BAB 6A

991 42 4
                                    

"You learn more about someone at the end of a relationship than at the beginning" -- Unknown

***

Backsound : Cho Kyuhyun - Autumn Sleeves [Fall Once Again Mini Album]

***

Kila membangunkan Raka ketika jam dinding menunjukkan pukul tujuh malam. Pria itu masih diam di ranjang mengamati sekeliling mencoba menyesuaikan pandangannya dengan cahaya terang dari lampu.

"Bangun Raka. Makan malam. Mandi dulu. Udah aku siapin airnya tadi."

Raka meraba sisi kanan ranjangnya. Kosong.

"Kira lagi di gendong Mama. Tadi dia nangis minta susu"

Raka bangkit dan duduk di tepi ranjang. Ia hanya diam menatap Kila.

"Kok mata kamu bengkak. Kenapa?" , tanya Kila seraya mengusap lembut kedua pelupuk mata Raka.

Raka menarik pelan jemari Kila menyusuri wajah maskulinnya. Di kecup lama kedua jemari Kila. "I'm fine , Princess" , ujarnya lirih dengan suara teramat parau.

Kila memeluk Raka. Sementara pria itu memejamkan mata dan membenamkan wajahnya yang kini tingginya hanya sampai perut Kila karena sedari tadi Raka masih duduk di tepian ranjang.

"Jangan sakit. Jangan buat aku takut" , ucap Kila berulang-ulang seolah mantra. Ia mengusap lembut puncak kepala Raka.

"Tidak akan"

Keduanya larut dalam kasih sayang. Sementara itu Mama Kila hanya terdiam di pintu menatap kedua anak manusia yang saling memberi perhatian lebih meski tidak ada ikatan cinta. Ralat, bukan tidak ada tapi belum. Mungkin!!.

--00--

Setelah selesai mandi Raka tidak menyusul ke ruang makan. Ia memilih kembali ke ranjang. Raka menenggelamkan tubuhnya di balik selimut tebal. Sepertinya ia salah tentang prediksi kesehatan. Nyatanya kini ia benar-benar demam.

Raka memejamkan matanya berharap pusing yang ia alami akan segera hilang. Wajahnya pucat pasi. Ia menggigil. Raka kian bergelung dengan selimut.

Di ruang makan, Kila tidak henti-hentinya melihat jam dinding secara menyuap nasi dan lauk yang ia pilih.

"Kok Raka belum keluar, Kil?" , Sang Mama duduk memangku Kira yang baru selesai makan.

"Tadi sih katanya mau mandi dulu"

"Ini udah mau jam delapan loh. Coba lihat sana"

Kila menaruh sendoknya. Mencium Kira sekilas lantas pergi ke kamarnya. Kila mengetuk pintu beberapa kali, mungkin saja Raka masih mandi atau yang lebih parah dia sedang ganti pakaian.

Tidak ada sahutan dari dalam, Kila memutar knop pintu dan mengernyitkan dahi ketika menemukan Raka tengah bergelung di dalam selimut.

Kila menghampiri Raka.

"Raka. Kamu nggak makan? Dari tadi siang kamu belum makan loh"

Tidak ada jawaban. Kila menyibak selimut itu dan menemukan Raka yang menggigil.

Kini Kila yang terlihat panik. Kila memang selalu seperti ini. Kata Raka , Kila itu panik-an.

Kila mengibaskan sebelah tangannya ketika jemarinya bersentuhan dengan wajah Raka yang panas. Dengan hal seperti ini saja Kila bisa memastikan jika Raka demam tinggi.

Kila keluar dari kamar. Ia melewati Mamanya yang sedang makan. Gadis itu menuangkan bubur ayam instan.

"Kamu kenapa sih Kil ? Panik banget" , tegur Mamanya.

Wildest DreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang