ini bahkan lebih menyeramkan dari para penagih hutang yang selalu datang ke apartemenku. Semoga ini hanya mimpi.
"ampuni aku! Jangan penggal kepalaku! Aku tak berbuat jahat. Aku hanya tersesat." Ucapku memohon sambil menyatukan kedua telapak tanganku. Pria itu malah mengangkat kedua alisnya seperti orang bingung.
"maaf, Yang Mulia? Apakah anda terluka" tanyanya dengan wajah super cemas dan melihat tubuhku. Ia meletakkan pedangnya disampingku.
"yang mulia?" tanyaku tak mengerti. Sejak kapan orang miskin sepertiku dipanggil yang mulia.
"kurasa anda mengalami benturan dikepala. Apakah anda tidak teringat sesuatupun?" tanyanya dan tercengang. Sejurus kemudian ia mengamatiku. Pandangannya beredar dari ujung kepala hingga ujung kakiku. Ini gila!!
Apa sebenarnya yang sedang terjadi kepadaku? Kenapa aku bisa terdampar disini secara tiba-tiba? Kurasa sebelum membuka mataku aku tak merasakan apapun tapi saat kusadari ada luka yang cukup parah dikakiku, rasanya sangat nyeri. Dan siapa orang-orang aneh ini?
Kenapa orang-orang berseragam prajurit ini menghampiriku dan memanggilku dengan sebutan YANG MULIA? Aku bukan seorang besar. Bahkan kurasa aku hanya seorang pesuruh.
"YANG MULIA!! Kaki anda terluka" teriak prajurit tampan yang tadi itu. Aku memegangi kakiku yang mengeluarkan banyak darah itu sambil meringis kesakitan. Sedangkan prajurit tampan yang tak kutahu namanya tadi terlihat sangat cemas.
"maaf saya yang mulia!" ucapnya singkat dan mengambil sesuatu dari dalam sakunya. Ternyata selembar kain putih, sapu tangan?
Ia memegang kakiku akupun meluruskannya. Lalu pria itu melilitkan kain yang dipegangnya kekakiku.
"terimakasih" ucapku sambil tersenyum padanya.
"siapa kau? dan dimana aku?" tanyaku sudah tak mampu menahan semua pertanyaan dalam otakku.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LAND OF FAIRY TALES (HARRY & ZAYN)
FanfictionHanya hidup, bertahan hidup dengan normal. Asalkan bisa bernapas, berjalan, dan merasakan indera, aku sudah puas. Namun semua berubah saat dunia aneh ini menarikku. Dan mempertemukanku dengannya. Nafasku tak lagi berguna, hanya dia....nafasku untukn...