bab 6

754 92 16
                                    

Sesuai yang sya bilang. Akan cepat update, kebetulan lagi nyantai nih. Hehehe
Ya udah, happy reading guyss.

Setelah beberapa hari berlalu, akhirnya hubungan Namira dan Davin mulai membaik kembali.

Tampak Davin sedang menuntun Carlos keluar kerajaan.
"Hey, kau mau kemana?" Teriak Namira pada Davin yang sudah berada di luar kerajaan dengan Carlos yang berada di sampingnya.

"Mengajak Carlos jalan-jalan." Ucap Davin, sambil menaiki tunggangan kudanya.

"Aku ikut." Teriak Namira, namun Davin malah melaju dengan kudanya.

"Heyyy... " Teriak Namira kembali, akhirnya Davin berbalik sambil menatap Namira yang mengejarnya dari belakang.

"Silahkan saja ikut. Tapi dengan cara seperti ini." Ucap Davin sambil tersenyum licik padanya.

"Kau tidak tega melihatku berlari seperti ini, hah?"

"Tentu saja tidak, memangnya kau siapa?" Ucapnya kembali, dan malah makin melaju dengan kudanya. Membuat Namira tertinggal jauh di belakang.

"Dasar tidak punya hati." Gerutu Namira.

Tiba-tiba suara rintihan Carlos terdengar dengan keras di gendang telinga mereka berdua. Carlos yang berhenti tiba-tiba, membuat Davin terjatuh dari tunggangannya.

"Awww... ada apa kau ini?" Tanya Davin agak kesal dengan kudanya.

"Itu balasannya, karena meninggalkanku." Ucap Namira dengan nada mengejek, namun dengan cepat dia segera membantu Davin berdiri.

"Jika Carlos seperti ini, biasanya dia melihat sesuatu yang aneh." Ucap Davin sambil menatap sekelilingnya.

"A..apa? Maksudmu apa?" Tanya Namira takut, sambil mendekatkan dirinya pada Davin.

"Lebih baik kita segera pergi dari sini." Ucap Davin cepat, dan langsung mengangkat badan Namira untuk menaiki tubuh Carlos. Dan setelah itu, davin pun menyusul dan duduk tepat di belakang tubuh Namira. Jarak mereka sekarang sangat dekat jika seperti ini.

"Bukankah kau tidak pernah mengizinkan orang lain untuk menaiki Carlos, selain dirimu?" Tanya Namira, sambil berpegangan erat dengan tubuh Carlos.

"Aku melakukannya terpaksa." Setelah sampai di kerajaan, Davin langsung masuk ke dalam kerajaan,yang diikuti Namira dari belakang.

Tampak di aula kerajaan sedang berkumpul seluruh pihak kerajaan, beserta istri Raja, dan anak-anaknya. Tampak raut wajah mereka sangat tegang dan ada kecemasan yang tersirat disana.

"Ada apa ini?" Tanya Davin saat mereka berdua telah sampai di aula.

"Tenanglah dulu." Ucap Raja, sambil menghela napasnya kasar.

"Baiklah, saya punya kabar buruk untuk kalian semua. Aset kerajaan yang sangat dijaga dan berharga telah dicuri oleh seseorang. Sampai sekarang kita belum tahuu pelakunya. Tapi hal ini sudah jelas sangat bahaya."

"Jadi berhubung dengan ini, saya sudah memerintahkan seluruh prajurit untuk mencari aset kerajaan itu, dan disini saya akan menentukan siapa pewaris tahta kerajaan selanjutnya diantara anak-anakku, terkecuali Davin." Hal itu, spontan membuat Davin langsung melotot tak percaya.

"Apa maksud, Ayah?" Ucap Davin dengan nada meninggi.

"Bukan hanya prajurit yang berperan aktif dalam pencarian aset kerajaan. Melainkan ketiga anak-anakku, yaitu Darius, Syiira, dan Kiara. Kalian boleh melakukan pencarian tersebut, dan yang mendapatkannya dia lah yang akan menggantikan kedudukanku saat ini."

The Prince SaviorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang