Chapter 5: She don't want that guy

285 23 0
                                    

Cairan merah pekat itu mengalir dengan mulusnya membasahi sebagian dari alas sepatu harry. Ia kemudian menyarungkan pedangnya yang sudah terlapis sempurna oleh darah segar manusia itu dan memandang sekelilingnya.

Semua orang tamak itu tergeletak tak bernyawa diatas tanah yang basah akan darah mereka sendiri. Mereka yang telah membuat kesayangannya yang sangat ia cintai itu kehilangan seluruh kenangan mereka. Memori yang sudah selama empat tahun ini mereka ciptakan bersama.

Bahkan wanita itu tak mengenali siapa harry. Seakan seluruh cinta itu hilang bagai tertiup angin malam. Karena orang-orang jahat ini.

"gantung kepala mereka diatas gerbang masuk. Supaya semua tahu apa yang akan terjadi pada seseorang yang berani menyentuh gadisku itu" perintah harry dengan wajah datar. Ia berjalan kembali menuju kudanya, namun langkahnya kembali terhenti "lalu biarkan jasad mereka dimakan para gagak, sepertinya gagak-gagak itu sudah kelaparan" ucapnya sambil menatap keatas dimana sekawanan gagak tengah beterbangan mengintari desa yang sekarang sudah musnah ini . Ia lalu meninggalkan pemukiman yang seluruh tanahnya sudah penuh berserakan tubuh tak bernyawa itu.

***

"hay emm!"sapa zayn diruang latihan milik emma. Sekarang ia sangat menyukai senjata. Dia juga sudah mahir dengan beberapa senjata, namun ia hanya ahli dalam satu jenis.

Ctakk....

Belati dengan ujung mengkilap itu menusuk dengan dalam tepat pada tanda lingkaran merah. Lagi-lagi emma berhasil mengenai titik tertengah dari sasaran. Senyumnya terkembang dengan lebar.

Emma tersentak saat mendengar tepuk tangan dari zayn. Ternyata dia tidak menyadari keberadaan zayn yang sedaritadi mengamati latihannya, bahkan saat zayn menyapanya.

"zayn! Kau mengejutkanku!"sentak emma.

"emm, aku tadi sudah memanggilmu. Tapi kau tak menghiraukanku"balas zayn tak terima.

"baiklah-baik! Aku yang salah. Aku terlalu fokus pada latihanku. Bagaimana menurutmu?"

"perkembangan yang cukup baik. Tapi kurasa kau harus meningkatkan kejelianmu. Kau bahkan tak menyadari kehadiranku. Itu berbahaya saat perang, musuh bisa saja menyerangmu dari belakang" Kata zayn datar. Emma memincingkan matanya dengan tanggapan zayn yang cuek itu.

"baiklah tuan zayn. Aku mengerti." Ucap emma sambil memutar matanya dengan malas.

" Sekarang bersiaplah! Aku ingin berlatih memanah"sambungnya sambil mengambil peralatan memanahnya yang ia gantungnkan didinding kayu itu.

"oh, ayolah emma! Kau seorang puteri" keluh zayn melihat tingkah emma yang terlalu bersemangat dengan hobby bersenjatanya.

Emma yang hampir meninggalkan ruangan itupun terhenti dan membalikkan badannya. Ia menurunkan sebelah alisnya.

"ada apa zayn? Bukankah banyak berlatih itu baik?"

"tidak juga. Maksudku, kau ini seorang wanita. Dan bagaimanapun senjata itu bukan urusan wanita. Kau tak boleh terlalu mementingkannya. Sebagai seorang puteri kau harus menjaga penampilanmu. Hari ini penata riasmu sudah datang membawakan beberapa gaun dan peralatan riasmu. Kau harus kesana."emma menampilakan ekspresi tak senangnya atas perkataan zayn.

"tapi ini hobiku, zayn. aku melakukannya karena aku menyukainya" ucapnya sambil berlalu meninggalkan zayn.

Zaynpun berlari menghampiri emma dan langsung mengangkut tubuh emma dipundaknya membuat emma memberontak dan memukuli punggung zayn. "kau boleh mempunyai hobi tapi tak boleh mengingkari peraturan ratu." ucapnya tanpa memperdulikan pukulan-pukulan dipunggungnya.

THE LAND OF FAIRY TALES (HARRY & ZAYN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang