Prilly pov.
Setelah pelajaran selesai prilly hanya mendengarkan musik dikelas, ia benar2 sedang malas untuk pulang. Dengan tenang prilly mendengarkan lagu dengan headset ditelinganya sambil memejamkan mata.
Toby mengendap endap mendekati prilly sambil memakai topeng vampir dengan bibir berlumuran darah dan mata topeng yg merah garang ingin mengagetkan prilly.Prilly membuka mata.
"Aaaaaa!!" Teriak prilly.
PlaakkK! tampar prilly untuk toby dan segera mendorongnya.
"Hey! Teriakan loe ngagetin gue"
Toby mencoba bangun.
"Heyyyy.. prill, loe bisa bunuh orang dengan teriakan 10 octav loe itu!" Keluh toby lagi.Prilly melepaskan headsetnya dengan kesal.
"Kalau gitu pergi sana! atau mati sekalian sana! Loe tuh yg buat gue takut? Ngapain sih loe? Kurang kerjaan, hahh?" Teriak prilly.
Toby tertawa geli mendengarnya prilly.
Prilly mengambil tasnya lalu ngloyoh pergi mengacuhkan toby."Loe nyuruh gue mati lagi sih? Loe gak takut sendirian? Loe gak tau gadis2 jaman sekarang zza!!" Tanya toby.
"Vampir!" "Vampir2 apaan sih?" Ucap prilly acuh.
" itu beneran! Benerah deh, vampir punya mata merah kayak gitu?"Prilly acuh memutar matanya dan mengatur nafasnya.
"Jaman semodern ini. Loe masih percaya ama yg namanya vampir! Cepet dan singkirin hal2 itu sebelum gue sendiri yg bener2 bikin mata loe jadi merah!!"
Ucap prilly sambil menunjuk nunjuk topeng yg masih dibawa toby.
