BAB 1

1.1K 47 6
                                    

“I fade away, lost in inside a memory of someone's life. It wasn't mine.” - 5 seconds of summer

***

Backsound : Invisible - 5 seconds of summer

***

SWISS telah siap menanti musim dingin yang akan segera datang. Begitupun dengan perempuan yang sedang duduk di salah satu kursi -- di sebuah cafe kecil yang menjajakan segala minuman yang berhubungan dengan kopi.

Priskila Andromeda itulah namanya, gadis yang tahun ini sudah berumur dua puluh sembilan tahun.

Kila masih menekuri tulisan-tulisan terakhirnya sebelum kembali ke negara kelahirannya. Dia lulus lebih cepat dari apa yang ia prediksikan.

Gadis cantik berambut ginger ini juga mempunyai hobi menulis dan beberapa karyanya telah di terbitkan oleh penerbit major yang cukup terkenal di Swiss. Novel klasik tentang percintaan yang selalu berakhir happy ending.

Kila membenarkan letak kacamata bacanya, jemarinya masih menari pada papan keyboard di depannya.

Black coffee untuk Nona Kila, seperti biasanya” , Kila mendongak dan tersenyum pada pria paruh baya bertubuh gempal itu.

“Terimakasih Steve”

Pria itu mengangguk, “Semoga kau cepat menemukan ending yang sempurna”

Kila tersenyum lagi dan melihat Steve yang berjalan kembali ke dapur.

Aroma kopi menguar memenuhi indra penciuman. Perlahan, Kila menyesap kopi itu dan sesekali meniup asap yang masih mengepul.
Hari ini sungguh hari terberat untuk Kila. Gadis ini selalu pusing ketika novel yang harus ia kerjakan telah menuju ending cerita. Bahkan dia tidak cukup paham apa itu cinta dan ia tidak pernah benar-benar mendapatkan akhir bahagia di dalam hidupnya.

Kila mendesah di tempatnya. Ia mengeratkan jaket yang membungkus tubuhnya. Tidak ada lagi blouse, heels , ataupun Prada.  Hari ini Kila hanya memakai kaos longgar yang di balut jaket, skiny jeans, dan sneaker. Tanpa pulasan make-up sedikitpun.

Jemari gadis itu berhenti bergerak ketika petikan gitar menggema di cafe itu. Penyanyi pria itu duduk sambil memangku gitar. Kila menghentikan segala aktivitasnya , dia memilih memperhatikan sajian musik itu.

Suara serak penyanyi pria itu menggema mendominasi seisi cafe. Lirik demi lirik di nyanyikan dengan sangat apik.

Who am i ? Who am i ? Invisible ..

Sebait lirik lagu itu seakan menghujam Kila tepat di degup jantungnya. Dia kembali teringat dengan seseorang dari masa lalunya. Sekarang apa arti dirinya untuk sang mantan?. Kila hanyalah sosok yang tak terlihat dan mungkin kini sudah terlupakan. Dia adalah sekelumit masa lalu pria itu yang mungkin sudah tidak di anggap. Pria itu kini sudah bukan miliknya. Kila menggigit bibir dalamnya ketika penyanyi itu telah sampai pada refrain. Sebulir liquid turut serta terjatuh di pipi Kila.

Kila mengemasi laptopnya, menaruh beberapa uang di meja, lantas keluar dari cafe. Dia butuh oksigen. Memori masa lalu selalu menyudutkan Kila. Ia tahu dirinya salah karena memilih lari daripada menjelaskan.

Kila berjalan lebih cepat dan sesekali membenarkan letak kacamatanya.

****

Apartemen adalah tempat yang di pilih Kila untuk menyindiri. Tangannya masih menggenggam erat bingkai foto yang masih bagus. Kila menangis tanpa suara di ranjang. Ia meringkuk di balik selimut, berusaha mati-matian agar tidak terisak. Dia akan selalu seperti ini ketika mengingat pria itu.
Bahkan kini dosis obat penenang yang digunakan Kila menjadi dua kali lipat. Sekali lagi, Priskila Andromeda jatuh kembali bersama penyesalan.

Wildest DreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang