Part 9

49 1 0
                                    

Setelah pulang sekolah Prilly pulang dengan sembunyi2 dari belakang Pak Hara melihatnya dan menghampiri.
"Siswi." "Siswi." Panggil Pak Hara berkali kali namun prilly sedang sibuk melihat sekeliling, Akhirnya Pak Hara mendekat disampingnya.
"Hhaaa.."
BrukkK. Prilly terjatuh tertabrak Pak Hara.
"Kau membuatku takut, kenapa kau disini? Kau tak mau pulang?"
"Ini aku mau pulang Pak. Hehhee"
"Kalung itu? Ali?" Pak Hara menatap prilly. Pak Hara sadar gadis ini sudah membuat perjanjian dengan Ali, kilatan merah dimata Pak Hara terlihat, prilly pun berteriak seketika takut dan berlari.

BrukkK.
"Loe gak papa?"
"Maaf." Ucap Prilly, karna tak memperhatikan jalan Prilly pun menabrak seseorang
"Tak Apa. Apa loe sakit? Loe cantik juga.. coba gue lihat!"
Prilly menoleh dan mata orang itu terlihat kilatan merah. Prilly berjalan mundur dan takut.
"Kenapa? Loe kayak ngelihat hantu."
"Ah tidak. ma..maaf." prilly cepat2 pergi.
"Dia lebih terlihat yummy!" Ucap Justin yg melihat Prilly Pergi.
Ya Justin adalah Vampir dan dia juga tak kalah tampan selain juga mencari bunga untuk kedudukan Raja, ia juga hobi menaklukkan gadis2 sekolah.

#Rumah.
Setibanya dirumah Prilly mengusap mukanya dan mengacak acak rambutnya.
"Kenapa sih gue? Disetiap sudut, gue cuma terus2an ngelihat Vampir,vampir dan vampir? Bisa gila gue kalau kayak gini!"
"Loe udah pulang?" Tanya Reka.
Prilly tak menjawab, ia hanya bingung melihat rumahnya bersih bahkan sangat bersih hingga semua barang2 yg ia miliki sudah tidak ada, diganti dengan barang2 kuno milik para Vampir.
"Apa yg kalian lakukan? Mana barang2 gue.."
"Seperti yg loe lihat kita pindah kesini." Jawab Raka.
"Aishh, betapa susahnya gue mindahin barang2 ini." Jawab Reka. Sambil menaruh barang2 Prilly dibawah dalam kardus lalu menendangnya.
"Hey!!" Prilly mengambil kardus yg berisi barang2nya dengan kesal. "Apa yg kalian lakukan dirumah orang lain! Siapa sih kalian ini?" "Kenapa barang2 antik juga ada disini."
"Loe bilang apa?" Mata Reka mulai memerah.
"Sudahlah maklumi saja" ucap Raka menahan bahu Reka. "Ini rumah yg akan kita tinggali dengan pangeran Ali."
"Rumah?" Jelas Prilly. "Gini ya. Ini bukan urusan gue kalian mau tinggal disini atau enggak. Yg gue tanya kenapa kalian ada dirumah gue? Dimana sih si Ali gila itu?"
Reka berdiri dengan matanya yg lebih memerah lagi "Loe bener2..."
"Kenapa jadi berisik gini sih?" Ali tiba menghampiri Tepat disamping prilly.
"Orang itu.." ucap prilly dengan melihat Ali amarahnya mereda "maksud gue.. 2 orang itu yg cari masalah duluan! mereka ngebuang foto nenek gue dan barang2 gue." Prilly memenyunkan mulutnya.
" gue yg nyuruh mereka bersih2, gue harus minta maaf?" Jawab Ali santai.
Prilly mengernyitkan dahi dan mulutnya lebih manyun lagi.
"Loe sama nyebelinnya kayak mereka ya? Kan gak seharusnya ngelakuin hal itu apalagi tanpa seizin pemilik rumah ini."
"Pemilik rumah." " mulai sekarang pemilik rumah ini gue! Loe lupa?"
"What!" " huft,, katanya kalian mau cari bunga vampir, kenapa kalian tinggal disini sih?"
"Itu peraturan paling nyaman, lebih gampang, itu baguskan?"
"Ya tapi tetep aja.." Prilly terhenti wajahnya memerah saat melihat Ali terus saja mendekatkan wajahnya hingga tepat didepannya, tak ada jarak antara mereka bahkan mungkin Ali bisa merasakan nafasnya.
"Jadi. Loe harus cepet2 cari bunga itu segera."
Prilly hanya diam dan mencoba mengatur nafasnya.

My Vampir FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang