Wildest Dreams

BAB 14

“ I fell in love with you, I don't know how, I don't know when, I don't know where but I did. " - @dailyteenwords

***

Backsound : Kekasih Terbaik - Dwitasari (Original soundtrack novel Kekasih Terbaik)

***

17 bulan kemudian...

Raka tersenyum di tengah ruangan. Sebelah tangannya masih menggenggam minuman. Pandangannya terjatuh pada sosok perempuan cantik -- Kila -- yang sedang tertawa lepas bersama dia. Aldrin.

Kila tampak cantik dalam balutan gaun pengantin putih dan flower crown yang menghiasi rambut sebahunya.

Sementara Aldrin tampak gagah dengan stelan jas armani putih yang membungkus tubuh tegapnya.

Kila melambaikan tangan ketika ia melihat Raka tengah memperhatikannya.

Raka berjalan menghampiri keduanya. Dengan langkah lambat Raka senantiasa menampilkan senyuman untuk keduanya.

Inilah akhir dari segala kisah cinta mereka bertiga. Inilah ujung dari drama memuakkan mereka.

Pernikahan. Akhirnya di antara mereka bertiga ada yang telah menemukan muara.

“Hai Ka” , Aldrin memeluk Raka sekilas dan menjabat tangan pria itu layaknya sahabat.

“Aldrin, Thanks udah dateng ke pernikahan kita” , ucap Raka.

Kila tersenyum dan merangkul sayang Raka.

Iya.

Kila memilih Raka.

Setelah kejadian pagi itu, Kila baru menyadari satu hal dalam hidupnya. Ia mencintai Raka. Bahkan perempuan ini tidak sadar jika Raka mampu menyusup ke hatinya. Cinta Raka memiliki singgasana terbaik di hati Kila.

Aldrin juga mempunyai peran penting untuk ending bahagia dua sahabatnya ini. Pria ini menelpon Kila setelah keluar dari unit apartemen Kila pagi itu. Aldrin mengatakan pada Kila untuk lekas menyadari perasaannya tidak lupa Aldrin juga memberikan alamat Raka di Brooklyn.

Raka memang menceritakan semua pada Aldrin. Raka juga meminta Aldrin untuk menjaga Kila dengan baik kala itu. Namun Aldrin bukan orang yang egois. Ia melihat ada cinta yang sama pada diri Kila dan Raka. Tinggal tunggu waktu saja.

Pagi itu bisa saja Aldrin bersikap egois. Tapi dia tidak bisa hidup puluhan tahun ke depan bersama orang yang tidak mencintainya. Semua akan percuma bukan.

Kila.

Perempuan ini butuh waktu satu bulan untuk menyakinkan dirinya sendiri pasca batalnya pernikahannya dengan Aldrin. Kila sadar ia tidak sanggup hidup tanpa Raka. Ini lebih dari sekedar butuh. Lebih dari itu. Ada rindu yang memiliki rasa berbeda ketika ia mengingat Raka. Rindu yang tak sama seperti ketika ia merindukan Aldrin.

Tanpa Kila sadari, cintanya pada Raka telah mendalam. Setelah sebulan berlalu, Kila memutuskan untuk menyusul Raka ke Brooklyn. Semua berbeda disana.

Kehangatan yang ia angan-angankan sama sekali tak ada. Raka memiliki seseorang di sana.

Kila hanya seperti orang tolol dan tak tahu arah disana. Ia tak bertemu Raka, Kila hanya menatap pria itu dari kejauhan. Sebatas menyaksikan Raka yang mengajak jalan-jalan Kira bersama perempuan lain.

Cinta datang sangat cepat menghampiri Kila bahkan silih berganti. Namun untuk cinta yang sebenar cinta, Kila malah terlambat menyadarinya.

Kila mundur.