Part 7

55 2 0
                                    

Tak terlalu jauh dari rumah prilly. Ali, Raka dan Reka memperhatikan Toby yg menjauhi rumah prilly, ya akhirnya mereka menemukan Prilly dan tempat tinggalnya.
"Jadi rumahnya disana!" Tanya Ali.
"Ya." Jawab Raka dan Reka berbarengan.

#didalam Rumah.
Prilly melempar tasnya disofa pojok, mengambil kotak P3k lalu mengganti plester ditangannya yg terkena duri kemarin.

Ting Tung..
Bel rumahnya berbunyi "hahh,, hufftt.. Tobbyyy!! Kapan sih loe itu gak gangguin hidup gue, lihat aja tob mati loe ditangan gue!!"
Ngloyoh berjalan ke pintu dengan wajah kesal.
"Heyyy.. L??" Teriak prilly.
Ia terpaku melihat ada cowok ganteng berdiri dihadapannya yg sedang menatapnya juga.
"Loe siapa?"
Ali menyipitkan matanya dan menatap prilly serius.

Prilly tiba2 teringat kejadian dilorong jalan dan orang inilah yg membantunya.
"Loe.. loe orang yg waktu iku bukan?"
Ali tak menjawab hanya tersenyum lalu nyelonong masuk, prilly dengan bingung berlari mengikuti Ali yg masuk begitu saja kerumahnya.

#ruang tamu.
Ali mematap sekeliling begitu berantakan tissue, plastik snack, minuman, baju,  boneka, dan BH.

" loe yg waktu itu bantu gue kan, tapi.. gimana loe tau rumah gue? Loe tau gue?" Tanyanya, Prilly yg sadar rumahnya kacau seperti kapal pecah merasa panik " bisa nggak loe lepas sepatu loe!" Tanya prilly lagi.
Tanpa menjawab pertanyaan prilly, ia berjalan menghampiri BH berwarna biru setengah pink dipojok kursi dan mengambilnya, melayang layangkan didepan wajah prilly "Heyy apa yg kau lakukan!" Bentak prilly. Prilly ingin mengambil BH yg ada ditangan ali tapi kaki prilly tersangkut, prilly hampir saja terjatuh. Tapi Ali menangkap tubuh prilly lalu mereka saling bertatapan

Tapi tiba2 mata Ali terlihat kilatan merah "Vampir." Ucap prilly tiba2. Ali melepaskan prilly yg membuat prilly jatuh dikursi
"Aaahh.. sebenarnya loe itu siapa? Apa yg mau loe lakuin?" Kata prilly ketakutan.
Prilly mengarahkan gantungan baju kearah Ali
"Keluar loe sekarang, atau gue panggil polisi." Kata prilly lagi.

Prilly melihat handphonenya yg ada dimeja tak jauh darinya, ia ingin menhambilnya. Tapi handphone prilly melayang ke tangan Ali, lalu prilly berlari menuju pintu tapi ali dengan cepat menghadangnya.
"Hhaaa." Prilly kaget. Ia berlari menuju kamarnya.
"Apa itu tadi?" "Apa dia benar2 bukan manusia? Jangan bilang... dia benar2 Vampir" "hahh tidak, tidak gue bisa gila kalau kyak gini. Mana mungkin.." menggeleng gelengkan kepalanya meyakinkan fikirannya.
Prilly berbalik ingin melihat apa yg dilihatnya benar atau tidak. Tapi tiba2 dibelakangnya ada seseorang yg berdiri
"Loe cukup merepotkan juga untuk seorang gadis."
"Sebenernya loe itu siapa sih? Ngapain loe disini?"
"Loe akan tau nanti! Sebaiknya loe bekerja sama sama gue, dan gak usah ribet.." belum sempat prilly menjawab ali menariknya ke bed dan menindih prilly, kedua tangan prilly pun juga dikunci oleh tangan Ali.
"Lepasin!" "Apa yg sebenernya loe mau?"
"Gue butuh bantuan loe untuk nemuin bunga Vanpir yg dicuri oleh manusia 150 tahun yg lalu."
"Bunga Vampir?" "Apa itu."
"Itu adalah bunga keabadian dan kekuasaan, seharusnya gue yg mencarinya"
"Jadi loe bener2 vampir? Gimana bisa loe..."
"Itu gak penting!"
"Tunggu.. Kenapa harus gue?""Lalu bagaimana?"
"Loe tau banyak Bunga, kan?"
"Bunga... nenek hanya menjual bunga saja, jadi.. ada banyak orang yg menjual bunga. Terus kenapa harus gue?"
"Gue nyelametin loe kan waktu itu, loe lupa.."
"Gue.. gue gak lupa!! Cuma kenapa harus vampir yg nyelametin gue.." "lepasin tangan gue."
Prilly menatap Ali yg berada diatasnya dengan serius. Mata mereka beradu.
"Nggak.. kecuali loe mau janji?" "Atau... loe mau jadi..." Ali tak meneruskan perkataannya matanya mengkilat merah, membuka mulutnya dan mulai terlihat taring.
" Ok gue mau.. gue mau bantuin loe!" Ucap prilly ketakutan.
Ali tersenyum melihat wajah prilly yg ketakutan.

My Vampir FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang