bab 17

572 69 12
                                    

Di mulmed itu namira yah. Maaf authornya agak labil. Soalnya author kurang suka yg sebelumnya. Jadi pengen ganti aja..

***
Perang dingin antara mereka pun dimulai.

Namira dan keenan berpihak pada naya. Sedangkan rando berpihak pada rana. miko bersikap netral, dia tidak ingin menyalahkan siapapun disini, karena belum ada bukti yang akurat atas kehamilan naya.

"jangan dekati aku, sialan." bentak rana yang mulai geram dengan tingkah naya. Sedari tadi, naya masih terus menempel padanya.

"apa salahnya, aku mendekati calon ayah dari anakku?"

"kau pikir, aku mau menjadi ayah anak itu? Maaf saja, aku tidak akan sudih memiliki istri yang bahkan lebih kotor dari itu." tunjuk rana pada kotoran kuda di dekatnya.

"kau menyakitiku, rana. tidakkah kau sadar?"

"aku sadar. Dan aku menyukainya. Aku suka kau menderita." Ucap rana meremehkan dan langsung menaiki kudanya.

"sekarang pergilah. Jangan harap aku memberikanmu tumpangan." Ucap rana yang sudah berlalu meninggalkan naya.

Tetes demi tetes telah jatuh dari pelupuk matanya. entah apa isi hati lelaki itu, yang membuatnya tidak pernah menghargai naya, sebagai seorang wanita yang sedang mengandung anaknya.

"aku hanya ingin, kasih sayang darimu. Apa itu sulit?" ucap naya, sambil menatap punggung rana yang menjauh darinya.

"hey..jangan menangis. Aku siap memberikan tumpangan padamu." Tampak naya masih diam, sampai miko membantu dirinya untuk naik ke atas kudanya.

"jangan terlalu banyak berpikir. Itu bisa membuatmu stres. Kasian anakmu nanti." Ucap miko menenangkan, sambil mengendarai kudanya.

Tampak naya masih diam, sambil merenungi perkataan rana barusan.

***
Dengan perbekalan yang makin menipis, akhirnya mereka berisnisiatif untuk menghemat energi mereka. Mereka memilih untuk berisitirahat malam ini, di tengah hutan.

Tampak semuanya hanya diam saat mereka telah duduk bersama berbentuk lingkaran.

Beberapa menit mereka lalui dengan saling tatap menatap dalam keheningan. Terutama keenan yang masih menatap tajam kearah rana. namira yang sibuk mengurus naya,rando dan miko yang sibuk dengan pikiran sendiri.

"baiklah, berhubung kita sedang berkumpul. Aku ingin memberitahu sesuatu pada kalian." Ucap miko, memecah keheningan. Semua matapun tertuju pada miko.

"aku ingin bertanggung jawab, atas kehamilan naya." Tampak semua matapun langsung menatapnya kaget.

"apa maksudmu, miko?" tanya naya yang tak kalah kaget.

"bukannya, rana bilang dia tidak mau bertanggung jawab. Kalau begitu, apa salahnya jika aku yang menggantikannya."

"TIDAK. aku ingin dia yang bertanggung jawab. Bukan kau!" teriak naya tak terima.

"aku hanya tak suka suasana canggung seperti ini. aku tidak suka genk rover saling bermusuhan, aku merasa tidak nyaman." Ucap miko. Tampak merekapun hanya saling pandang.

Sempat terbesit dipikiran mereka semua, bahwa yang dikatakan miko benar. Mereka rindu dengan suasana yang bersahabat. Terutama keenan dan rana yang dulunya dekat, dan sikap keenan yang selalu suka menggoda rana.

"maka dari itu, izinkan aku untuk memperbaikinya." Ucap miko kembali.

"kenapa kau yang harus memperbaikinya. Kenapa bukan rana?" tanya naya.

"biarkan aku yang berkorban disini. rana sudah terlalu banyak berkorban untuk genk rover." Ucpa miko kembali. tampak semua orangpun mengangguk setuju.

The Prince SaviorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang