Keesokan harinya Prilly mulai menggeliat meluruskan badannya lepas bangun tidur.
"Huuhh,, gue minum obat tidur yah? Gak ganti baju lagi... ehh,, gue punya kalung???" Ucap Prilly sendiri yg masih terasa aneh.
"Hei Prill! Loe sekolah nggak? Ayo berangkat sekolah!" Ucap Toby dari bawah memecah lamunan Prilly "Prill,, Prilly!!"
"Oh ya.. gue telat!" Ucap Prilly lalu bergegas. "Iya bentar.. nih gue turun!!" Teriak Prilly ke pada Toby yg masih menunggunya.
Diperjalanan kesekolah Toby hanya melontarkan pertanyaan yg membuat Prilly jenuh.
"Prill,, orang yg selalu ngikutin loe itu siapa sih! Terus dia kemana?"
"Siapa??"
"Itu... yg mukanya pucet, biasanya dia udah ada dibelakang loe!"
"Loe itu bicara apa sih? Loe sakit!"
"Gue serius Prill.. cowok itu kayak vampir deh!"
"Sssttt,, hehh tutup mulut loe?" Ucap Prilly lalu ngloyor pergi.
"Tungguin gue Prill?"
Ali yg melihat Prilly dari atas gedung merasa cemburu.
"Gadis seperti apa sih dia.. nggak setia." Ucap Ali kesal, ia memperhatikan Prilly dari atas bersama Justin.
"Apa? Nggak setia?" "Dia udah benar2 lupain loe dan loe yg udah buat dia lupa segalanya."
"Itu semua udah jelaskan! Gue nggak mau orang2 yg ada didekat gue terluka."
"Hhh acting loe keren ma bro! Loe hapus ingatannnya, tapi loe masih ninggalin kalung dilehernya! Itu tanda tentang loe?"
"Itu cuma hadiah untuknya!"
"Yeahhh pangeranku." Ucap Justin meledek."ini lebih penting, sekarang kita harus menyelesaikan persiapannya."
Mata Ali mengeluarkan kilatan merah.
Setelah itu Ali, Justin, Raka dan Reka menyiapkan ritualnya, Ali tengah merebahkan badannya ditempat khusus yg sudah dipersiapkan. Sedangkan Justin, Raka dan Reka memakai jubah hitam tengah tertunduk mengitari Ali. Seluruh tubuh Ali mengeluarkan cahaya Emas.Disisi lain Prilly yg telah pulang sekolah, tengah diikuti oleh Jordan. Jordan berusaha menculik Prilly, Prilly berhasil masuk keperangkap Jordan. Jordan menyeringai senang karna rencananya sukses. Prilly tak dapat bergerak karna Jordan merantai seluruh bagian badannya.
"Jangan takut sayang! Katakan sesuatu tentang Bunga Vampir itu? Bunga itulah yg akan membuatku lebih berkuasa. Hahahaahh."
"Bu...Bunga Vampir! A...apa itu? Lepasin gue.." tanya Prilly takut.
"Kau benar2... melupakan apapun yg berhubungan dengan Ali?"
"Ali.." Tiba2 kalung yg dipakai Prilly menyala, Prilly mengingat sesuatu perlahan tapi pasti Prilly mengingat semuanya, semua tentang Ali dan semua yg sudah dia lakukan bersama Ali. Jordan geram, mengambil paksa kalung Prilly lalu meremasnya hingga lebur.
Demikian dengan kalung Ali pun bersinar terang, ia mengerti bahwa Prilly dalam keadaan bahaya dan Prilly telah menyebut namanya. Ali terbangaun dari ritualnya, ia bergegas mencari Prilly.
Prilly mulai berteriak karna Jordan mencekiknya, Justin tiba lebih dahulu lalu memukul Jordan dari belakang. Jordan terhuyung sesaat dan perkelahian pun tak terelakkan namun Justin bukan tandingan Jordan untuk saat ini.
"Kau bukanlah tandinganku.. kau hanya anak pengganggu! Hahahahaah."
Jordan menghampiri lagi "waktumu sudah selesai cantik.. akulah yg akan menghabisimu! tapi tenanglah aku akan menghabisimu dengan lembut supaya kau tidak merasa kesakitan."
"Loe!! Apa yg loe mau.."
"Panggillah Ali aku juga akan mengirimnya untuk menemanimu.. hahahaha."
"Lepasin gue!!"
Tak terlalu lama Ali pun tiba, Ali menyerang Jordan.
"Ali?" Teriak Prilly.
Ali melepaskan rantai ditubuh Prilly.
"Kamu nggak papa?"
"Gak Li.. cepet kamu pergi.. aku gak mau kamu kenapa2." "Cepet Li pergi!!"
"Tenanglah Prill! Karna ada kamu berarti akan ada kekuatan yg akan membantuku memusnahkannya."
"Kamu yakin!"
"Iya. Kamulah sumber kekuatan aku! Aku sayang sama kamu dan aku cinta sama kamu karna itu aku bertahan."
"Aku juga sayang sama kamu Li.. aku nggak mau kamu kenapa2. Kamu harus janji kamu akan kembali buat aku."
"Hmmm." Ali mencium kening Prilly lalu beranjak pergi menghampiri Jordan.
