AUTHOR POV
Sehari semalam, mereka habiskan diatas kuda, sambil menyusuri hutan lebat. Sejauh ini memang belum ada hambatan, tapi 300 meter kedepan sepertinya mereka siaga untuk melawan pasukan blacky. Karena mereka sudah mendekati wilayah kediaman blacky.
Walaupun goa yumura masih lumayan jauh dari tempat mereka saat ini."ARGHHH.."Teriak wisley, dari atas kudanya. Spontan mereka semua memberhentikan kuda mereka dan menatap kearah wisley.
"astaga kak, lenganmu." Ucap miko panik, saat melihat lengan wisley telah tertancap busur yang besar dari ukuran normalnya.
"ini pasti milik pasukan blacky." Ucap rando, yang barusan turun dari kudanya, dan menatap busur berwarna hitam mengkilat itu.
"lalu dimana mereka? Aku tidak sabar membunuhnya." Ucap keenan tak sabar. Namun belum semenit, mereka melihat gerombolan pasukan blacky yang berlari kearah mereka dari 3 arah. Belakang, samping kanan dan kiri.
"busett.. banyak banget." Ucap keenan yang kaget dengan jumlah pasukan blacky yang kira-kira berjumlah 100 orang.
"cepat bergerak. Kita tidak bisa berdiam diri. ini adalah pasukan blacky yang jauh lebih kuat dari yang sebelumnya." Ucap rando yang sudah menaiki kudanya, disusul dengan yang lainnya.
"ya tuhan. Kucabut kata-kataku barusan. aku tidak akan mampu melawan ratusan pasukan blacky. Aku menyerah." ucap keenan yang panik, menaiki kudanya.
"kenapa kau lama sekali, sih? kita sudah ketinggalan." Ucap namira geram pada keenan, dan tanpa menunggu lama, namira mengambil alih kudanya, dan langsung berpacu kencang.
"hey, kau sudah gila? aku berada di depanmu. Kau tidak bisa melihat jalan." Ucap keenan panik, karena posisi mereka saat ini. namira lah yang berada di bagian belakang dan keenan di bagian depan.
"kalau begitu, ambil cepat. Aku tidak ingin mati disini." ucap namira yang sudah menyerahkan tali kendalinya kearah keenan.
Sesekali namira melihat kearah belakang, tampak pasukan blacky sudah tertinggal jauh. Namun masih bisa dilihat dari kejauhan badan mereka yang besar dan sangat banyak tengah mengejar mereka.
"berhenti disini." pinta wisley, pada miko yang sedang memacu kudanya. Mendengar pinta wisley, miko pun berhenti, dan semuapun ikut berhenti dengan wajah heran.
"apa yang kau lakukan?" tanya rana, saat melihat wisley sudah turun dari tunggangannya. Dan menyayat lengannya dengan pisau di tangannya. Membuat darah makin mengalir derasnya disana.
"tinggalkan aku disini. kalian pergilah." Ucap wisley tenang, sambil memegang lengannya yang terus menetesi darah yang cukup banyak.
"kau sudah gila? kau mau mati disini?" ucap rando tak percaya.
"mereka akan terus mengejar kita sampai dapat. Bahkan, di depan sana jalanannya cukup terjal. Agak susah untuk kalian memacu kuda dengan kencang, sedangkan ratusan pasukan blacky sedang memburu kalian." Ucap wisley, sambil menghembuskan nafasnya berat.
"lalu, apa maksudmu?" tanya rana datar."pergilah. Aku akan mengalihkan perhatian mereka dengan darah ini."
"jangan harap, aku melakukannya." Ucap miko.
"sebenarnya, tak ada lagi harapan kita kabur dari mereka" Tambah rando.
"mereka pasukan blacky yang terkuat. Sangat sulit mati, dan mereka akan terus mengincar mangsanya."Tiba-tiba terdengar erangan para pasukan blacky dari kejauhan.
"bagaimana ini? mereka semakin dekat." Ucap keenan yang menatap panik kebelakang.
"ingatlah, tujuan kalian untuk mencari aset kerajaan itu. jangan sia-siakan perjuangan kalian selama ini, dengan mati mengenaskan disini. Biarkan aku menghalangi mereka. Kalian pergilah" ucap wisley.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Prince Savior
Fantasy[CERITA INI, DALAM MASA REVISI] Bahagia itulah yang sedang kurasakan saat ini. Berawal dari Raja Damos yang mencari pengasuh untuk anaknya.Namun sepertinya kebahagiaan itu hanya berpihak sementara, setelah aku bertemu pangeran yang sok jual mahal, s...