Ditengah perjalanan Ali bertemu dengan Jordan, tapi Ali diserang secara tiba2 bahkan pukulan jordan kali ini membuat Ali lemas dan pingsan, jastin yg tahu jordan ingin membunuh Ali langsung menyelamatkan Ali dengan cara memukul Jordan dari belakang, setelah Jordan lengah Justin membawa Ali pergi dengan melesat melarikan diri. Justin yg bingung dengan keadaan Ali yg mulai parah akhirnya membawanya pulang, ia juga memberi tahu Raka dan Reka keadaan Ali supaya Raka dan Reka membawa Prilly pulang.
Raka dan Reka membawa prilly keruangan Ali, Prilly tak kuasa menahan tangisnya ia berlari mendekati Ali tapi Justin mencegahnya.
"Apa ini?" Ucap Prilly pada Justin.
"Tenanglah Prill! Dia perlu istirahat, kekuatannya sedang melemah." Jawab Justin.
Prilly menyingkirkan tangan Justin." Aku... Aku mau nemenin Ali." Ucap Prilly sambil menangis sesenggukan "apa yg terjadi? Apa yg udah terjadi? Kanapa Ali jadi seperti ini?" Tanya Prilly pada Raka, Reka dan Justin. Prilly menatap mereka bertiga, mereka hanya diam dan menundukkan kepala "Jawab Aku! Ali baik2 ajakan?" Tanya Prilly lagi.
"Tadi... dia bertemu dengan Jordan..."jawab Justin. Menundukkan kepala lagi.
Memegang dan menghentakkan bahu Ali "Li... bangun Li. Ali bangun! Li kamu bangun Li, kamu harus bangun, Ali kamu dengerin aku kan...? Berhenti bertindak bodoh. Li kamu bilang kamu mau lindungin akukan. Bangun Li aku mohon! Kamu gak bisa kayak gini..." ucap prilly dengan tetap menangis karna menatap Ali yg tak bergerak sama sekali. Justin, Raka dan Reka meninggalkan Prilly dan Ali sendiri. "Dirumah ini aku selalu sendiri, tiba2 ngrasain sebuah keluarga, aku menyukainya Li, aku nyaman. Kamu udah hidup ratusan tahun, lalu apa ini?" "Bangun Li, aku bilang bangun!" Ucap Prilly yg semakin terisak. Prilly teringat kata Reka "darah segar mampu membuat para vampir menjadi kuat.."
Prilly tak tunggu lama, ia segera mencari cater dilacinya, ia sudah membulatkan tekatnya. Lalu Prilly menyayat tangannya, darah segarnya mengalir dari sayatan tangannya, Prilly meneteskannya ke mulut Ali. "Bangun Li, jangan tinggalin aku kayak gini? Bangun Li... aku mohon...jangan tinggalin aku... kumohon Al... lii!" Ucap Prilly lemas, ia pun pingsan.
Seluruh badan Ali memancarkan cahaya. Tak lama tangan Ali bergerak, Ia mengerdipkan matanya lalu terbangun, Ali melihat tangan Prilly yg berada diatas bibirnya. "Prill,, apa yg udah kamu lakuin?" "Prill... Prilly!!" Melihat Prilly yg lemas Ali segera membopong Prilly ke kamarnya, memperban tangan Prilly dan dengan lembut mengusap pucuk kepalanya.
Justin menghampiri Ali, Ia mengerti maksud Justin, Justin ingin mengatakan sesuatu yg serius. Alipun mengajaknya keluar.
"Gimana keadaan Prilly?" Tanya Ali
"Prilly udah mulai membaik.. loe jangan terlalu menyalahkan diri" jawab Justin.
Kilatan merah dimata Ali mulai nampak, ia menggertakkan gigi lalu menarik baju Justin. "Gue hampir ngebunuh dia!! Dan sekarang loe bilang gue gak perlu nyalahin diri.."
"Sadarlah Li! Jordan bertambah kuat, gue gak bisa ngalahin dia sendiri."
"Tapi bukan dengan melibatkan Prilly, dia nggak tau apa2."
"Sekarang loe baru kawatir? Kalau loe mati, Prilly juga bakal dalam bahaya! Sekarang loe harus nglewati ritual untuk bisa melawan Jordan."
Ali mengendurkan tangannya lalu memalingkan wajahnya kearah lain "loe aja yg atur ritualnya buat gue.." ucap Ali pasrah.*ini kejadiannya diloteng atas rumah Prilly,, gak jelas yah tempatnya tapi nyambung kk dikit hahhhhaaa *malah curhat