Chapter28: Talking to The Moon

124 16 0
                                    

Cahaya berpendar itu muncul dari tiap ujung perisai yang makin meluruh. Akhirnya tameng transparan itu semakin memendek. Emma kembali menatap zayn yang kini berdiri tepat di hadapannya.


"Ini yang terakhir, zayn." ujarnya lirih.

Zayn termenung. "Setelah ini kita hanya musuh. Hanya musuh."

"Berjanjilah padaku untuk tidak pernah mengalah." Emma mengacungkan jari kelingkingnya. Zayn mengaitkan jari kelingkingnya dengan jari emma.

Dalam satu tarikan, zayn berhasil membawa emma ke dekapannya. "Aku mencintaimu."

"Kau sahabat terbaikku, zayn." tanpa melepaskan pelukan mereka, zayn mengecup dahi emma dengan lembut. Sebagai seorang pria yang mencintai wanitanya. Namun bagi emma, itu hanyalah tanda persahabatan mereka.

Zayn tersenyum. Hanya dalam dua hari bersama emma, kebenaran besar tentangnya terungkap. Bahwa harry yang selama ini ia jadikan rival ternyata adalah sepupunya sendiri, sungguh tidak adil. Bahwa Amanda bukanlah ibunya . Bahwa ibunya-Clara- adalah orang dari negeri yang sama dengan emma yang sama sekali tidak pernah mengurusnya. Dan itu pulalah alasan kenapa Raved selalu mengincar zayn. Karena zayn punya kekuatan yang sama dengan emma.

Mereka saling melepas pelukan. Emma mulai menaiki kudanya, begitu pula zayn. Perlahan mereka mulai berjalan kearah berlawanan. Masih saling menatap. Makin lama jarak mereka makin jauh. Sekali lagi emma tersenyum, setidaknya itu senyum terakhir yang dilihat zayn setelah beberapa detik kemudian emma memalingkan wajahnya dan berjalan lurus tanpa menoleh. Zayn masih menatap emma hingga gadis itu benar-benar menghilang dari pandangannya.

**

Emma menunggang kudanya dengan sangat pelan. Kiranya hanya tinggal sepuluh menit lagi ia akan tiba di perkemahan itu. Namun pikiran tentang harry masih berkecamuk di otaknya. Bagaimana bisa menghadapi lelaki itu? emma masih sakit hati. Pikirannya ingin menanyakan maksud harry melakukan itu, hatinya enggan. Terlalu sakit mengetahui kenyataan terburuk itu.

Selama ini emma menganggap zayn sahabat yang sial karena identitasnya sebagai harsh, dan sekarang suaminya sendiri diam-diam menyusup sebagai raja grewsel. Dan sesungguhnya itu adalah hal yang sangat tidak pantas.

Jemarinya terasa bergetar. Ini sungguh kali pertama ia merasa begitu tidak mengenal harry. tapi ia sangat mencintai pria itu.

Samar-samar mulai terdengar suara bising perkemahan. Dan akhirnya nampak pula tenda-tenda yang berjejer rapi. Tentara-tentara masih aktif berlatih.

Sebagian bersorak-sorai melihat emma telah tiba. Tapi gadis itu sama-sekali tidak merasa senang. Ia tidak merasa tersentuh akan keceriaan para tentara itu menyambutnya.

Emma menjalankan kudanya ke tengah, menuju tenda utama. Dan disana para tentara mengerubunginya pula. Emma turun dari kudanya. Satu menit kemudian, para tentara itu membuka sebuah jalan. Dimana nampak jelas luke berdiri dengan wajah terkejut beserta harry dibelakangnya.

Sebisa mungkin emma tersenyum. Disana ada luke yang terlihat riang, ia tak mungkin mengecewakan sahabatnya itu. Ia berjalan cepat kearah kedua pria tersebut lalu dengan cepat memeluk luke, sahabatnya. Tidak dapat disangkal pula ia merindukan sahabat-sahabatnya di sini.

"Kami sangat rindu padamu, perempuan seperempat." Ujar luke sambil melepas pelukan mereka. "Kukira kau akan sangat merdeka tanpaku." Balas emma.

Harry masih berdiri di samping keduanya, menunggu gilirannya mendapat pelukan dari emma. Namun perempuan itu berpura-pura tidak menyadari keberadaan harry. Hingga luke mengernyit dibuatnya.

Luke menyeringai pada emma."Apa kau tidak ingin melepas rindu dengan suamimu, hah? Dia tidak pernah tidur dengan tenang karena menunggumu." Ujar luke menyenggol pundak emma.

THE LAND OF FAIRY TALES (HARRY & ZAYN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang